cinta memang rumit . bagiku cinta hanyalah angin lalu yang memberikan kesejukan sesaat lalu menghilang menyisakan duka . Aku tak tahu mengapa Wildan tega menghinatiku di saat pernikahanku telat di tetapkan .
" Ra . maafkan aku . aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini ," hatiku langsung bergemuruh bak tersambar petir .
" Memangnya kenapa . Apa salahku sama kamu . Jika kamu tidak suka dengan sikapku katakan jangan putuskan sepihak seperti ini . bagaimana dengan orang tua kita Wil ," aku tak mampu membendung air mataku . di depan Wildan ku tumpahkan genangan air mataku . Namun dia tak menghiraukannya .
" Kamu tidak usah khawatir . ortuku tahu semuanya dan mereka menyetujuinya ," ucap Wildan.
" itu orang tuamu bukan orang tuaku Wil . Ayah memiliki penyakit jangtung dan kamu juga mengetahuinya . kamu tega menyakiti hatinya ",
" Sudahlah Ra . Jangan mempersulitku lagi. Aku tidak bisa melanjutkan pernikahan ini . Aku minta maaf Aku pamit pergi . besok aku akan lanjutkan studyku di Jogja . Jadi urusan kita sudah selesai sekarang ", Wildan pergi meninggalkanku yang sedang terluka di taman .
" Wildan kamu Jahat", ucapku namun tak dihiraukan oleh Wildan.
seolah langitpun ikut merasakan kesedihanku. Hujan begitu deras " Kenapa kamu tega kepadaku Wil. Aku rela meninggalkan masa mudaku demi dirimu lalu sekarang kamu meninggalkanku ," aku begitu kalut menatap bekas Wildan saat berdiri di depanku .
" Nauraaaa!!"aku tak bergeming dengan teriakan sahabatku Rena.
Rena yang dari tadi memperhatikanku bersama Wildan tampak begitu khawatir menatapku.
" Ra. sudahlah kita pulang yuk. lo sudah basah kuyup "ajak Rena sambil memayungiku.