webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Not enough ratings
404 Chs

224. ODILA MULAI MENCARI

Sebuah mobil sedan mewah berhenti di depan lobby utama mansion Sander. Odila turun dari dalam mobil dan berjalan anggun menuju ruang utama. Dia menekan bel beberapa kali sampai seorang pria bertubuh kekar muncul membuka pintu.

"Aku ingin bertemu Tuan Sander."

"Tuan tidak ada di rumah," pria itu menjawa dengan nada tegas dan wajah datar.

Odila bersorak di dalam hati. Inilah saat yang dia tunggu. Dia hanya perlu membuat pengawal Sander mengijinkannya masuk ke dalam mansion. Karena Sander tidak ada di dalam mansion akan mudah baginya untuk bergerak. Dia berharap bisa menemukan dokumen yang diminta Adeline sekarang.

"Baiklah, aku akan menunggu di dalam,"

"Tidak Nona, silahkan menunggu di ruang lobby."

Pria itu menunjuk sebuah ruangan di bagian depan mansion yang semuanya berdinding kaca. Siapa pun yang duduk di sana akan terlihat dari bagian luar.