webnovel

009. Ch 3. The Great

" Sudah ayo bertanding sebentar, aku hanya ingin sedikit olahraga "

Ucap Enmu sambil memutar-mutar kedua lengan nya.

" Aku tidak tahu entah kau bosan atau kenapa, tapi memang seperti nya tidak ada pilihan lain "

Akagi beranjak dari posisi berbaring nya.

" Ya perkataan mu itu benar, aku sudah bosan karena beberapa hari kebelakang diriku di utus oleh Weiz, untuk melakukan pemantauan terhadap sekelompok organisasi yang bernama Anglo-Saxon "

Enmu menjelaskan sembari melakukan sedikit peregangan.

" Anglo-Saxon, aku baru medengarnya sih, tapi seperti apa kelompok itu? lalu apakah kelompok itu juga kuat? "

Tanya Akagi.

" Aku tidak bisa bohong kalau mereka memang kuat, lalu Anglo-Saxon itu menjaga setiap arah di penjuru dunia "

Ucap Enmu yang serius.

" Setiap arah di penjuru dunia? itu bagaimana? "

Akagi yang masih tidak paham, lanjut menanyai nya.

" Soal itu yang ku tahu hanya sedikit, seperti ada 2 orang yang menjaga tiap arah angin, misal ada 2 orang yang menjaga di dunia bagian utara, lalu lanjut ada 2 orang lagi di dunia bagian barat dan seterus nya "

Enmu terbawa suasana oleh topik pembicaraan ini.

Kupikir kelompok bernama Anglo-Saxon ini tidak akan bergerak semesti nya layak nya seperti para Seraphime dan Oriphime, lalu sudah dipastikan jika Anglo-Saxon mungkin setara dengan Chronicles atau mungkin jauh lebih kuat?. Bahkan Weiz saja sampai waspada terhadap kelompok itu.

" Tetapi masih ada 1 hal yang membuatku merasa aneh terhadap mereka "

Ucap Enmu

" Maksud mu? "

Saut Akagi.

" Perkiraan ku mereka mungkin lebih kuat level nya dibandingkan dengan kami para Chronicles, namun ada hal yang membuat ku janggal yaitu 1 entitas manusia yang hidup di bayang-bayang Anglo-Saxon ini, dia menjadi pusat nya tetapi di sisi lain dia juga tidak terikat dengan Anglo-Saxon. Lebih tepat nya dia acuh tak acuh atau tidak peduli dengan apa yang terjadi di Anglo-Saxon meskipun dia adalah pusat nya "

Pernyataan dari Enmu ini membuat Akagi menjadi banyak pertanyaan namun dia bingung mau mulai bertanya darimana.

" Jadi orang yang kau ceritakan barusan ini masih misterius? "

Tanya Akagi.

" Iya kami seluruh Chronicles masih mempunyai sedikit informasi tentang nya, terkecuali Weiz "

Enmu mengejutkan Akagi yang sedang menyimak nya.

" Hah? Weiz? bagaimana bisa orang itu di kecualikan, apa dia mengetahui informasi nya? "

Ucap Akagi yang penasaran.

" Iya seperti nya Weiz memang tahu lebih banyak ketimbang kami dan juga dia menyebut orang itu dengan sebutan The Night, lalu aku juga bisa memastikan jika dia mungkin bisa saja setara dengan Weiz "

Jawab jelas Enmu ke pertanyaan Akagi.

Jadi selama ini dugaan ku memang benar ya, jika Weiz adalah orang terkuat di Chronicles dan hari itu entah mengapa aku bisa percaya kepada omongan Jester jika dia adalah yang terkuat. Ya memang harus ku akui jika Jester juga sangat kuat, lalu untuk kelompok Anglo-Saxon ini mereka memang sangat berbahaya.

" Tetapi tenang saja, meski Anglo-Saxon itu ancaman berbahaya bagi Chronicles, mereka tidak akan menyerang kami begitu saja, berbeda dengan para Oriphime dan Seraphime yang bisa menyerang kami kapan saja jika kami terlacak "

Ucap Enmu

Seperti nya dugaan ku tadi tentang itu juga benar juga.

" Ya sudah, kalau begitu ayo kita lanjutkan soal pertandingan yang kita tunda sebentar ini "

Lalu Enmu pun memanggil Soul Blessing milik nya

" Leviathan! "

" Seperti nya kau akan menghadapi ku dengan serius ya "

Ucap Akagi yang mengeluarkan keringat nya.

" Hahaha, tenang saja aku tidak akan membunuhmu "

Saut ketawa Enmu mendengar ucapan Akagi barusan.

Meski dia mengucapkan perkataan seperti itu, tidak ada yang bisa dipungkiri kalau dia benar-benar tidak akan menahan diri, lalu seperti nya dia lebih lemah ketimbang Jester akan tetapi...

" Di belakang mu Akagi "

Ucap Enmu sembari melakukan serangan.

" Doooom " suara keras terdengar.

Ya benar, dia lebih cepat bahkan sangat cepat ketimbang Jester.

" Oke, Akagi sekarang gunakan kemampuan mu yang ekstrim itu, tapi ingat jangan menambahi aura di dalam nya karena itu bisa membunuh ku perlahan "

Enmu menyuruh Akagi untuk melakukan teknik Expansion milik nya.

Orang ini apa dia sudah gila? apa dia mencoba untuk menerima serangan ku seperti maksud Weiz nanti? atau hal yang lain? tetapi karena tidak ada alasan lain aku pun menuruti permintaan nya itu.

" Expansion! "

Jangkauan ku pun langsung meningkat sejauh 500 meter, aku bisa menyerang Enmu kapan saja secara instan, tetapi kali ini karena permintaan dari nya aku menunggu apa yang akan dia lakukan sebelum aku menyerang nya.

" Luar biasa! bahkan tidak ditambah dengan aura dan intimidasi saja sudah terasa seperti ter intimidasi jika masuk ke dalam jangkauan ini "

Ucap Enmu yang kagum.

Lalu Enmu menjauh dari Akagi dan sekarang jarak mereka yang tadi nya hanya 50 meter sekarang menjadi 300 meter.

" Akagi! coba serang aku seperti yang kau lakukan dengan clone ku tadi "

Teriak Enmu dari kejauhan.

Seperti nya dia memang ingin benar-benar menerima serangan ini ya, tapi haruskah aku menjelaskan nya dulu?.

Tidak itu sudah terlambat, baiklah aku akan menurutimu.

Karena aku akan melakukan Tenketsu, aku pun melakukan pose yang sama seperti yang ku lakukan beberapa saat yang lalu.

" Enmu, bersiap lah! "

Teriak Akagi ke Enmu.

Tetapi berbeda dengan yang pertama kali yang dimana aku hanya mengarahkan jari telunjuk saja, kali ini aku mengarahkan jari telunjuk dan tengah kedepan layak nya pose pistol.

Aku pun melapisi Ki Original lebih banyak ketimbang yang pertama kali.

Lalu Enmu juga bersiap-siap.

" Anak itu, seperti nya dia serius juga ya, kalau begitu akan kuhadapi dengan serius juga "

Ucap Enmu sambil melakukan pose kuda-kuda nya

" Seven Law : Viriscendent! "

Enmu menciptakan sebuah barrier yang terbuat dari air tetapi jangan mengira jika itu hanya lah pertahanan semata, karena siapapun yang mendekat ke teknik Enmu itu dalam radius 20 meter dia akan tercabik-cabik.

Disisi lain Akagi juga sudah bersiap untuk menyerang Enmu.

" Tenketsu : Ougi! "

Aku bergerak dengan sangat instan dan menembus/mengabaikan barrier Enmu.

" Tidak mungkin, posisi ini sangat dekat sekali, tidak bisa menghindar! "

Ucap Enmu dalam hati yang terkejut

Enmu terkejut karena Akagi mampu menembus/mengabaikan barrier nya yang kuat itu tanpa menghancurkan nya dulu. Akagi tiba-tiba sudah berada tepat di depan Enmu dan itu mustahil untuk di hindari.

Dalam sesaat Enmu pun menyadari, kalau Akagi dapat melebihi kecepatan Enmu sendiri jika Akagi menggunakan teknik nya yang satu ini.

" Booommmm " Suara keras diakibatkan oleh serangan Akagi yang mengenai Enmu dan mementalkan nya ke arah depan.

" Uhuk... Uhhh... dia benar-benar berbeda dibandingkan yang dulu "

Enmu batuk dan memgeluarkan dahak darah.

Lalu karena aku khawatir dengan kondisi Enmu, diri ku pun langsung menghampiri posisi Enmu yang sedang terduduk di tanah.

" Uuhh.. hehh... kau mengkhawatirkan ku ya? tenang saja ini akan segera ku sembuhkan.. uhuk.. seperti nya teknik mu itu langsung melukai organ dalam ya?.... serangan mu barusan langsung merusak paru-paru, jantung dan hati ku "

Enmu masih terus mengeluarkan dahak darah dan dia baru menyadari nya jika teknik Akagi barusan itu sangat ekstrim.

" Hei, apa kau benar-benar tidak apa apa? "

Tanya Akagi yang masih khawatir meski Enmu sudah bilang untuk tidak mengkhawatirkan nya.

Enmu pun diam diikuti dengan melakukan teknik penyembuhan nya dengan cara fokus dan rileks setelah beberapa saat terlihat hawa panas yang menyelimuti tubuh Enmu lalu setelah beberapa saat nya lagi Enmu pun bisa bangkit dan sudah dipastikan jika luka nya sudah sembuh.

" Lihat kau tidak perlu mengkhawatirkan ku bukan? "

Ucap Enmu

" Baiklah-baiklah "

Saut Akagi.

Aku tidak tahu bagaimana cara nya dia melakukan regenerasi itu, tapi itu cukup menajubkan.

" Dengan ini, tingkat kemenangan mu dibanding Jester akan meningkat "

Ucap Enmu sambil menepuk pundak Akagi.

" Mau meningkat seperti apapun, tetap saja aku yang akan kalah pada akhir nya "

Akagi dengan sangat yakin akan ucapan nya itu.

Lalu aku berpikir, apa mungkin Enmu selemah itu? tidak, tidak, pasti saat pertandingan tadi dia tidak serius. Ya aku yakin seperti nya dia memang tidak benar-benar serius.

Tetapi semisal dia tidak serius, mengapa dia menahan ku dengan sekuat itu?.

Sesaat sebelum diriku menghempaskan Enmu, aku merasa bahwa dia menoleh-noleh kan kepala nya dengan sangat cepat dan juga pergerakan mata nya yang mencari celah meski dalam keadaan yang mendesak seperti itu. Atau mungkin itu hanya perasaan ku saja? entah lah.

" Apa kau menyadarinya, Akagi? "

" Huhh?? "

Akagi langsung memasang raut wajah yang kebingungan.

" Tidak-tidak aku hanya membicarakan soal tidak penting tadi "

Tiba-tiba Weiz datang entah dari mana.

" Oh, Enmu apa yang kau lakukan disini? "

Weiz sembari memperhatikan sekitar yang porak-poranda.

" Ahh, Tuan Weiz aku hanya bosan memantau kelompok itu dan sedang melakukan istirahat sebentar saat ini "

" Istirahat sebentar kata mu? "

Ucap Akagi dengan nada yang agak tinggi.

Dan seperti nya Weiz sudah mengerti situasi nya saat itu.

Akagi secara tidak sengaja menyadari bahwa Weiz datang kemari tidak hanya untuk datang melainkan akan memberi suatu informasi.

" Akagi, seperti nya pertandingan mu dan Jester akan ditunda sebentar "

Sontak Akagi terkejut atas pernyataan Weiz barusan, Enmu juga ikut kebingungan. Tetapi Akagi berkepala dingin jadi dia tidak naif dan mempermasalahkan hal tersebut.

" Mengapa? "

Tanya Akagi.

" Markas kita.... tidak lebih tepat nya replika gurun kalahari yang ku taruh di samudra itu sudah terlacak oleh salah satu Seraphime "

Akagi dan Enmu langsung bergetar mendengar pernyataan barusan, mereka berdua saat ini berpikir bagaimana bisa mereka melacak tempat itu yang sudah di lindungi oleh barrier absolut. Bahkan teknik mutlak pun akan kesusahan menembus barrier tersebut.

" Itu.. Mustahil "

Enmu masih terkejut.

" Seperti nya mereka juga bisa melakukan teknik untuk memanipulasi ruang dan waktu, karena barrier absolute tersebut membengkokan ruang dan waktu jadi meski ada objek yang melewati nya, objek tersebut tetap tidak akan sadar "

Ucap Weiz.

" Enmu, Weiz bukan kah kita harus segera kembali kesana "

" Tidak, kita akan tetap disini "

Ucap Weiz dengan begitu yakin.

" Weiz! "

Enmu berteriak kepada Weiz.

" Kenapa kau tiba-tiba berteriak memanggil nama ku seperti itu "

" Saat ini, di tempat tersebut hanya ada Nona Leina apa kau yakin dengan ucapan mu barusan itu "

" Justru karena itu lah aku sangat yakin "

Enmu langsung terdiam karena saat ini dia kedua kali nya melihat tatapan Weiz yang sangat serius, hal yang sama juga terjadi ke Akagi karena dia juga pertama kali nya melihat Weiz serius seperti itu.

-Bersambung-