webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Not enough ratings
404 Chs

74. PENCULIKAN BAYI

Kedatangan security yang tergopoh dan mengetuk pintu dengan panik memecah suasana sarapan Wuri dan Sander. Bu Yati bergegas ke depan untuk membuka pintu. Beberapa saat kemudian, dia kembali dengan wajah pucat pasi. Sander dan Wuri menatap wanita setengah baya itu dengan penuh keheranan.

"Kenapa, Bi?"

"A-a-ada polisi di depan pintu gerbang, Tuan."

"Polisi?"

"Mereka bilang mau bertemu dengan Non Wuri."

"Wuri?" Sander menoleh ke arah Wuri. Gadis itu menunjukkan ekspresi sama terkejut.

"Aku tidak punya masalah apalagi yang ada hubungannya dengan polisi," ujar Wuri menanggapi tatapan tajam Sander.

"Aku tahu, Sayang. Maksudku, mungkinkah polisi itu datang untuk meminta sebuah penjelasan. Tenang saja, kau bersama Sander Brandt. Tidak akan ada apa pun yang terjadi padamu."

Sander dan Wuri berdiri menuju bagian depan rumah. Setelah mendapatkan izin, security rumah Sander pun mengijinkan kedua polisi itu masuk ke area rumah. Sander dan Wuri telah menunggu di teras rumah.