Prolog
"Tok,tok,tok." suara pintu di ketuk
"Dokter Sena ,pasien atas nama Martha Adinata." ucap Ira,asisten ku.
"Ya,suruh masuk Ira." ucap dokter Sena.
"Baik, dok." ucap Ira.
"Ayah,,!!!ayah bangun jangan tinggalin Sena.Sena takut sendirian yah,bangun ayah,,,!!!"
Suara pintu terdengar,,tok,tok,tok.
"Ya,silakan masuk." ucap dokter Sena, Aku tersadar dari lamunan ku.
"Bagaimana kabarnya,bu Martha?" tanya dokter Sena.
"Sedikit baik dok, sebenarnya akhir-akhir ini mimpi buruk itu gak muncul lagi. Tapi dok, saya malah ngerasa ada yang perhatiin saya.Setiap saya pergi kemana aja, seperti ada yang ngikutin saya dok." ucap Bu Martha.
"Baik bu Martha, kita mulai terapinya ya." ucap dokter Sena.
"Iya dok." ucap bu Martha.
"Aduhh,,maaf mas, saya gak sengaja, maaf."
ucap Sena."
Pria yang ku tabrak itu hanya tersenyum tanpa bilang apa-apa.
"Aneh." ucap Sena dalam hati.
"Hatiku senang, aku melihatnya hari ini. Sungguh, aku ingin sekali memeluknya.
Dia terlalu baik, padahal tadi aku sengaja menabraknya, tapi wanita itu yang meminta maaf duluan, Sempurna sekali kucing ku yang manis itu." ucap Arlan sambil tersenyum misterius.
1. SI PEMAKSA (Bagian 1)
Hari ini cuacanya sangat cerah.Tapi, kepala terasa mau pecah,parahnya lagi aku ingin kopi tapi, Coffe shop langganan ku hari ini tutup.
Terpaksa aku harus mencari Coffe shop yang lain.
"Mau pesan apa Kak?" ucap barista.
"Ehm...,pesan Ice americano satu mas." ucap Sena.
"Baik kak, mohon di tunggu kak." ucap barista itu lagi.
Beberapa menit kemudian...
"Atas nama kak Sena." ucap barista
"Iya saya." ucap Sena
"ini kak pesanan nya." ucap barista itu lagi
"Makasih mas." ucap sena
Aku pun keluar dari Coffe shop,dan menuju rumah.
Di saat yang bersamaan,keluarlah seorang pria dari ruangan di Coffe shop itu.
"Tuan, saya kerjakan seperti yang tuan
minta." ucap barista itu.
"Kerja bagus Felix. Tidak lama lagi aku akan memilikimu Sena." ucap pria tersebut.
Pagi ini aku berangkat kerja seperti biasa,yang membedakan hari ini aku harus naik taksi online,karena mobil ku ada di bengkel.
"Dengan mbak Sena?" Tanya supir taksi itu.
"iya pak." Ucap Sena
Saat aku hendak membuka pintu taksi itu,tiba-tiba ada seseorang yang menghentikan ku.
"Maaf mbak, saya boleh numpang ke taksinya mbak? Saya bayar 2 kali lipat ongkosnya mbak. Saya udah telat banget mbak masuk kantor, saya mohon mbak ??" ucap pria itu
"Tapi....???" Balas Sena
"Saya mohon mbak,,kalau pesan taksi online sekarang,waktunya gak cukup mbak." ucap pria itu lagi.
Aku yang mendengar penjelasannya dengan setengah hati mengiyakan.
"Iya mas, boleh." ucap Sena
"Terima kasih mbak." ucap pria tersebut.
Di dalam taksi, hanya keheningan yang menyapa.
"Maaf, kalau boleh tahu nama mbak siapa ya?" tanya pria itu
"Sena." Ucap sena.
"Mbak kerja dimana?" tanya pria itu lagi
"Di Jakarta pusat." ucap Sena
"Di Jakarta pusat ya. Oh iya hampir lupa, nama saya Arlan mbak." ucap pria itu
"Oh iya, mas Arlan." ucap Sena
Arlan yang mendengar Sena mengucap namanya,sungguh sangat kegirangan dalam hati.
Berbanding terbalik dengan Sena, dia berharap pria ini tidak berbicara lagi, sungguh sangat menyebalkan baginya.
Akhirnya mobil taksi itu pun berhenti di tujuan.
"Mbak, sudah sampai." ucap sopir taksi itu
"Oh iya pak, makasih ya pak." Ucap sena
Sena dan Arlan pun turun dari mobil taksi itu.
"Mbak Sena, terima kasih ya mbak udah di izinin buat numpang." ucap Arlan
"Iya mas Arlan gak masalah, oh iya kantornya mas Arlan masih jauh?" tanya Sena
"gak mbak, cuma lewatin jembatan terus jalan dikit udah nyampe kok." ucap Arlan
"Oh begitu, ya udah mas say duluan ya." ucap Sena
"tunggu mbak, saya boleh minta no handphone nya?" tanya Arlan
"buat apa ya mas?" tanya Sena
"saya ingin ngajak makan siang atau malam gitu sebagai ucapan terima kasih saya mbak." ucap Arlan
"oh gak perlu mas, saya ikhlas kok bantuinnya. ehm,,,saya udah telat banget nih mas,duluan ya." ucap Sena sambil berlari menuju kantornya.
Arlan hanya bisa diam sambil memandang ke arah perginya Sena dengan wajah dingin.
"kalau tidak bisa pakai cara halus, aku akan pakai cara kasar Sena sayang." ucap Arlan Sambil tersenyum misterius.