Bersujud pada Langit dan Bumi, Bersujud pada Wanita Jahat (2)

Saat mau keluar rumah, cuaca sudah cukup mendung. Qu Tan'er mengira tidak akan ada masalah, namun dugaannya salah.

"Keluar, berlutut di luar!" kata Nyonya Besar Qu sambil menunjuk dengan dingin ke arah pintu luar. "Kamu tidak boleh berdiri tanpa perintah dariku!"

Qu Tan'er menatap Nyonya Besar sekilas, kemudian berbalik badan ke arah pintu luar. Lalu, Jingxin pun mengikutinya dari belakang. 

"Sembilan, mau kemana kamu? Berhenti!"

Nyonya Kesembilan yang ingin mengikuti dari belakang lantas terhenti langkahnya saat mendengar teriakan Nyonya Besar Qu. Dia hanya bisa melihat ke bayangan punggung Qu Tan'er dengan penuh kesedihan.

"Nyonya Besar, lepaskanlah Tan'er. Dia masih kecil dan belum mengerti apa-apa," ujar Nyonya Kesembilan meminta pengampunan.

"Tidak mengerti apa-apa? Justru karena dia tidak mengerti apa-apa, dia harus diajar. Kalau tidak, lain kali dia tidak akan bisa diajar lagi," tutur Nyonya Besar, lalu tertawa dengan dingin.

***