webnovel

Sempat Hampa

Pagi menyapa, mentari telah muncul di ufuk timur, mengundang kicau burung yang beterbangan, pergi mencari makan. Sungguh hari yang luar biasa indah. Setetes air hujan yang masih tinggal di dedaunan mulai sirna seiring cahaya sang surya kian naik ke tahta bumi.

Layaknya seorang istri, Alifia sudah bangun sejak tadi, mandi, dan sibuk di dapur untuk menyajikan makanan untuk suami tercintanya, tapi sepertinya itu untuk nanti, saat ini mereka baru saja menjalin hubungan.

Teringat akan pernyataan Alvin semalam membuat lengkungan senyum di wajah gadis itu tampak canyik sekali. Tangannya lihai mengocek kopi yang dia seduh sendiri. Aromanya terhidu nikmat. Dia lalu menyeruput minumannya supaya perutnya terasa hangat.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com