Xia Wei’ai, apakah kamu tak tahu malu?

"Xiaowei, di hatimu, Amo bukan hanya mainan yang akan kamu buang setelah selesai bermain, kan?"

Tiba-tiba, Shen Mobei menatap Wei'ai dan bertanya dengan serius.

Wei'ai tidak mengerti mengapa dia bertanya seperti ini, hanya menjawab: "Apakah kamu dengan Amo... Saling kenal?"

"Iya."

Shen Mobei menjawab.

Bukannya tidak tahu, tetapi Wei'ai masih bertanya-tanya, apakah benar Amo sudah meninggal... Hanya saja, saat ini Shen Mobei masih tidak bisa memberitahunya, membiarkan Wei'ai berpikir bahwa Amo sudah meninggal, tidak ada niat buruk.

"Oh, begitu."

Dengan sedikit sedih, Wei'ai menundukkan kepalanya.

"Amo, dia bukan mainan. Dia sangat penting, sungguh! Bahkan jika setelah sepuluh tahun berlalu, dia selalu menjadi Amo-ku..."

Wei'ai menjawab dengan sungguh-sungguh.