webnovel

cinta segitiga antara Nisya Rean dan Aldo

Nisya Aldo dan Rean adalah sahabat baik bahkan mereka sahabat dari masa kecil tapi persahabatan mereka harus hancur karena Nisya dan aldo saling mencintai dan menjalin hubungan dan sebuah penghianatan tanpa mereka sadari ternyata Rean juga mencintai Nisya bahkan dari kecil siapakah yang akan di pilih Nisya aldo seseorang yang humoris tampan ataukah Rean seseorang yang pendiam dingin tampan dan pintar???

Sekar_Lana · Teen
Not enough ratings
7 Chs

rencana

"do gimana nenek udah sembuh" nesya bertanya kepada aldo entah mengapa saat pulang dari rumah neneknya. aldo seperti nya ceria bahkan wajahnya bersinar berseri seri

"udah sembuh kok" aldo tersenyum kepada nesya

nesya melihat aldo begitu bahagia

"kayaknya kamu bahagia banget deh ada apa sih aku kepo tau" ucap nesya entah apa yang membuat aldo bahagia seperti itu

"emm nesya aku mau bilang setelah wisuda nanti aku mau_"

"woy"

seseorang mengangetkan mereka berdua dari belakang bahkan nesya terkejut dan minuman di tangan nya terjaduh saking terkejutnya

"hehe sorry kalian berduaan aja rean mana"

"eh lo del kalau datang tuh permisi dulu atau baik baik lah jangan pake acara ngagetin orang liat tuh makanan gue jatuh gara gara lo" ucap nesya saking keselnya akibat minuman nya jatuh

"hehe sorry ya abisnya serius banget ngomong nya emang lagi ngomongin apa sih" ucap dela kepo

"del del itu di belakang kamu ada member kpop tuh" ucap nesya mengerjai dela

dela pun menengok ke belakang

nesya dan aldo cepat cepat pergi meninggalkan dela

"nesya mana sih kok ga_" dela pun terdiam sebentar setelah beberapa detik akhirnya ia sadar bahwa ia sudah di kerjain oleh teman nya itu

nesya dan aldo tertawa lepas setelah mengerjai dela

pasti sekarang dela sedang mencak mencak gak jelas

ternyata dugaan mereka berdua benar dela sambil mencak mencak menghampiri mereka berdua

"ish kalian ini" ucap dela kesal

"del itu do belakang kamu ada rean loh" ucap nesya

dela tidak percaya karena tadi ia di kerjai oleh dua orang ini

"hai" ucap seseorang yang berada di belakang dela

mendengar suara itu dela langsung mematung ia sangat familiar dengan suara seseorang itu

rean yang berada di belakang dela melihat nya tidak mengerti bahkan ia acuh dan berjalan melalui mereka bertiga nesya dan aldo menahan tawanya kala melihat dela yang menegang

setelah rean pergi akhirnya dela bisa bernafas lega

"kalian kok gak bilang ada rean sih" ucap dela kesal

"lah tadi kan aku udah bilang kamu aja yang gak percaya" ucap nesya dan diangguki oleh aldo

"au ah pusing" dela pergi setelah berbicara itu

setelah dela pergi nesya dan aldo bingung salah siapa yang gak percaya

setelah itu nesya dan aldo saling pandang dengan berbarengan mereka mengangkat bahu acuh dan tertawa

sekarang rean sedang berada di kantin kampus banyak pasang mata yang melihatnya terutama kaum hawa mereka tanpa ragu ragu mendekati meja rean. rean yang melihat akan ada seorang wanita mendekatinya cepat cepat ia berdiri dan keluar dari kantin itu saat ia akan ke luar kantin tak sengaja dirinya bertabrakan dengan perempuan yang tadi sedang bersama kedua teman nya

"h hai" ucapnya

rean hanya acuh meninggalkan wanita tersebut

siapa dia yang harus di tolong oleh nya bukan kah ia sendiri yang menabraknya

di sisi lain dela mengerucutkan bibir nya

bagaimana caranya supaya rean jatuh kedalam pelukan nya ia berpikir keras supaya rean bisa berada di genggaman nya selintas ada ide yang membuat dela senyum senyum sendiri

"tunggu aku rean" ucapnya sambil tersenyum penuh arti entah apa yang direncanakan oleh nya

nesya dan aldo sepakat untuk menjodohkan dela dan rean mereka ingin teman teman nya memiliki hubungan lebih tanpa tau sifat dari kedua pihak

tanpa disadari seseorang sedang memperhatikan mereka ia tersenyum

"betapa bodohnya kalian ini" gumam nya

tiba tiba seseorang menepuk pundak nya

"woy lo ngapain del"

"enggak papa yuk kita ke kelas" ucap nya lembut

tak seorang pun yang tau sifat asli dari seorang dela yang mereka tau dela seorang wanita yang baik dan penuh perhatian

sungguh bodoh mereka ini menilai dari luar bukan dari dalam nya dela tersenyum senang

ia akan melancarkan rencana nya malam ini entah mengapa memikirkan nya membuat ia geli sendiri rencana nya harus berhasil

saat rean melihat dela ia tidak suka dan entah mengapa ia mempunyai firasat yang buruk

rean menyanggah pikiran nya itu siapa juga dia yang harus ada di pikiran nya

Rean memarkirkan mobil nya di sebuah kafe saat turun dari mobil ia melihat seorang anak kecil sedang menangis di sebuah kursi depan kafe tersebut rean menghampiri anak kecil tersebut

"kamu kenapa nangis" ucap nya lembut

anak itu ingin menjawab tetapi ia takut bahwa seseorang yang berada di depan nya adalah orang jahat

rean yang mengerti akan tingkah laku anak yang berada di depan nya

"kakak bukan orang jahat kok kamu tenang aja kamu kesini sama siapa"

"aku kesini sama mamah ku tapi ia pergi begitu saja dan memberikan uang mamah bilang aku harus pergi dari rumah "ucap nya

"yaudah kamu ikut kakak ya " ucap rean sambil mengelus kepala anak itu

"nama kamu siapa" lanjutnya lagi

"namaku serly" ucap anak kecil yang bernama serly tersebut

tiba tiba seseorang wanita yang tak jauh beda dengan umur rean mungkin hanya berbeda empat tahun menghampiri mereka

"kakak" ucap anak kecil tersebut sambil berlari menghampiri wanita tersebut

"serly maafin kakak kakak gak bisa jagain kamu" ucap nya sambil memeluk adik satu satu nya itu

wanita itu melihat ke arah rean lalu ia berdiri yang semula berjongkok

"anda siapa" ucapnya

"oh perkenalkan saya rean tadi saya melihat adik ini nangis di depan kafe dan anda sendiri" ucap rean sambil mengulurkan tangan nya

"oh saya kakak nya serly nama saya grisel terima kasih anda sudah menemani adik saya" ucap nya

"kalau begitu kami permisi dulu" ucap nya saat hendak pergi tiba tiba rean memanggil mereka

"bagaimana kalau saya antarkan kalian berdua pulang"

"terima kasih atas tawaran anda tapi sebaiknya kami menunggu taksi lewat saja"

"jam segini taksi jarang lewat sini dari pada menunggu lama lebih baik kalian saya antar pulang saja"ucap rean

wanita tersebut memikirkan atas tawaran rean

"apakah tidak merepotkan anda"

"sama sekali tidak mari" rean mempersilakan mereka jalan terlebih dahulu