webnovel

Psikologi Cinta

Membahas tentang psikologi cinta, tentunya kebanyakan orang ingin jatuh cinta. Cinta mungkin adalah cita-cita tertinggi, dan hubungan memberi makna dan tujuan dalam hidup kita. Mereka menghidupkan dan memotivasi. Pasangan yang terlalu sering melakukan indahnya hubungan romantis dapat berubah menjadi asam. Mimpi indah dapat menjadi mimpi buruk yang menyakitkan. Ms. Perfect atau Mr. Right menjadi Ms. atau Mr. Wrong. Ketidaksadaran adalah kekuatan yang sangat kuat. Nalar sepertinya tidak menghentikan kita untuk jatuh cinta, juga tidak membuatnya lebih mudah untuk pergi! Sekalipun hubungan itu ternyata beracun, begitu terikat, mengakhiri

Sebagian besar di antara kita pasti pernah jatuh cinta pada pandangan pertama. Hanya sepersekian detik setelah mata saling bertatapan, muncul rasa tertarik dan suka yang mendalam.

Tergila-gila. Kita kerap menyebut rasa tersebut sebagai cinta pada pandangan pertama. Padahal sejatinya, hal itu hanyalah merupakan ketertarikan semata yang dibumbui oleh nafsu.

Masih ingatkan Anda saat jatuh cinta pada pandangan pertama? Ketika matamu bertatapan dengan matanya dan saat itu Anda yakin itulah cinta.

Kala itu, sorot matanya serasa menenggelamkan duniamu, membuat jantungmu berdenyut kencang, ada "kupu-kupu" yang menari-nari di perutmu, dan bayangannya membuatmu susah tidur dan tak enak makan.

Tak perlu malu karena bukan kamu saja yang pernah merasakannya. Survei Earl Naumann dalam bukunya Love at First Sight: The Stories and Science Behind Instant Attraction (2004) terhadap 1.500 orang di Amerika Serikat membuktikan hal itu.

Hasil survei tersebut menemukan hampir separuhnya pernah mengalami cinta pada pandangan pertama cinta pandangan pertama. Sementara 55 persen dari jumlah total orang yang mengalami menikah dengan orang yang pernah digila-gilainya saat pertama kali menatapnya.

Cinta pada pandangan pertama terasa nyata. Keindahan ceritanya jadi sumber inspirasi banyak dongeng, puisi, novel, lagu, drama, sinetron, hingga film. Lika-liku cerita mereka yang mengalami cinta pandangan pertama dan ingin mengembangkan menjadi hubungan romantis yang langgeng juga senantiasa menjadi kisah menarik. Meski menjadi gerbang datangnya cinta sesungguhnya, cinta pandangan pertama bukan cinta sebenarnya. Cinta sejati baru akan datang setelah terjalinnya ikatan asmara di antara kedua pihak, bukan dari salah seorang pasangan saja. Hadirnya cinta sejati itu butuh waktu relatif panjang setelah datangnya cinta pandangan pertama. Ketertarikan awal seseorang pada orang lain bukanlah cinta. Psikolog menolak pandangan yang menyebut cinta sejati bisa dirasakan saat baru sekali menatap seseorang," kara Deborah Lee, ahli kesehatan reproduksi dan seksualitas di Fox Online Pharmacy Inggris kepada Livescience, 12 Februari 2023.

Cinta akan berkembang seiring dengan waktu, setelah seseorang bisa mencintai pikiran, nilai, dan keterampilan seseorang, bukan hanya mengenai ketertarikan dan hasrat seksual.

Dalam kehidupan nyata, misalnya untuk diajak berkencan atau menjadi pasangan hidup, para pria merasa kepintaran bukanlah menjadi hal yang menarik dari seorang wanita.

Dr Peter: Sebelumnya, harus diljelaskan terlebih dahulu bahwa kepintaran atau intelijen bukan berarti tidak menarik, tetapi para pria memiliki prioritas masing-masing. Mungkin saja mereka ingin mendapatkan yang cantik dan pintar, tapi itu seperti menang lotere. Dalam prioritasnya, para pria lebih cenderung mau bertemu dengan wanita yang secara fisik menarik. Jadi kalau misalnya mereka diberitahu akan dikenalkan oleh seorang wanita yang pintar, tapi tidak tahu soal penampilan fisiknya, para pria biasanya akan ragu diajak berkenalan. Sekali lagi bukan karena mereka tidak suka kepintaran, tetapi karena mereka tidak tahu informasi soal apa yang mereka lebih peduli, yakni fisik yang menarik.