Di lantai teratas dari Misawa Cram School, Kaori dan juga Touma akhirnya tiba di depan ruangan tempat Index dan Aisa berada. Touma bersikap santai seperti biasa sedangkan Kaori merasa sedikit agak tegang, karena ia harus melawan seseorang yang memiliki kemampuan yang merepotkan seperti Aureolus.
"Kamijou Touma! Bagaimana bisa kau masih terlihat santai begitu sementara saat ini kita berada sangat dekat dengan musuh yang harus kita hadapi!" Kata Kaori dengan wajah yang terlihat marah. "Bersikaplah dengan lebih serius!"
"Bersikap terlalu serius bukanlah keahlianku," Kata Touma sambil menguap. "Lagipula, kalau kau tidak bersikap santai dalam menghadapi suatu masalah, lau akan menjadi cepat tua, lho. Karena stress yang kau alami."
"Jangan bercanda di saat seperti ini!" Teriak Kaori dengan wajah yang memerah karena ia merasa kesal dengan sindiran dari Touma.
"Bercanda di saat yang menegangkan adalah sebuah keharusan untuk menghilangkan stress dan rasa tegang," Kata Touma yang mengeluarkan tangan kanannya dari kantung celana dan bersiap untuk menghancurkan pintu yang menghalangi dirinya dari Aisha dan Index. "Dan perkataanku barusan bukanlah candaan, melainkan setengah serius dan setengah bercanda."
Dengan satu pukulan dari tangan kanannya Touma, pintu dari kantornya Aureolus hancur dalam sekejap.
Dan di balik pintu yang hancur itu, Aureolus sudah berdiri di hadapan Touma dan Kaori dengan flintlock pistol di tangan kirinya yang diarahkan tepat kepada Touma dan Kaori.
"Matilah dengan dengan ratusan peluru yang akan ditembakkan sampai menembus tubuh kalian!"
Ketika Aureolus mengucapkan kalimat itu, sambil menarik pelatuk dari flintlock pistol yang ada di tangan kirinya. Tiba-tiba saja ratusan peluru bulat muncul di udara dan terbang ke arah Touma dan Kaori dengan kecepatan yang amat tinggi.
Dengan refleknya yang melampaui manusia normal Kaori memotong-motong semua peluru yang terbang ke arahnya.
Sedangkan Touma menangkap seluruh peluru yang hampir mengenai tubuhnya hanya dengan menggunakan kedua tangannya. Setiap peluru yang ia tangkap langsung ia jatuhkan ke lantai agar tangannya bisa langsung menangkap peluru yang baru, karena itu saat ini di lantai ada banyak sekali peluru yang berserakan.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Tchh, tercekiklah!" Setelah melihat kalau Touma dan Kaori bisa dengan mudah menetralkan serangan pertama yang ia lancarkan. Tanpa jeda ia langsung melakukan serangan kedua tepat setelah ia menusuk lehernya menggunakan jarum akupuntur dengan cara membuat Kaori dan Touma tercekik.
Akibat serangan dari Aureolus, Kaori bisa langsung merasakan kalau lehernya tercekik sehingga ia langsung melepaskan katana miliknya. Karena saat ini Kaori sama sekali tidak dapat bernafas.
Berbeda dengan Touma, ketika ia mendengar Aureolus yang mengucapkan kata tercekik. Dalam sekejap Touma langsung menetralkan efek dari serangannya Aureolus dengan menyentuh lehernya menggunakan tangan kanannya.
Tentu saja Touma juga tidak lupa untuk menyentuh bagian belakang dari lehernya Kaori sehingga ia bisa kembali bernafas.
Melihat kalau Touma menghancurkan efek dari serangannya dalam sekejap. Aureolus tidak mau lagi membuang waktunya ia sekali menusuk tubuhnya menggunakan jarum akupuntur dan langsung melancarkan serangan ketiga.
"Hancurlah di bawah mobil!"
Sebuah mobil berukuran sedang tiba-tiba saja muncul di atas Touma dan Kaori. Touma yang masih terlihat santai langsung mengambil katana milik Kaori yang berada di lantai dan membelah mobil itu menjadi dua. Kaori merasa tidak senang ketika ia melihat Touma menggunakan katana miliknya tanpa izin, tapi dalam hal ini ia tidak punya banyak pilihan. Karena ia tahu kalau Touma menggunakan katana miliknya untuk melakukan tindakan yang benar.
Melihat sekali lagi serangannya digagalkan, Aureolus satu kali lagi menusuk lehernya dengan jarum lalu ia melancarkan serangan keempatnya.
"Tersetrumlah oleh listrik!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sambaran listrik tiba-tiba saja muncul di depan Touma dan Kaori, tapi sekali lagi berkat refleknya yang sangat luar biasa dan juga berkat kekuatan dari Imagine Breaker. Listrik itu lenyap seketika, dan tidak sempat untuk menyakiti Touma dan juga Kaori.
Kaori yang sudah muak dengan serangan dari Aureolus langsung menggenggam katana yang ia miliki dengan sangat erat lalu ia melesat cepat ke arah Aureolus dengan kecepatan tinggi yang sama sekali tidak bisa diikuti oleh mata Aureolus.
Kaori langsung mencoba untuk menebas tubuhnya Aureolus. Yang sayangnya sama sekali tidak berhasil karena tebasan pedangnya Kaori dihentikan oleh dinding sihir yang tidak terlihat.
"Aku tidak akan mungkin menang bertarung dalam jarak dekat denganmu, Kanzaki Kaori. Makanya aku dengan sengaja sudah memasang barrier di seluruh tubuhku untuk menahan serangan fisik," Kata Aureolus yang saat ini sudah menusukkan jarum sekali lagi ke lehernya untuk memulai serangan kelima. "Kanzaki Kaori matilah dengan seluruh pembuluh darahmu pecah!"
Kaori terkejut dengan ucapannya Aureolus dan iya yakin kalau ia akan mati karena serangan kelima dari Aureolus. Tapi di waktu yang bersamaan dengan Aureolus melancarkan serangannya, Kaori bisa merasakan kalau ada seseorang yang menyentuh pundaknya. Dan ketika ia melihat ke samping, ia melihat Touma yang saat ini sedang memegang pundaknya dengan menggunakan tangan kanan. Wajah Touma yang tersenyum ke arah Kaori, membuat wajah Kaori memerah.
Sedangkan Touma dengan wajah yang saat ini terlihat serius menyentuh dinding sihir tidak terlihat yang melindungi tubuh Aureolus. Dan di saat itu dinding sihirnya Aureolus pecah, oleh Imagine Breaker dan terdengar suara kaca yang pecah ketika Touma menghancurkan dinding sihir itu.
"Kau tahu Aurelous Izzard, aku sudah merasa muak dengan semua trik sulap yang sedari tadi kau gunakan untuk menyerangku dan Kanzaki," Kata Touma yang walaupun mengucapkan kata-kata serius tapi ekspresi wajahnya tidak menunjukkan hal tersebut. "Jadi sekarang aku akan membuatmu berhenti melakukan semua trik sulap itu, untuk menghilangkan rasa muak yang kurasakan."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Berani sekali orang rendahan sepertimu menghina Ars Magna yang merupakan puncak dari Alchemy!" Kata Aureolus yang merasa marah karena ia tidak bisa menerima ucapannya Touma. "Jangan berani menghina puncak dari Alchemy yang tidak bisa dicapai oleh Alchemist manapun di dunia ini kecuali diriku!"
"Puncak Alchemy yang kau capai dengan menggorbankan dua ribu orang murid yang ada di gedung ini," Kata Kaori. "Hal yang kau lakukan sama sekali tidak pantas disebut sebagai Alchemy Aureolus Izzard."
"Kalau tidak salah di legenda manapun puncak dari Alchemy adalah batu bertuah bukan?" Kata Touma sambil menguap. "Batu sakti yang bisa menciptakan cairan keabadian Elixir, mengubah besi menjadi emas dan banyak hal lain yang sangat mustahil dari segi science."
"Batu bertuah hanyalah kerikil di hadapan Ars Magna yang kumiliki!" Teriak Aureolus. "Jangan bandingkan batu kerikil yang tidak berguna itu dengan Ars Magna milikku yang bisa mengubah kenyataan."
"Ars Magna milikmu hanya terlihat mengubah kenyataan, tapi lebih seperti mengubah kode program yang menjalankan dunia ini. Seperti sebuah simulasi komputer yang tidak akan bekerja kalau ada satu kode yang salah. Mengubah kenyataan adalah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh dewa sihir. Bahkan dewa sihir sekalipun tidak dapat mengubah kenyataan sampai ke level melawan hukum alam," Kata Touma yang mengeluarkan sarung tangan penghasil api dengan simbol flame Alchemy dari kantung celananya. "Mari kuperlihatkan kepadamu Aureolus Izzard, seperti apa 'Alchemy' yang sesungguhnya! Alchemy asli yang berdasarkan hukum pertukaran setara, yang jauh berbeda dari Alchemy yang kau ketahui dan pelajari selama ini!"