webnovel

Cinta Cowok Dingin

Jangan salahkan aku menjadi seperti ini, sebab ini semua karena dirimu yang meninggalkan aku sendiri tanpa penjelasan darimu.

Wulandari_8096 · Teen
Not enough ratings
34 Chs

Pertemuan 2 keluarga

Happy Reading

.

.

.

.

.

.

"Bedalah beb kalo lupa itu kita tau tapi... "

"Sudah2 kalian nanti saja reuni nya sekarang kita makan dulu ya" potong Indah ibu Dwi.

"ohh halo tante lama gk ketemu ya" laki2 itu seakan baru menyadari kehadiran Indah ibu Dwi.

"haha iya kamu gak pernah main sih semenjak Dwi keluar negeri"

"hehe maaf tante Bryan sekarang pasti akan sering2 main kok"

" huh itu mah karena sekarang  Dwi udah pulang aja"ucap Indah menyerupai anak ramaja yang sedang cemburu.

"Hehe tante tau aja deh"

Sesampainya di meja makan semua makanan sudah tersusun rapi dengan bermacam2 jenis.

Mereka semua makan dengan lahap dengan disertai perbincangan2 ringan yang membuat mereka tertawa.

Setelah selesai mereka semua ke ruang tengah masih dengan berbincang'' ringan sambil memakan buah sampai tuan Xander membuka suara.

"Atan bagaimana dengan rencana kita? " tanya tuan Xander membuat semua orang di ruangan itu menjadi mulia serius.

"Aku sudah membicarakan nya dengan anakku dia tidak masalah"

" Apa itu benar Dwi? " Xander

"Hah apa om?? "

"Tentang perjodohan yang Daddy beri tau kamu tadi sore" Atan menengahi.

"Apaaaa jadi maksud daddy Bryan yang akan di jodohkan sama Dwi? " kaget Dwi dia tidak pernah menyangka  kalau dia akan di jodohkan oleh sahabatnya sendiri.

" haha tentu saja sayang,kenapa kamu tidak mau? Daddy sudah bilang kalau keputusan ada di tangan kamu jadi kamu bisa memilih"

"Bukan tidak mau Dwi hanya tidak menyangka daddy akan menjodohkan Dwi dengan Bryan"

"Jadi bagaimana? "tanya tuan Xander.

"Hmm, itu om daddy tadi bilang pada dwi kalo dwi boleh menjalaninnya dulu dan kali dwi cocok baru ada perjodohan kalo tidak daddy bilang daddy tidak memaksa" ucap dwi takut2 tangannya sudah mengepal karena rasa takut yang menyerang.

"haha tentu saja boleh sayang ini kan bukan perjodohan politik  atau pun bisnis jadi kamu jangan merasa tertekan ya" Xander merasa lucu melihat dwi segugup itu.

"Terimakasih om"

Di sisi lain Bryan meremas tangan di pangkuannya hal itu tak luput dari perhatian ayahnya Xander.

"Baiklah karena hari sudah semakin malam kami akan undur diri" perkataan Xander membuyarkan kesunyian yang sembat terjadi barang sesaat itu.

" Ah benar juga" timbal Atan setelah melihat jam ditangannya.

Dwi sekeluarga mengantarkan keluarga Xander sampai pintu rumah.

"Terimakasih karena sudah mengundan kami makan malam yang enak " nyonya  Xander membuka suara.

"Hahha tidak masalah kapan2 datanglah lagi" sahut Indah.

"Baiklah kami pulang" tuan Xander

"iya hati-hati di jalan om tante" Dwi mencium tangan tuan dan nyonya Xander.

"Tentu sayang" sahut nyonya Xander lalu memeluk dwi dan mencium pipinya.

Seperginya keluarga Xander Atan masuk lebih dulu dan di ikuti oleh Indah. Dwi melihat mobil yang dikendarai oleh keluarga Xander dengan tidak enak hati.

Bukan dwi menolak tapi dia tidak pernah menyangka bila dia akan di jodohkan oleh sahabatnya dari kecil dan bukannya dwi tidak mau tapi masalahnya sekarang dwi masih menyimpan seseorang di dalam hatinya.

"Hah" dwi membuang nafas kasar dan pergi ke kamarnya.

.

.

.

#kesokan harinya

Dwi sudah rapih dengan seragam sekolahnya dan terlihat sedang menyisir rambutnya di depan kaca dengan muka yang tampak berfikir keras.

"Hmm apa aku terima saja ya perjodohannya?" Dwi bertanya tanya pada dirinya sendiri.

"Lagi pula aku sudah kenal Briyan

dari kecil diakan baik, tapi gimana dengan Fian? Aku kan sukanya dengan Fian masa aku terima perjodohannya,kalo aku terima pastinya gak adil banget buat Briyan" Dwi berfikir dengan keras sampai melupakan rambutnya yang belum tersisir rapih.

"Haaah gak tau ah pusing" frustasi dwi.

Tok tok tok

Bunyi pintu kamar Dwi yang di ketok dari luar.

"Non sarapan sudah siap" ah rupanya bi Minah yang datang untuk meminta Dwi turun dan sarapan.

"ohh iya bi nanti Dwi  nyusul" Dwi tersadar kalau dari tadi di sibuk melamun hingga rambutnya bahkan masih berantakan, dengan kecepatan kilat Dwi menyisir rambutnya dan bergegas turun untuk sarapan bersama ke dua orang tuanya.

"Morning mam&dad" teriak Dwi sambil menuruni tangga.

Sesampainya di meja makan rupanya bukan hanya ada orang tua Dwi saja tapi di sana sudah ada Briyan juga yang sudah duduk dengan setelan seragam sekolah yang sama dengan Dwi.

"Morning sayang" jawab indah tapi tidak di hiraukan Dwi karna ada yang lebih menyita perhatiannya.

"Lo kok ada di rumah gue? Terus itu seragamnya kok sama sih? Lo sekolah di sekolah gue juga ya? "tanya Dwi berturut-turut saat melihat Briyan.

"Ya elah nanya satu-satu kali,santai buk nafas napa" jawab Briyan malas.

"Ya udah sih jawab aja ah lu mah"kesal Dwi.

" Iya gue sekolah di sekolah yang sama sama lo, kenapa gak boleh hah?"jawab Briyan dengan muka menantang.

"Ya udin b aja kali"Dwi melengos .

"Ya udah woi udin mah tetangga gue"nyolot Briyan.

"Ya itu maksud gua,maklum aja lah typo"santai Dwi sambil duduk di kursi depan Briyan.

"Lo kira lagi nulis apa typo"malas Briyan.

"Sudah-sudah kapan sarapannya kalo kalian bertengkar terus daddy bisa terlambat ngantor kalo nungguin kalian bertengkar" suara Atan meghentikan pertengkaran antara Dwi dan Briyan.

" Oh iya Dwi kamu mulai hari ini pergi sama Briyan ya"lanjut Atan

Gerak tangan Dwi berhenti saat ingin mengambil nasi goreng buatan indah. "Loh kenapa Daddy kan pak Parman ada? "tanya Dwi.

"Mulai hari ini pak parman yang antar daddy ke kantor"

"Emang pak Budi kemana daddy? "

"Pak Budi ibunya di kampung sakit jadi dia izin untuk pulang kampung dan belum tau kapan kembali"

"Aduh kasihan pak Budi,ya udah deh gak papa dad"pasrah Dwi.

"Ya udah sekarang habiskan makanannya baru kalian bisa pergi sekolah"Indah angkat bicara.

"Sip mom"

''Sip tante"

Jawab Dwi dan Briyan berbarengan.

Sesudahnya makan

"Tante Briyan sama Dwi berangkat dulu ya udah siang soalnya nanti telat lagi"

"Iya mom & dad udah siang nih Dwi berangkat ya"izin Dwi

"Hmm iya hati2 kalian" jawab Atan.

Setelah bersalaman dengan Indah dan Atan,Dwi dan Briyan pun langsung berangkat ke sekolah dengan di warnai percecokan kecil di dalam mobil.

Sesampinya di sekolah mereka langsung jadi pusat perhatian karena Briyan yang membawa mobil lamborghini berwarna hitam mengkilatnya itu dan jangan lupakan juga mukanya yang tampan membuat kaum hawa lupa diri itu.

"Wah bukannya itu Dwi ya murid baru itu, siapa ya yang cowok yang sama dia itu?"

"Itu cowoknya ya???"

"Aduh keren banget"

"Ya ampun gantengnya 11 12 lah sama Fian"

Itu lah bisik2 para gadis saat melihat Briyan.

TBC...

Mulai besok kita update setiap malam Minggu ya buat nemenin para jomblo hehe