Mo Liancheng akhir-akhir ini semakin tidak menyebalkan. Qu Tan'er juga berpikir, suaminya itu semakin hari semakin enak dipandang. Semakin keren!
"Apa ada sesuatu di wajahku?" tanya Mo Liancheng.
"Tidak ada apa-apa," jawab Qu Tan'er sambil tersenyum manis. "Pangeran, kamu keren sekali!"
"Keren?"
"Mantul!"
"Hm?" Mo Liancheng tampak kebingungan.
Tiba-tiba Qu Tan'er membusungkan dada, kemudian berkata sambil meniru gaya bicara Mo Liancheng, "Pujian tidak akan diulang. Bye bye!" Dia pun melambaikan tangan kemudian pergi.
"Bye bye? Tuan, apa artinya?" Yuhao melongo kebingungan.
Mo Liancheng mengerutkan keningnya menebak-nebak, lalu berkata, "Seharusnya maksud dia itu mengucapkan selamat tinggal."
"..." Qu Tan'er yang baru saja melangkah dari pintu hampir ambruk saat mendengar percakapan dua pria kuno di dalam. Mo Liancheng ternyata memang pintar! Tebakannya benar sekali! Gumamnya dalam hati.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com