webnovel

Cinta Cowok Dingin

Jangan salahkan aku menjadi seperti ini, sebab ini semua karena dirimu yang meninggalkan aku sendiri tanpa penjelasan darimu.

Wulandari_8096 · Teen
Not enough ratings
34 Chs

Kembalinya

#06:45

Di bandara Soekarno Hatta

terlihat seorang gadis cantik

baru keluar dari bandara dan

tampak sedang menunggu jemputan.

Di tempat lain tepatnya sebuah sekolah terdapat laki laki tampan dengan

wajah putih dinginnya yang baru melewati gerbang sekolah dengan mobil sportnya, setelah menaruh mobilnya dapat kita lihat dia keluar dari mobil itu dengan muka dingin dan acuh tak acuh padahal seluruh mata sudah tertuju padanya.

"Pagi fian"

"Pagi oppa"

"Pagi pangeran ku"

Sapa para gadis dengan gaya centilnya dan suara yang dibuat-buat imut,dapat kita dengar sepanjang koridor sekolah Nusa Bangsa itu yang sedang menyapa laki-laki tampan tadi yang diketahui bernama Fian atau lebih panjangnya Aldi Alfian Fahreza tapi semua itu tak di hiraukan oleh Fian yang hanya menunjukan buka dinginnya.

"Pagi bro"kata Fatan sambil mengulurkan tangan mengajak tos. Kalau kalian belum tau Fatan ini adalah salah satu sahabat Fian,ya walaupun Fian cowok yang dingin setidaknya dia punya beberapa teman.

"Mmmm" Hanya itu jawab dari Fian sambil megulurkan tangannya untuk membalas tos dari Fatan, tapi masih dengan wajah dinginya.

"Oiya katanya nanti ada anak baru lo" Kata Fatan memulai pembicaraan.

"Mana Agung"kata Fian tak menggubris ucapan Fatan.

"Belum dateng"balas Fatan dengan muka kesal dan lebih memilih kembali ke aktifitas awalnya bermain game di ponselnya karena dia tau kalo Fian sudah tidak menggubris ucapnnya berarti dia tidak mau membicaraakan hal tersebut.

Siswa dan siswi mulai berdatangan dan kelas pun mulai ramai tapi Agung belum juga datang.

Bel sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu tapi guru belum menampakan batang hidungnya.Alhasil kelas menjadi ribut karna siswa siswinya memilih untuk bergosip ria.

"Lo mau ke mana yan"Kata Fatan karna melihat Fian berjalan ke pintu kelas yang hanya di respon Fian dengan mengangkat tangan kanannya.

"Mau ke mana lo bro" Tanya Agung yang baru datang saat berpapasan dengan Fian yang tentu saja tidak di respon oleh Fian.

"Kemana tu bocah?"Tanya Agung pada Fatan yang sedang main game di mejanya.

"Tau,paling ke atas"jawab Fatan cuek.

"Ngerokok?"tanya Agung lagi.

"Ngapain lagi"jawab Fatan masih cuek menanggapi pertanyaan Agung karna sedang asik bermain game online di hpnya.

"Tu anak gak takut terlambat apa kalo guru masuk?"tanya Agung ke Fatan.

"Yaelah elo aja yang baru masuk padahal bel udah bunyi dari tadi santai aja?"jawab Fatan masih cuek sambil menyindir.

"Gue kan beda"bela Agung pada dirinya sendiri.

"Apa bedanya oon"jawab Fatan yang mulai merasa kesal karna aktifitasnya bermain game terganggu oleh pertanyaan-pertanyaan Agung yang hanya di tanggapi  dengan kekehan oleh Agus.

Sementara itu di rooftof,Fian memang sedang merokok dan sudah menghabiskan 2 batang rokok dan sekarang yang ke 3 tapi baru juga mau menyesap rokoknya datang line dari Agung yang mengatakan  guru sudah datang, Fian pun menyudahi acara merokoknya dan akan kembali ke kelasnya.

Sebenarnya Fian tidak peduli kalo bukan karna ancaman ayahnya yang akan mengurangi uang sakunya dan akan menyita semua fasilitasnya kalau dia bolos lagi.

Sementara itu di kelas guru sudah masuk dengan membawa serta anak baru.

"Maaf anak-anak tadi ibuk ada sedikit urusan jadi terlambat"kata buk Putri salah satu guru terkiller di SMA ini.

"Gak papa buk kita senang - senang aja kok,iya gak temen²?" Pertanyaan Fatan ke teman²nya dan tidak digubris sehingga membuat nya kesal.

"Naif lu pada kalo senang bilang aja kalik gak usah sok alaim semua lu"lanjut Fatan.

"Woooooooo" Satu kelas pun menyoraki Fatan.

"Sudah-sudah kalian ini masih pagi udah ribut aja"kata buk Putri membuat semua siwa dan siswinya bungkam.

"Gak malu apa sama teman baru kalian"lanjutnya yang kini membuat tatapan para muridnya tertuju pada gadis cantik yang sudah berdiri di sebelah buk Putri dari beliau masuk tapi tidak di sadari murid-muridnya karena mereka sibuk sendiri.

"Wah siapa tu,kenalin kek buk masak cewek cantik gitu di anggurin"kata Agung dan segera mendapat anggukan persetujun dari anak anak cowok di kelas XI.2 sedangkan para siswinya hanya melihat malas ke Agung.

"Ya dari tadi juga mau dikenalin,kalian aja ribut banget bikin ibuk lupa jadinya"jawab buk Putri.

"Iya buk kan sekarang kita udah gak ribut lagi,iya gak temen-temen?"kata Agung merespon Buk Putri .

"Iyaaa'' Jawab kompak anak cowok di kelas itu.

"Itu kalo gak ribut apa namanya"

jawab Buk Putri membuat semuanya terdiam.

"Ya sudah perkenalkan nama kamu"lanjut Buk Putri pada murid baru itu.

"Baik buk"Jawab murid baru.

"Perkenalkan nama saya"ucap anak baru itu terputus karna Fian membuka pintu.

"Dari mana aja kamu"tanya buk Putri pada Fian yang baru masuk.

"Ngerokok"jawab Fian acuh tak acuh sambil bejalan ke kursinya padahal Buk Putri sudah sangat marah ingin sekali menghukumnya hingga jerah tapi apa daya semua hukuman tidak  bisa membuat Fian jerah juga, Fian masih saja acuh tak acuh begitu pula yang di lakukan oleh Buk Putri pada Fian yaitu acuh tak acuh juga walaupun kadang masih merasa kesal juga.

"Dia berubah"kata hati Dwi sambil melihat Fian yang berjalan ke tempat duduk nya.

"Ayo,lanjutkan"kata Buk Putri membuyarkan lamunan Dwi.

"Baik buk"jawab Dwi

"Perkenalkan nama saya Dwi Putri Prayoga,saya pindahan dari SMA di inggris."kata Dwi memperkenalkan dirinya sambil melihat sekitar lebih tepatnya pada laki-laki di pojok kiri dekat jendela itu.

"Baiklah apa ada yang ingin bertanya?"kata Buk Putri setelah Dwi selesai memperkenalkan diri.

"Saya Buk" Sahut Joe sang ketua kelas playboy seantero SMA Tutur Bangsa sambil mengangkat tangannya.

"Silahkan"kata Buk Putri mempersilahkan Joe untuk bertanya.

"Kamu udah punya pacar belum?"tanya Joe lembut disertai nada genit pada Dwi yang langsung mendapatkan sorakan dari siswa dikelas,tidak termasuk Fian tentunya karena ia lebih memilih membenamkan kepalanya sambil melihat jauh keluar jendela.

"Hah"hanya itu tanggapan Dwi setelah mendengar pertanyaan Joe karena kaget tidak pernah mengira akan mendapatkan pertanyaan seperti itu.

"Sudah,kamu ini bagaimana Joe sebagai ketua kelas harusnya kamu memberikan pertanyaan yang bermutu bukan nyeleneh seperti itu"marah Buk Putri karna merasa murid-muridnya suka bermain-main terus.

"Maaf buk"hanya itu jawaban Joe yang dapat kita dengar.

"Sudahlah,Dwi kamu bisa duduk di meja kedua dekat jendela bersama Milla"kata Buk Putri tak mau memperpanjang masalah.

#TBC