webnovel

Cinta Sang Lycan

SEKUEL KEDUA DARI CINTA SANG MONSTER. *************************** “Kekuatan jiwa dari para Guardian Angel akan bernafas di kehidupan baru dari anak manusia. Tiga Guardian Angel akan lahir ke dunia terrestrial dan sekali lagi, kalian bertiga akan menjadi pelindung mereka.” “Kau akan membuat kami menjadi budak dari makhluk lemah seperti mereka?!” Torak bertanya dengan tidak percaya. “Tidakkah dirimu takut kalau kami akan mematahkan mereka menjadi dua?” Para Guardian Angel itu sangatlah rapuh dan mereka, sebagai Lycanthropes, sangat tidak mengapresiasi segala bentuk kelemahan. “Tidak, kamu tidak akan melakukan itu.” Selene berkata dengan sangat sabar. “Kalian tidak akan menjadi budak mereka ataupun meyakiti para Guardian Angel, kalian akan menghargai mereka dalam hal apapun.” Tapi, suara Selene selanjutnya di selimuti dengan sebuah kebahagiaan saat dia berbicara. “Kalian tidak akan pernah menyakiti pasangan jiwa kalian.” ==== Ini adalah cerita werewolf dan Lycanthropes (dan sudah pasti fantasi)! Didalam cerita ini ada beberapa istilah yang merujuk pada dewa dan dewi yunani kuno. Kalau kalian suka membaca tentang fiksi makhluk supernatural pasti ada beberapa istilah yang tidak asing bagi kalian. Pertanyaan mengenai hal yang kurang jelas dan saran dapat ditulis di kolom komentar, sebisa mungkin akan author jawab. ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on instragram : jikan_yo_tomare

jikanyotomare · Fantasy
Not enough ratings
421 Chs

KETIDAKPEDULIAN

"Kemarilah," Torak berkata dengan tegas sambil menarik Raine menjauh dari Calleb, ia memposisikan gadis kecil itu sdisampingnya dan mengerutkan dahi ketika ia melihat Raine sedang menangis. "Kenapa kau menangis?"

"Tidak apa0apa." Riane bergumam sambil mengusap air mata yang ada di wajahnya.

Namun, Torak tidak mungkin akan percaya begitu saja. "Apa yang terjadi dengannya?" Ia melirik ke arah Gamma dan Betanya.

"Aku tidak tahu!" Calleb berteriak ngeri sambil mengangkat kedua tangannya, menggelengkan kepala seperti sebuah rattle drum. "Aku sedang disini bersama denganmu." Kemudian sang Gamma menyentakkan kepalanya ke arah dimana Raphael berada. "Raph! Apa yang kau lakukan kepadanya?"

"Aku tidak melakukan apapun," Raphael berkata, lalu menggelengkan kepalanya juga.

"Tidak, Torak... aku baik-baik saja..." Raine masih mengusap air matanya dan terisak. "Aku hanya sedang sedikit sensitif,"

Torak mengerang dan membubarkan mereka berdua. "Pergilah."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com