webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Not enough ratings
404 Chs

222. MENGEMBALIKAN TUJUAN

"Karena itulah, aku meminta padamu untuk menghentikan kekonyolan. Aku tahu Sander memang tampan, tapi ini bukan waktunya untuk jatuh cinta. Aku bisa jatuh cinta pada Sander nanti setelah misi kita selesai. Setelah aku mendapatkan semua yang aku inginkan. Setelah aku menyelesaikan dendamku. Aku telah kehilangan semuanya. Aku bahkan berjanji tidak akan menikah dengan Stein sebelum semua dendam itu usai. Tolong, Dila. Saat ini hanya kau harapanku satu-satunya."

Adeline yang semula begitu kuat dan tegar, akhirnya menangis tersedu seperti anak kecil. Membuat Odila menjadi sangat terharu melihatnya. Dia sangat prihatin dengan nasib buruk yang menimpa sepupunya itu. Semua memang terdengar sangat menyakitkan.

"Aku janji padamu, Adeline. Aku pasti mendapatkan semua yang kau inginkan segera."

"Thanks, Dila."

Adeline lalu memeluk Odila. Wanita itu menyambut pelukan Adeline dan mengusap punggungnya penuh kasih sayang.