"Iya, Tuan. Tadi ada orang yang kirim paket untuk, Ibu Bos. Pas dibuka ternyata isinya bangkai." Adam berbicara dengan mengerutkan hidungnya. Bau tak sedap itu masih terasa di hidungnya.
Azka terkejut dengan bola mata terbelalak. Gegas ia berlari dengan cepat masuk ke dalam rumahnya.
"Mah!" panggil Azka dengan kencang. Ia takut jika sesuatu terjadi pada mamahnya.
"Di dalam kamar, Tuan," sahut Atun yang tengah membersihkan lantai dari sisa bau bangkai tadi.
Gegas Azka masuk ke dalam kamar Bu Yeni.
"Mah!" ucapnya dengan raut wajah cemas.
Benar saja yang dicemaskan Azka, Bu Yeni dalam keadaan bergidik ketakutan. Ia menangis karena masih terkejut membayangkan bangkai tikus yang mulai membusuk masih saja berseliweran di dalam oraknya.
"Apa benar yang dikatakan, Pak Adam?" tanya Azka seraya menatap wajah Sabrina dan Bu Yeni.
Sabrina mengangguk. "Benar, Mas. Mamah sampai ketakutan," jawab Sabrina dengan raut wajah resah.
Azka gegas memeluk mamahnya guna menenangkan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com