Walaupun tak lagi memejamkan matanya saat fajar menyapa, Seira ternyata bisa bertahan juga, bahkan cerira seperti biasanya.
"Pagi," sapanya riang di meja makan yang telah di huni Rian, Sean, sang ayah dan sang ibu.
"Pagi juga, Ra," balas sang ayah. Kedua kakaknya hanya memgangkat tangan untuk membalas sapaan Seira, sang adik bungsu.
Seira menarik salah satu kursi lalu duduk di samping kakaknya, Sean.
Rutinitas pagi mereka di mulai dari makan sarapan bersama, dan pergi ke kantor atau kuliah seperti halnya Seira.
Mengambil dua roti tawar yang tersedia Seira tetap bersikap riang seperti sebelumnya meskipun mereka tambah beranjak dewasa, dan sekali- kali saja mereka bercanda bersama di sisa.
"Ra, besok kamu ada kelas?" tanya sang ibu di sela suapan roti Seira.
Kedua kakaknya tampak biasa saja, juga sang ayah.
"Hm. Ra gak tau, Ma. Kenapa?" tanyanya balik.
"Itu, mama udah janji kan kalau mau mencarikan kakak ipar buat Sean," lanjutnya.
Uhuk!
Support your favorite authors and translators in webnovel.com