webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
421 Chs

PERJANJIAN

"TIDAK!" Kace segera menolak ide Serefina. Dia melompat berdiri dan menjulang di atas Serefina, tindakannya membuat Hope terkejut dan mulai menangis. "JANGAN KAU BERANI MENYENTUH DIA!"

Kace meraung pada Lana yang hendak menggapai bayi Hope untuk menenangkannya. Namun, nada kasar Kace memaksanya mundur beberapa langkah hingga punggungnya membentur dinding di belakangnya saat dia melihat bagaimana mata biru Kace berubah warna menjadi gelap.

Terlepas dari amarah yang meluap di dadanya, cara Kace menggendong Hope di pelukannya sangat lembut dan hati- hati.

"Kau pikir aku akan mengizinkan itu!?" Kace memelototi Serefina, berusaha keras untuk menahan amarahnya.

"Tenang." Serefina bahkan tidak bergeming saat Kace memelototinya. "Aku belum menjelaskannya."

"Itu sihir hitam Serefina!" Kace menegurnya. "Aku tidak akan mengizinkanmu melakukan apa pun dengan sihir hitam kepada pasanganku!"

Pasangan…

Satu kata yang keluar dari bibir Kace tidak luput dari perhatian Lana. Jadi, bayi ini adalah pasangannya? Tapi… bukankah Donovan dikutuk oleh dewi bulan untuk tidak memiliki pasangan?

Dalam situasi yang memanas, Lana tidak berani menanyakan hal seperti itu dengan lantang. Tapi informasi kecil ini membuat segalanya masuk akal baginya, cara Kace terlalu protektif terhadap bayinya mirip dengan yang dilakukan seorang shifter terhadap pasangan mereka.

"Sekarang satu jiwa lagi yang tahu tentang itu." Serefina menganggukkan kepalanya ke Lana dengan santai. "Jangan beri aku ekspresi polos itu, aku tahu kau mendengarnya."

Ekspresi wajah Lana yang terlihat seolah dia tidak mendengar pernyataan itu, kini mulai menunjukkan sedikit emosi.

Dia memandang Serefina dan dengan berani mengakuinya. "Jadi kenapa? Aku telah berjanji setia kepada Kace, bukan masalah bagi aku untuk mengetahui satu atau dua rahasianya. " Dia berkata dengan arogan.

"Wow, kau mendapatkan seseorang yang setia padamu Kace," Serefina mendecakkan lidahnya dengan nada mengejek.

"Tutup. Mulutmu." Kace mencoba menahan amarahnya. Serefina telah membuatnya kesal dengan mengatakan bahwa dia akan menggunakan sihir gelap pada Hope dan sekarang Lana malah mengetahui kalau Hope adalah pasangannya.

"Oh, ayolah!" Serefina mengalihkan perhatiannya ke Lycan yang murka di depannya, namun dengan bayi yang menangis di pelukannya, penyihir itu seratus persen yakin dia tidak akan berani beralih ke wujud monsternya, apalagi menyerangnya, sehingga wajah Serefina terlihat begitu sombong dengan mengetahui fakta itu. "Aku tahu itu sihir hitam, tapi tidak semua sihir hitam itu buruk."

Pernyataan Serefina ditanggapi oleh geraman rendah, dalam, dan mengancam dari sang Lycan.

Cross heart.

Itu adalah sihir gelap. Sebuah sumpah, yang akan mengikat kedua belah pihak dengan darah.

Kace tidak tahu persis bagaimana cara kerjanya, tapi seperti kebanyakan makhluk supernatural, segala sesuatu yang berhubungan dengan sihir gelap bukanlah sesuatu yang akan berakhir dengan baik.

Bagian yang lebih buruk, adalah fakta bahwa darah yang harus diambil oleh kedua belah pihak berasal dari hati.

Apa artinya itu? Serefina akan melukai Hope?

Gagasan tentang itu saja membuat monster yang tinggal di dalam dirinya ingin mencakar wajah penyihir itu. Kadang Kace tidak tahu apa yang sebenarnya penyihir ini pikirkan dengan memiliki ide seperti itu

Dia terlalu tidak masuk akal untuk dipahami.

"Aku tidak peduli seberapa buruknya nanti, aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya!" Kace membalas, nadanya yang kasar membuat Hope semakin menangis. Wajahnya menjadi merah dan nafasnya menjadi tidak teratur.

Kace ketakutan karena ini, dia belum pernah melihat Hope menangis sampai seperti ini. Dia takut dia tidak bisa bernapas saat dia tersedak oleh isakannya sendiri.

"Serefina… apa yang harus aku lakukan…" nada marah Kace berubah menjadi cemas ketika dia mencoba membuat Hope berhenti menangis. "Tolong jangan menangis… aku tidak marah padamu… aku tidak marah… aku tidak akan berteriak lagi, aku berjanji… please…"

Kace mencoba membujuk bayi itu, namun Hope terus menangis sampai air matanya mengering dan ini membuat Kace sangat ketakutan.

Serefina memutar matanya dan berjalan dengan malas menuju Kace. Penyihir itu berdiri tepat di depan Hope, dia mengulurkan tangannya dan menyentuh pipi bayi itu.

Langsung saja tindakannya membuat Hope berhenti menangis dan memejamkan mata seakan sedang tertidur.

Namun, hal ini membuat sang lycan semakin panik.

"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?!" Kace meraung pada Serefina dengan mata yang menggelap.

"Tenang!" Serefina balas membentaknya dan melotot dengan marah, Kace sudah cukup meneriakinya. "Dia sedang tidur sekarang! Aku menidurkannya! "

Bahkan sebelum Serefina menyelesaikan kata- katanya, Kace telah meletakkan jarinya di bawah hidung kecil Hope, hanya ketika dia merasakan nafas hangat yang menyentuh kulitnya, dia bisa sedikit rileks.

Otot- ototnya yang tegang perlahan mengendur saat dia memeluk bayi kecil itu dengan protektif, untuk merasakan detak jantungnya, terlalu takut debaran di dada kecilnya akan berhenti.

"Dia akan bangun tanpa kehilangan apapun! Sehat dan bahagia! " Serefina berkata dengan dramatis, namun Kace mengabaikannya saat matanya menatap penyihir itu dengan tatapan marah. "Baiklah, kita kembali ke pokok persoalan tadi."

Serefina melambaikan tangan, seolah- olah itu adalah tanda untuk mengabaikan masalah tentang Hope yang tertidur, tapi sekali lagi Kace menolaknya.

"Tidak!" Kace berseru dengan tertahan, tidak ingin membangunkan Hope. "Aku tidak akan membiarkanmu menyakitinya! Aku akan membuangnya jika harus! "

Kace memelototi Lana, yang punggungnya menempel ke dinding dengan ekspresi takut- takut.

Serefina mendesah lelah. "Aku tidak mengatakan itu harus darah Hope. Perjanjian ini bisa diambil oleh kalian berdua. "