webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 74-Hadiah

"Makanya duduk dulu dong! Santai tidak usah tegang begitu," ucap Denia sambil tertawa geli.

Pagi-pagi gini Denis sudah dibuat tertawa oleh tingkah kedua karyawannya itu.

"Jadi kita berdua tidak jadi dipecat, Pak?" tanya Nazwa dengan mata melongo.

Mereka berdua akhirnya beranjak dari lantai kemudian ikut serta duduk di sofa.

Denis kembali dibuat tertawa. "Memangnya siapa yang akan memecat kalian tiba-tiba? Kalian berdua kan tidak berbuat kesalahan! Lucu amat sih kalian tuh," sanggah Denis seraya mengukir tawa.

Sabrina dan Nazwa saling melempar tatapan. Mereka menelan saliva merasa lega dan aman.

"Lalu ada hal apa yang membuat, Pak Denis. Berkunjung sepagi ini? Kita berdua bahkan belum siap-siap ke kantor," tanya Nazwa. Setelah mereka berdua merasa lega dengan jawaban Denis sebelumnya.

"Jadi begini. Kedatangan saya kesini dan sepagi ini karena ada kabar baik yang akan saya sampaikan," ucap Denis dengan ramah dan hangat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com