webnovel

Cinta sebatas angan

Bella dan putri merupakan anak dari alvino Alexander serta Fara Alexander namun ketika kedua orang tuanya berpisah akhirnya Bella dan putri dirawat oleh neneknya yang bernama nenek Salma mereka berdua hidup dalam sebuah kemewahan karena almarhum kakaknya Alexander mempunyai perusahaan yang bergerak di bidang batubara jadi tidak perlu diragukan lagi kekayaannya. Namun ternyata itu semua tidak membuat bella dan putri selalu senang terkadang mereka itu berfikir kalau mereka juga membutuhkan sosok kedua orang tuanya seperti halnya teman-teman mereka, namun mereka juga sadar kalau itu semua sudah menjadi takdir Allah mereka pun hanya bisa menerima. namun lambat laut jika Bella semakin lama semakin sedikit nakal dikarenakan mungkin dia terlalu merindukan sosok kedua orang tuanya selain itu juga Dia hidup bersama neneknya itu terlalu disiplin dan banyak aturannya sehingga membuat bela pun terkadang merasa tertekan karena dia itu tipe orang yang tidak suka diatur dan ditekan. hingga suatu hari dia bertemu dengan sosok laki-laki yang bernama Alvaro argantara seorang pria yang pintar disiplin dan tegas awalnya sih dia biasa aja makan sedikit kesal karena sikap Faro namun sampai akhirnya dia pun menjadi luluh dan suka sama varo Tapi siapa sangka ternyata kakak satu-satunya itu juga menaruh rasa terhadap pengaruh bela pun menjadi bingung di sisi lain dia sangat menyayangi baru namun dia juga sangat menyayangi kakaknya dan tidak ingin membuat kakaknya sedih akankah bela merelakan varo dengan kakaknya itu atau sebaliknya kakaknya yang merelakan varo untuk adiknya?

Pinky_01 · Teen
Not enough ratings
267 Chs

bab 3

Jika ada orang yang memberi masukan kepada kita sebaiknya kita menerima nya dan berterima kasih karna terkadang masukan ataupun kritikan dari orang itu merupakan langkah awal kita untuk sukses.

***

Sepanjang perjalanan menuju ke sekolahan Nusa bangsa Putri dan bela pun saling terdiam mereka fokus dengan pikirannya masing-masing Putri yang fokus menyetir ke depan sedangkan bela fokus mengamati pemandangan di samping mobil Mereka pun berhenti di lampu merah.

"Dek kenapa sih kamu selalu nggak mau kalau pergi ke sekolah bareng sama kakak apa Kamu malu ya punya Kakak seperti kakak ini?" tanya Putri pertanyaan ini sudah lama sekali ingin dia tanyakan kepada bella pasalnya sejak Putri kelas 11 dan bela 10 bela kalau disuruh berangkat sama Putri dia selalu menolak dan memilih untuk berangkat menggunakan motor ataupun mobilnya sendiri entah kenapa begitu Putri pun sampai sekarang belum tahu alasannya.

"Enggak kok siapa bilang kalau aku malu punya kakak seperti kakak nggak ada ya!" bales bila mengalihkan pandangannya melihat kearah kakaknya yang sedang menyetir.

"Kalau bukan karena itu terus kenapa kamu selalu menolak kalau kakak aja berangkat bareng terus kalau pun kamu mau pasti kamu nyuruh Kakak turunin di jalan sebelum sekolahan?" tanya Putri.

"Aku tidak mengeluh bareng kakak kalau pergi ke sekolah itu yang pertama bukan karena aku malu punya kakak seperti kakak yang kedua bukan karena aku menyembunyikan seseorang dari kakak tapi karena Kakak kan tahu sendiri kalau di sekolah sebagian orang itu belum tahu kalau aku itu adik dari Aurelia Putri Alexander cucu dari pemilik sekolahan nusa bangsa mungkin kalaupun ada yang tahu baru beberapa anakan dan nggak mau kalau orang lain pada tahu kalau aku ini juga cucu dari Alexander, aku takut kalau teman-teman aku itu berteman sama aku itu karena aku itu cucu dari seorang Alexander bukan karena ketulusan dari hati mereka, kan kakak tau sendiri gimana waktu SMP banyak teman-teman Aku yang berteman sama aku karena aku seorang cucu dari Alexander bukan dari ketulusan hati mereka hasil banyakkan dari mereka yang menusuk aku dari belakang dan hanya memanfaatkan aku juga" jelas Bella. Putri pun mendengarkan penjelasan dari Bella adiknya itu dengan seksama karena sudah lama sekali dia ingin mengetahui alasan adiknya seperti itu namun sebelum membalas ucapan Bella Putri pun menyempatkan diri untuk memajukan kembali mobilnya karena lampu merah sudah berwarna hijau.

"Tapi kenapa kamu harus menyembunyikan identitas kamu sih lagian kan kamu semua orang tahu kamu cucu dari seorang Alexander pemilik SMA Nusa bangsa pasti mereka tidak mau ada yang membuli kamu dan akan lebih segan sama kamu" tutur Putri.

"Tapi kak aku gak mau punya teman cuman karna aku ini cucu dari seorang pemilik sekolahan dan aku gak ingin disegani sama yang lainnya aku hanya ingin hidup nyaman seperti sekarang ini tanpa harus jadi orang yang dipandang disekolahan apalagi " balas bela.

"Yaudah dek kalau itu memang keputusan kamu kakak ngikut aja apa yang terbaik buat kamu Kakak akan dukung Karna kamu adek Kakak satu-satunya jadi Kakak akan lakuin semua buat kamu" ujar Putri itu membuat bela menjadi tersentuh hatinya pasalnya walaupun mereka tidak dibesarkan oleh kedua orang tua mereka tapi bela sangat bersyukur bisa mempunyai kakak seperti kakak nya itu kakak yang selalu pengertian dan selalu ada buat dia dan menjadi penopang ketika dia sedih.

"Aaaa kakak bikin bela jadi terharu kan bela bersyukur bisa punya kakak yang seperti kak putri yang selalu pengertian sama aku dan selalu ada buat bela sayang deh sama kakak, Kakak harus selalu sehat terus ya" ucap bela.

"Sayang juga sama adek, adek juga baik-baik terus ya jangan nakal dan jangan bikin nenek emosi terus sama adek dan adek harus selalu nurut apa kata nenek dan kakak ya karna apa yang kita katakan itu yang terbaik untuk adek bukan karna apa-apa" ujar Putri.

"Kan adek selalu nurut apa kata kalian kalaupun enggak pasti diancam soal uang jajan yang gak dikasih kan" balas bela sedikit kesal Karna Kakak dan neneknya selalu mengancam tidak akan memberi uang saku kalau dirinya tidak menuruti apa yang mereka katakan apalagi kalau dia sampai membantahnya.

"Kadang-kadang adek kalau nurut itu biasanya juga membantah apalagi kalau disuruh tertib dan disiplin soal waktu atau pun pakaian pasti susah banget padahal itu kan jelas-jelas untuk kebaikan adek kedepan kakak dan nenek bilang begitu supaya adek itu bisa menanamkan sikap disiplin mulai dini biar besok waktu adek udah berkeluarga adek bisa membagi waktu adek dan menjadi contoh yang baik untuk anak dan suami adek" jelas putri panjang lebar.

"Iya kak iya aku sampai hapal apa yang dikatakan oleh Kakak saking seringnya kakak bilang begitu lagian kan bukannya setiap orang itu beda-beda ya jadi jangan tuntut adek seperti Kakak dong nanti yang ada adek gak mempunyai jatu diri sendiri" seru bela.

"Kakak gak bilang kalau adek harus seperti kakak loh tadi kakak cuman bilang kalau adek itu harus bisa menanamkan sikap disiplin mulai sekarang" ujar Putri.

"Iya kak iya" balas bela BT. "baru juga tadi bilang sayang sama aku tapi kok sekarang belum juga ada 15 menit aku udah dimarahin gimana sih" gerutu bela sembari berbisik namun masih didengar oleh telinga putri.

"Kamu bilang apa dek? Kakak dengar loh" ujar Putri.

"Gak apa-apa lebih baik kakak fokus menyetir aja" pinta bela, lalu putri pun fokus kembali menyetir mobil nya. Seperti biasa sebelum sampai disekolahan nya putri terlebih dahulu menghentikan mobilnya untuk menurunkan bela adiknya.

"Kak turun seperti biasa" ujar bela pada putri.

"Iya-iya kakak juga tau bentar tapi ini Kakak lagi cari tempat yang pas untuk berhenti kamu sabar dulu" seru putri. Setelah menemukan tempat yang pas putri pun menghentikan mobilnya dan menepikan nya.

"Yaudah kalau begitu aku turun dulu ya kak" ujar bela.

"Iya eh bentar nanti kamu pulang nya gimana? Kakak tunggu lagi disini atau gimana?" Tanya putri.

"Kakak duluan aja nanti pulang nya kalau aku mah gampang bisa naik taksi ataupun ojek" balas bela santai.

"Eh gak bisa gitu nanti yang ada Kakak yang dimarahin nenek nanti kakak dikira gak nungguin kamu dan malah membiarkan kamu naik ojek ataupun taksi" ucap Putri.

"Udah gak papa kak aku kan udah biasa naik begituan lagian gak papa kan sekali-kali kakak kena marah nenek biar gak aku Mulu yang dimarahin hahah" canda bela.

"Yeee nanti kamu yang senang kalau kakak dimarahin sama nenek pokok nya nanti pulang nya Kakak tungguin kamu disini lagi oke gak ada penolakan titik" ujar Putri.

"Serah Kakak deh yaudah bela turun dulu bay" seru bela lalu turun dari mobilnya. Sementara putri mulai melajukan kembali mobil nya dan meninggalkan bela yang tengah mulai berjalan kaki menuju ke sekolahan nya.