webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Not enough ratings
404 Chs

160. PRASANGKA ARINDA

Mendengar perkataan Sander, air mata Arinda nyaris tumpah. Tidak bisa dipercaya bahwa pria yang baru saja mengatakan sesuatu yang kejam itu adalah pria yang pernah mencintainya. Dia memperlakukan Arinda hanya sebagai wanita penghibur. Meski faktanya, memang dia wanita penghibur.

"Sander … maafkan aku,…." Desis Arinda perlahan.

"Mulailah memijat. Aku tidak pernah melayangkan komplain pada Emy. Aku tidak ingin kali ini harus melayangkan komplain karena salah satu wanita koleksinya tidak melayaniku dengan baik."

Arinda menyadari bahwa semakin banyak dia bicara maka akan semakin ketus Sander padanya. Kata-kata Sander memang ringan dan terdengar jelas, sesuai fanta. Tapi, Arinda tahu bahwa Sander sedang berusaha 'melempar' balik belati yang pernah dia tusukkan di hati pria itu.