38 Datang di waktu yg tepat

"Ini,ambillah"yoga meletakkan sesuatu berbentuk sebuah kartu di telapak tangannya.

Pagi itu suasana poliklinik masih sepi, sahabatnya edna belum juga datang.

Nita melihat sebuah kartu atm di tangannya,dan teraneh"Apa ini bayaran aku yg semalam? "

Yoga tersenyum sambil mencubit lembut pipi istrinya itu"Kamu terlalu berharga jika dibandingkan kartu itu"

Nita tersenyum terangguk-angguk"lalu ini untuk apa? "

"Sepulang sekolah axel nanti, pergilah membeli beberapa barang yg di perlukan.Akhir pekan besok, kita pergi berlibur.Hanya kita bertiga"

Secara tidak langsung yoga memberi tahukan bahwa hanya dia, nita dan axel yg pergi. Tanpa ada orang lain.

"Di luar kota? "tanya nita

Yoga mengangguk"kurang lebih perjalanan kita dua jam"

"Kita akan menginap di villa"yoga meneruskan ucapannya"letaknya di pegunungan, pemandangannya cocok buat kamu yg suka selfie"

Nita tertawa kecil"aku kan sama seperti wanita yg lain,yg berjiwa muda.Mengabadikan setiap momen indah"

Kali ini kedua tanggannya melingkar di pinggang nita"menurutmu apa kita bisa berbulan madu disana? "

"Wah, sekarang suamiku ini sudah mulai terang-terangan"nita menahan tawanya"dia sudah memberikan aku kartu atm, dan sekarang mengajakku berbulan madu. Sepertinya kartu ini sogokan"

Yoga memukul kecil hidung nita dengan jari telunjuknya sambil tertawa"Kamu pakai itu untuk keperluanmu dan axel, jadi kamu bisa menyimpan uang gaji mu"

Rupanya sekarang yoga mulai memperhatikannya sampai hal terkecil.

"Baiklah, tapi jangan seperti ini.Nanti kalau edna tiba-tiba datang dan melihat kita seperti ini. Pasti akan timbul pertanyaan aneh"nita menjelaskan seraya melepaskan kedua tangan yoga yg melingkar di pinggangnya.

Yoga hanya tersenyum menanggapinya"Oh,iya aku lupa. Jangan lupa untuk membeli pakaian tidur yg transparan"

"Apa?? "seketika wajahnya berubah memerah, bibirnya tidak bisa mengeluarkan kata-kata yg lebih banyak. Lagi-lagi dia diserang sampai tidak bisa membalasnya.

Dan juga, ketika nita berniat mengeluarkan jurus cubitannya tiba-tiba sosok edna muncul membuatnya menunda niatnya itu. Tapi dia membulatkan kelopak matanya, sebagai isyarat nanti dia akan membalasnya.

Yoga menahan tawanya sambil menggosok-gosok hidungnya dengan jarinya. Tingkah nita itu membuatnya geli,dia merasa nita selalu membuatnya selalu ingin bertingkah tidak sesuai usianya.

Siang ini nita bersiap pergi ke sekolah axel, dia menunggu supir yg menjemputnya di gerbang utama rumah sakit seperti biasanya.Dan mendengar suara seseorang

"Nita"seseorang itu memanggilnya dari arah belakangnya

Dia membalikan badannya"Pak aditya"

Sosok aditya berdiri di sampingnya"akhirnya kita bisa bertemu lagi"

Nita tersenyum kecil dan mengangguk

"Kamu mau pulangkah? "

"iya"jawab nita cepat"saya harus menjemput Putra saya disekolah"

Kali ini senyuman terlihat di wajah aditya"kemarin saya lihat di arsip kepegawaian, kamu tidak mencantumkan putramu di daftar asuransi ketenaga kerjaan.Apa kamu sengaja menutupinya? "

Apalagi ini?tanyanya dalam hati,dia enggan menjelaskannya, tapi dia harus menjawabnya.Nita menarik napasnya dalam-dalam dan berkata.

"Apa saya harus mencantumkannya? "

Aditya tertawa kecil"aku penasaran saja dengan putramu, dan juga aku tidak pernah melihatmu bersama suamimu. Apa benar kamu sudah menikah? "

"Lalu, untuk apa bapak menanyakan itu? "nita balik bertanya"apa pertanyaan itu bagian dari pekerjaan saya? atau diluar pekerjaan saya? "

Ucapan nita yg sedikit berani ini membuatnya tertawa.

"Aku tidak pernah terobsesi pada seseorang seperti ini, apalagi pada seorang wanita"Perkataan adit memang tidak mengejutkan nita.

Dari semenjak dia mengantarnya ke toko buku, dia sudah menanyakan statusnya. Dan seorang lelaki yg bertanya seperti itu mengisyaratkan keinginannya untuk lebih dekat.

"Sepertinya,disekitar kehidupan bapak. Banyak wanita yg lebih cantik dan berpendidikan tinggi, dibandingkan saya yg hanya pekerja bapak dan tidak menarik sedikitpun"

"Aku tidak pernah menomor satukan kecantikan seseorang"jelasnya"tapi apa kamu sadar? aura kepercayaan diri dan keindahan itu terpancar indah dari setiap kata-kata yg kamu ucapkan.Kamu mungkin tidak menyadarinya, setiap ucapan yg kamu sebutkan sangat nyata tidak berpura-pura dan itu menimbulkan rasa kagumku"

Kali inipun nita tidak berkutik,apakah memang setiap dia berbicara pada setiap orang memancarkan sesuatu seperti yg disebutkan aditya? atau itu cuma sebuah penjelasan saja kalau dia jatuh hati padanya.

"Dan satu hal yg harus kamu tahu"sela aditya"aku bukan tipe orang yg menyerah begitu saja, jika aku sudah mengaguminya aku akan melakukan apapun untuk mendapatkannya"

Wajah nita memucat dan mulutnya kaku tidak mengeluarkan satu kata pun. Dia merasakan ketakutan mulai muncul dari dalam tubuhnya sebagai reaksinya terhadap kata-kata lelaki yg menjadi atasannya itu.

"Sayangnya saya tidak bisa membiarkan itu"tiba-tiba yoga muncul diantara mereka, berdiri di tengah-tengah mereka.

kali ini meletakan satu tangannya di pundak nita yg berada di sampingnya dan mendekatkannya"Biar saya tegaskan disini.Nita adalah istri saya, kami memang melakukan pernikahan ini secara diam-diam,tapi pernikahan kami tercatat resmi. Jadi sepertinya tidak akan ada kesempatan lagi buat anda memiliki hatinya, ataupun mengaguminya"

Wajah nita semakin terlihat tidak karuan dengan pernyataan yoga seperti itu, dia benar-benar tidak menyangka yoga membuka sendiri rahasia yg dulu dia sendiri tidak ingin siapapun tahu tentang pernikahannya.

Tatapannya bergantian ke arah dua lelaki yg ada di dekatnya itu, dia sudah seperti wanita paling cantik se rumah sakit tempatnya bekerja yg sedang diperebutkan dua lelaki keren ini.

"Sepertinya apa yg saya ucapkan tadi anda mendengarnya dengan jelas"yoga memegang tangan nita"saya rasa tidak ada lagi yg akan anda bicarakan dengan istri saya. Kami akan segera pergi"

Yoga membawa nita bersama berjalan menjauhi sosok aditya, dia tampaknya tidak peduli dengan reaksi aditya setelah mendengar pernyataannya itu.

"Ini semakin menarik! " aditya berkata seusai kepergian mereka. Kata-katanya memang terdengar klise, tapi sepertinya tindakan yoga tadi ternyata menimbulkan suatu ketertarikan tersendiri baginya, dia tahu rivalnya kali ini bukan orang sembarangan.

Di sisi lain, nita yg berada satu mobil dengan yoga masih tidak bisa berkata sepatah katapun. Dia mengkhawatirkan perasaan yoga, dan sesuatu yg akan terjadi nanti setelah dia membuka statusnya sebagai suami nita didepan aditya.

Tapi wajahnya begitu tenang, tidak ada kekhawatiran sedikitpun.

Nita tidak akan melupakan kejadian ini, dimana yoga muncul disaat yg tepat dan menolongnya keluar dari kesulitan yg menimpanya.

Dan tentu saja itu akan menambah poin cintanya kepada yoga.

avataravatar
Next chapter