webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
421 Chs

PENGKHIANAT

"Tetapi, tidak bisakah kau ikut bersama kami?" Tanya Hope, dia merasa tidak percaya diri untuk bisa membawa semua orang keluar dari sini seorang diri.

"Sayangnya, aku tidak bisa." Ekspresi di wajah priestess itu pun berubah menjadi sedih. "Aku hampir tidak bisa bertahan. Aku sudah kehabisan kekutaanku."

Hope bisa melihatnya, spirit milik priestess itu terus menjadi semakin lemah, jika bukan karena kontras antara tubuhnya yang tembus pandang dengan kegelapan dari hutan yang menyeramkan ini, mungkin Hope sudah kesulitan untuk melihatnya.

"Aku rasa ini akan menjadi akhirnya," Ucap Priestess itu pelan, tersenyum dengan lembut ditemani oleh ribuan kunang-kunang.

Hope bisa merasakan dadanya yang terasa sesak. Dia benci perpisahan. "Sangat disayangkan aku tidak bisa memberimu pelukan," Hope menggigit bibirnya untuk mencegah air mata jatuh menetes ke pipinya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com