webnovel

Cinta Sabrina

20+ Sabrina Anastasya Bramantio, gadis cantik berusia 23 tahun itu terpaksa harus menelan pil pahit secara bersamaan dalam hidupnya. Dia tidak pernah menyangka hidupnya akan hancur bagaikan pecahan kaca. Kehancurannya berawal dari kekasihnyanya Reyno Prasetiyo yang selama 3 tahun bersama, akhirnya malah menikahi adik tirinya, Cantika Zaipahusna. Hingga suatu hari, Reyno mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawa. Sialnya, Cantika menuduh Sabrina yang mencelakai Reyno, karena semua bukti-bukti mengarah padanya. Peristiwa itu terjadi begitu saja dan berhasil membawa Sabrina ke penjara atas dakwaan kelalaian. Siapa sangka, saat ia memulai kehidupan baru dengan menjadi asisten rumah tangga, di tempatnya bekerja dia menemukan sosok Azka Purnama Assegaf, putra dari majikannya. Wajah tampan dan sikap bijaksana yang dimiliki Azka, nyatanya berhasil menarik perhatian Sabrina. Pun sebaliknya. Azka juga perlahan mulai terkesan dengan sikap lugu Sabrina. Seiring berjalannya waktu, akhirnya mereka saling dekat dan mempunyai perasaan yang sama. Akan tetapi, hati Sabrina kembali dipatahkan, saat mengetahui bahwa Azka hendak dijodohkan dengan wanita pilihan orang tuanya. Sakit. Hatinya bak hancur berkeping-keping. Untuk yang kesekian kalinya Sabrina terjerembap ke dalam lubang lara. Bagaimana kelanjutan kisah Sabrina dan Azka? Akankah pada akhirnya perjodohan itu berjalan dengan mulus, hingga mereka bisa bersatu? Mampukah Sabrina membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah?

Miss_Pupu · Urban
Not enough ratings
292 Chs

Bab 183-Maaf

Bu Yeni kemudian mengangkat sebelah tangannya untuk diletakan di baju Azka.

"Maafkan, Mamah. Ini semua terjadi karena, Mamah," ucapnya dengan sedu.

Azka kemudian meraih tangan Bu Yeni. "Tidak, Mah. Tidak ada manusia yang luput dari ke kehilafan termasuk aku. Tidak ada manusia tanpa dosa, kecuali kita akan memperbaikinya," balas Azka dengan lembut. Ia mencoba menghilangkan rasa bersalah pada mamahnya.

Bu Yeni mengangguk seraya menurunkan tatapan. Ia sudah tak muda, dan sekali lagi ia mencoba menegaskan pada dirinya sendiri bahwa di masa tuanya ini ia hanya ingim hidup tenang dan damai.

"Mamah istirahat dulu ya, aku akan keluar. Nanti siang kita akan pergi menemui, Samudra." Setelah berkata, Azka kemudian beranjak dari tempat tidur Bu Yeni ia berjalan keluar kamar berharap mamahnya akan beristirahat untuk sekedar menenangkan diri terlebih dahulu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com