"Apa-apaan kamu, Nazwa!" sergah Samudra. Ia tampak terkejut seraya memegang kepalanya yang terbentur.
Nazwa tiba-tiba menginjak pedal remnya secara mendadak karena terkejut saat menyadari ada penyebrang yang lewat di depan matanya. Beruntung ia mengerem mobil Samudra dengan tepat waktu sehingga sang penyebrang jalan sama sekali tak tersentuh oleh mobil yang Nazwa kemudikan.
Namun, kening Samudra tampak memerah akibat terbentur kursi tadi sehingga membuat lelaki berdarah dingin itu tampak terbelalak melihat ke arah Nazwa.
"Maaf, Pak. Ada penyebrang lewat dan saya secara spontan menginjak rem agar tidak menabrak," jawab Nazwa dengan raut wajah yang tampak ketakutan. Bagaimana tidak takut, dia bari saja hendak menabrak seseorang akibat kerobohannya. Itu semua gara-gara Nazwa tidak fokus dan melamun.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com