8 chapter 2

Aku lelah,, setelah satu minggu berpindah tugas ke poliklinik, tidak ada hari yg menyenangkan, aku pasti terus dimarahi. hah, aku resign ajakah? nita putus asa

"Bibi.. "

Yah, kenapa harus ada anak itu. Bolehkah aku bahagia sedetik saja! jeritan dalam hatinya

"axel ayah masih ada operasi, kamu pulang saja sama paman itor"sosok dokter yoga muncul dihadapan nita dan axel.

axel menggelengkan kepalanya"aku tunggu aja sama bibi disini"

"inikan jam istirahat"nita menggeram dalam hati"sabar..senyum.. tenang.. kan rencanaku jadiin anak ini pembelaku, jadi mari kita berusaha membuatnya senang"

"kalo gitu axel duduk disini ya,sama bibi"walopun buatku panggilan bibi itu sama dengan pengasuh tapi cuma aku yg gak ngerti kenapa dipanggil bibi. Sekarang cuma ada nita dan seorang anak bernama axel, dia berusaha mati-matian menyenangkan anak bosnya itu, sampe tingkah konyol pun dia lakukan demi mendapat sekutu yg membelanya ketika dihadapkan dengan ledakan bom kata-kata ayahnya yg menjadi atasannya

"aku selalu bilang pada ayah, orang yg kupanggil bibi itu yg harus menjadi ibuku"axel menatap serius wajah nita.

avataravatar
Next chapter