webnovel

Prologue 5 - Hiko bertemu Shiina

Touma sama sekali tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar, Hiko Seijuro baru saja mengatakan kalau anak perempuannya ialah Shiina yang merupakan ibunya. Dan itu berarti dia adalah cucu dari ahli pedang terhebat di dunia!

'Hiko Seijuro menjadi kakekku? Aku tahu kalau dunia tempat aku tinggal ini adalah dunia crossover anime! Tapi memiliki samurai terkuat di dunia sebagai kakekku!? Bukankah background keluarga yang kumiliki jadi terkesan agak over power! Jangan bilang kalau di dunia ini juga masih tokoh lain dari Rurouni Kenshin! Sigh seberapa banyak crossover yang ada di dunia ini!'

"Shiina adalah nama ibuku," Kata Touma yang mencoba untuk berlagak seperti anak kecil semampu yang ia bisa. "Kalau begitu, paman adalah kakekku?"

"Yah, aku adalah kakekmu!" Kata Hiko sambil membusungkan dadanya dengan rasa bangga. "Hiko Seijuro samurai yang tidak terkalahkan!"

"Eh, apa benar kalau kau adalah kakek-kakek?" Tanya Touma sambil berpura-pura agak polos. "Kau terlihat terlalu muda, untuk seorang kakek-kakek."

"Hehehehe terserah kau mau percaya atau tidak, tapi aku benar-benar seorang kakek-kakek!" Kata Hiko. "Aku memang terlihat baru berumur dua puluhan, tapi aslinya aku adalah kakek-kakek berumur tiga digit lho!"

Touma makin dibuat terkejut dengan ucapannya Hiko, di anime dan manga usia Hiko kira-kira empat puluh tahunan, tapi di dunia crossover tempat Touma berada saat ini usia Hiko sudah ratusan tahun! Wajar kalau Touma merasa kaget.

'Hiten Mitsurugi kalau tidak salah bisa memperlambat penuaan, Kenshin yang berusia dua puluh sembilan terlihat seperti remaja berusia belasan, tapi berusia ratusan dan masih terlihat dua puluhan? Itu benar-benar tidak masuk akal!'

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Beberapa puluh menit kemudian, di dalam ruang tamu yang ada di rumah keluarga Kamijou. Di saat Kamijou Shiina baru saja kembali dari berbelanja.

"Sigh ayah, seharusnya kau menghubungiku dulu kalau kau mau datang ke rumah ini," Kata Shiina yang dibuat terkejut dengan kedatangan dari ayahnya. "Aku sampai kaget ketika aku melihatmu sedang duduk di sebelah Touma."

"Maafkan aku kalau aku membuatmu kaget, Shiina," Kata Hiko yang merasa tidak enak dengan anak perempuannya. "Tapi aku takut kalau kau akan menolak kedatanganku jika aku menghubungimu terlebih dahulu mengingat hubungan kita yang kurang harmonis, karena aku tidak menyetujui pernikahanmu."

"Aku sudah tidak peduli mengenai hal itu, ayah," Kata Shiina yang merasa sedang dengan kedatangan ayahnya. "Ketika aku melihat ayah datang ke rumah ini, aku tahu kalau ayah juga sudah tidak mempedulikan masalah pernikahanku tujuh tahun yang lalu dan ingin berbaikan denganku makanya aku juga sudah tidak marah dengan ayah."

"Haaah syukurlah kalau begitu," Kata Hiko sambil menghela nafasnya. "Aku sudah merasa takut kalau kau akan menolak keberadaanku disini Shiina."

Shiina mendekati Hiko, lalu memeluk erat tubuh ayahnya itu. Selama tujuh tahun terakhir ia merasakan kerinduan yang mendalam terhadap ayahnya. Shiina bahkan melakukan segala cara untuk bisa bertemu dengan ayahnya itu, hanya saja karena ayahnya adalah seseorang yang tidak pernah tinggal di satu tempat dalam waktu yang lama. Shiina jadi kesulitan melacak keberadaan dari ayahnya itu. Sampai sekarang Shiina dibuat bingung, kenapa Yukiko ibunya mau menikah dengan pria aneh berusia ratusan tahun seperti ayahnya.

"Tidak mungkin aku menolak keberadaan ayahku sendiri yang akhirnya mau menemuiku lagi," Kata Shiina sambil masih memeluk tubuh ayahnya. "Tapi ayah, aku ingin tahu apa yang tadi kau lakukan bersama dengan Touma? Sampai-sampai tangannya di balut perban begitu!?"

Ucapan terakhir dari Shiina yang terdengar sangat menakutkan membuat wajah Touma dan Hiko menjadi pucat dan menelan ludah mereka. Keduanya merasa sangat takut terhadap Shiina.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Hmm jadi Touma diam-diam berlatih bela diri tanpa di ketahui olehku atau pun Touya-san," Kata Shiina setelah ia mendengar seluruh penjelasan Hiko dan Touma. "Dan ketika melihat bakat bela diri Touma yang luar biasa, ayah malah melakukan sparring dengan Touma sampai-sampai tangannya menjadi cedera karena ia memukul tubuh ayah yang terlalu keras? Ayah, Touma apa yang sebenarnya kalian berdua pikirkan? Melakukan sesuatu yang berbahaya dan tidak berguna seperti itu!"

"Shiina ilmu bela diri bukanlah sesuatu yang tidak berguna! Di dunia yang penuh dengan bahaya ilmu bela diri adalah sesuatu yang sangat di butuhkan."

Hiko Seijuro paham kalau Shiina adalah seseorang yang tidak terlalu menyukai ilmu bela diri, meskipun Shiina sendiri menguasai dan mempelajari hampir seluruh tehnik bela diri yang Hiko ajarkan kepadanya. Tapi Shiina hanya menganggap pelajaran bela diri sebagai tradisi keluarga yang harus ia kuasai, dan bukan sesuatu yang harus ia praktikan di dunia nyata.

"Di eraku, jumlah manusia yang memiliki kekuatan super tidak sebanyak sekarang. Dan Bumi bisa di bilang jauh lebih damai keadaannya di bandingkan dengan saat ini. Kurasa Touma mempelajari ilmu bela diri bukanlah sesuatu yang buruk, karena dengan ilmu bela diri Touma bisa melindungi dirinya sendiri."

"U-ucapan kakek masuk akal, bu," Kata Touma. "Dengan ilmu bela diri aku bisa melindungi diriku sendiri kalau aku mengalami keadaan yang berbahaya."

Touma yang masih merasa ketakutan dengan ibunya, berbicara dengan gemetaran. Ketika Touma masih menjadi Saotome Ranma di masa lalu. Nodoka adalah ibu yang cukup tegas dan pengertian, tapi Nodoka tidak pernah menunjukkan aura yang menakutkan seperti Shiina, kalau ia sedang marah. Kalau Nodoka marah di saat Ranma atau Genma melakukan kesalahan ia akan marah seperti orang yang normal, jadi Ranma tidak merasa ketakutan terhadap Nodoka. Malah ia menunjukkan rasa hormat kepada Nodoka, karena sebagai seorang ibu yang hanya pernah tinggal bersama dengan Ranma di waktu yang sebentar. Ia bisa menunjukkan sifat yang baik dan benar sebagai seorang ibu.

Touma tahu kalau Shiina juga adalah ibu yang baik, karena selama tujuh tahun terakhir ia dirawat oleh Shiina. Ia selalu diajarkan hal-hal yang benar, tapi yang membuat Touma merasa takut kepada ibunya ialah intimidasi menakutkan yang muncul kalau ibunya marah. Intimidasi dari seorang ibu adalah hal baru untuknya, sesuatu yang tidak pernah ia alami di kehidupannya yang dulu.

Dan karena secara reflek dari alam bawah sadar Touma menyadari kalau Shiina adalah seseorang yang tidak boleh ia lawan karena Shiina adalah ibunya. Touma jadi hanya bisa gemetar ketakutan setiap kali ibunya marah. Memukul ibunya sendiri adalah sesuatu yang tidak akan pernah ia lakukan, karena bagi Touma itu adalah sesuatu yang bertentangan dengan nilai moral dan prinsip yang ia miliki.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Aku tahu, kalau ilmu bela diri adalah sesuatu yang penting," Kata Shiina. "Tapi kurasa terlalu cepat bagi Touma untuk mempelajari ilmu bela diri di usia tujuh tahun, jadi ilmu bela diri adalah sesuatu yang tidak berguna untuknya saat ini. Akan lebih baik bagi Touma kalau ia mempelajari bela diri di usia sepuluh tahun sama sepertiku. Terlebih lagi bagaimana caranya Touma bisa mempelajari ilmu bela diri? Karena setahuku di rumah ini sama sekali tidak ada yang namanya manual bela diri."

"A-aku mempelajari ilmu bela diri dari gerakan kung fu yang ada di film action kuno," Touma merasa agak tidak enak harus berbohong kepada ibunya, tapi dalam hal ini Touma tidak punya pilihan lain. Tidak mungkin ia bilang kepada Shiina kalau ia adalah seseorang yang bereinkarnasi dari dunia lain! Shiina yang selalu berpikiran logis tidak akan mempercayai ucapannya!