"Apa yang bagus?"
"Tidak ada, hehe," Juna tiba-tiba tersenyum bangga, "Lalu tipe pria seperti apa yang kamu suka?"
Tanpa diduga, sosok Vincent muncul di benak Luna. Melihatnya seperti ini, Luna khawatir akan sulit bagi pria lain untuk menjalin hubungan dengannya di masa depan. Tentu saja, Luna tidak menjawab pertanyaan Juna, jadi dia membiarkannya berkonsentrasi pada pekerjaan rumah.
Waktu seperti air yang mengalir, meluncur dengan deras.
Karena kesibukannya, waktu seperti anak panah, dan dalam sekejap mata, saatnya sekolah dimulai.
Luna berhenti dari pekerjaannya mengajar Juna. Adapun Juna, dia belum memikirkannya, tetapi orang tua Juna berbicara dengannya, berharap Luna bisa terus mengajar Juna.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com