webnovel

Chapter 42 - Kutukan Chitose

"Hmmph, aku tidak percaya kalau di dunia ini ada kekuatan absolut untuk memusnahkan vampire," Kata Index sambil menggembungkan pipinya. "Karena berdasarkan pengetahuan yang kumiliki dari Grimoire yang ada di dalam otakku hal seperti itu adalah hal yang mustahil."

"Kau mau percaya atau tidak itu terserah, Index," Kata Kaori. "Karena yang aku katakan ialah fakta dan kenyataan, dan orang yang memiliki kekuatan untuk membunuh vampire itu bukanlah seorang penyihir melainkan Esper Gemstone dengan kemampuan yang bernama Deep Blood."

"Esper Gemstone seperti diriku dan Touma-san yang memiliki kekuatan untuk membasmi vampire?" Kata Chitose. "Benar-benar kekuatan yang langka. Dan berdasarkan nama dari kekuatannya, kupikir kekuatan yang dimiliki oleh Gemstone yang namanya tidak kalian sebutkan itu berdasarkan darah dan itu berarti vampire yang menghisap darah Gemstone itu akan mati."

"Analisa yang kau lakukan benar-benar tepat gadis cebol," Kata Stiyl dengan nada yang arogan. "Aku tidak menyangka kalau gadis tua cebol sepertimu bisa menebak dengan tepat kekuatan dari Gemstone sialan yang harus kami berdua lindungi."

Kata-kata yang keluar dari mulut Stiyl membuat wajah Kaori dan Index menjadi pucat. Karena Stiyl sudah mengucapkan kata-kata yang terlarang yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulutnya, karena mereka berdua juga sudah pernah mengucapkan hal yang hampir sama kepada Chitose ketika mereka berdua mengetahui umur dari sang pengurus penginapan. Dan hal yang terjadi setelahnya tidak berakhir dengan baik untuk mereka berdua.

"Bocah bau kencur sok menjadi orang dewasa menggunakan ilusi murahan yang belum memiliki bulu di kemaluan sepertimu berani mengatakan hal tabu yang bahkan tidak berani tidak dikatakan oleh Hiko-san," Kata Chitose dengan aura kemarahan muncul dari tubuhnya yang membuat tubuh Kaori, Index dan bahkan Stiyl. "Kau rupanya belum pernah merasakan seperti apa rasanya menjadi orang yang sial."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di atas pohon yang berjarak tidak terlalu jauh dari tempat Index bertemu dengan mantan penjaganya.

"Chitose Nakai memanglah bukan seseorang yang bisa dianggap remeh sesuai dengan informasi yang kudapatkan sewaktu aku masih tinggal di asrama Lion King Organization," Kata Yukina yang mengawasi pertemuan antara Index, Kaori dan Stiyl menggunakan teropong. "Kemampuan Luck Manipulation milik sangat berbahaya, aku harus berhati-hati kalau aku bertemu dengan dirinya secara langsung."

Setelah berkata seperti itu, ia langsung melompat dan pergi untuk menjauhi Index dan yang lain. Karena ia tidak mau ikut campur dengan apapun yang terjadi dengan Kaori ataupun Stiyl sebab tugasnya ialah hanya untuk mengawasi dan ia dilarang melakukan pertarungan atau hal yang mencolok oleh atasannya.

***

"Heh, aku yang mengendalikan nasibku sendiri dasar gadis tua cebol!" Kata Stiyl yang mengeluarkan keringat dingin karena tubuhnya terpengaruh oleh aura kemarahannya Chitose. "Dan apapun yang mau kau lakukan padaku tidak akan ada gunanya, sebab akulah yang berkuasa atas apa yang terjadi pada diriku sendiri!"

"Stiyl dasar bodoh!" Teriak Kaori yang terlihat panik. "Kenapa kau malah membuat Chitose-san menjadi lebih marah! Kekuatan yang ia miliki adalah pengendalian keberuntungan! Chitose-san bisa membuat dirimu menjadi sial dalam artian yang sebenarnya!"

"Trik semacam itu tidak akan mempan kepadaku Kaori!" Kata Stiyl. "Karena seperti yang kukatakan sebelumnya, akulah yang mengendalikan nasibku sendiri, jadi tidak akan ada yang bisa membuatku menjadi sial atau beruntung."

Setelah Chitose mengeluarkan aura kemarahannya, ia menjentikkan jarinya ke arah Stiyl untuk memberikan kesialan kepada anggota Necessarius yang tidak bisa menjaga ucapannya itu. Chitose lalu menarik lengan Index, dan membawa Index yang masih merasa takut, dan bingung untuk pergi dari taman itu.

Kaori hanya bisa menepuk wajahnya sebagai reaksi dari kebodohan yang dilakukan oleh Stiyl, sedangkan Stiyl hanya melipat kedua lengannya di dada dengan ekspresi wajah yang penuh dengan kesombongan, karena ia yakin sekali kekuatan Luck Manipulation milik Chitose tidak mempan terhadap dirinya.

Stiyl tidak tahu kalau kesialan yang bertubi-tubi akan segera mendatanginya dan bahkan setelah semua kesialan itu Stiyl tidak juga menyesali apa yang ia perbuat kepada Chitose dan tetap menganggap kalau dirinya adalah yang paling benar.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kalian berdua melihat tiruan dari Misaka-san tewas terbunuh oleh seorang lelaki kurus berkulit agak pucat dan berambut putih meskipun tiruan dari Misaka-san sudah menyerang lelaki itu menggunakan pistol milik anti esper?" Kata Konori. "Kalian berdua tidak mencoba untuk melakukan prank kepadaku dan Ketua bukan?"

"Tentu saja tidak!" Kata Uiharu. "Tidak ada untungnya bagi kami berdua melakukan hal semacam itu!"

"Kami benar-benar yakin dengan apa yang baru saja kami lihat Konori-Senpai," Kata Kuroko. "Tiruan dari Onee-Sama, memang benar-benar dibunuh oleh lelaki berambut putih itu!"

"Lelaki berambut putih, berkulit pucat dan memiliki tubuh yang kurus. Itu berarti orang yang kalian lihat itu adalah Accelerator, Esper Level Lima yang disebut-sebut sebagai yang terkuat di Kota Akademi," Kata Kotori sambil menjilat lolipop. "Dan tiruan dari Mikoto-san yang kalian lihat adalah bagian dari Level 6 Shift yang bertujuan untuk membuat Accelerator menjadi Esper Level enam pertama di Kota Akademi."

"Level enam Shift Project hanyalah rumor sekaligus legenda urban yang tidak jelas ketua," Kata Konori yang meragukan ucapannya Kotori. "Tidak mungkin proyek menumbalkan dua puluh ribu orang klon untuk membuat Esper Level lima menjadi Esper Level Enam diizinkan dilakukan di Kota Akademi."

"Konori-Senpai setelah melihat lelaki berambut putih itu membunuh tiruan dari Onee-Sama, kurasa informasi yang baru saja diucapkan oleh ketua bukanlah sebuah kebohongan, " Kata Uiharu dengan keringat dingin yang menetes di dahinya. "Level enam shift project benar-benar dilakukan di Kota Akademi, dan yang menjadi tumbal untuk dibunuh adalah klon dari Misaka-san."

"Pihak Kota Akademi benar-benar sudah gila dengan mengizinkan proyek tidak bermoral seperti itu untuk direalisasikan," Kata Kuroko sambil menggertakkan giginya karena ia merasa marah. "Apalagi sampai menggunakan kloning dari Onee-Sama untuk mewujudkan proyek tersebut, itu benar-benar tidak bisa dimaafkan!"

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Chitose-san, kamu kok terlihat sangat marah?" Tanya Kirika yang menunggu Chitose dan Index di luar taman. "Apa ada sesuatu yang mengganggumu pada pertemuan itu?"

"Salah satu dari anggota Necessarius mengucapkan hal yang sangat tabu untuk diucapkan di depanku!" Teriak Chitose sambil menggenggam lengan Index dengan sangat keras. "Dan dia membuatku sangat marah, makanya aku memberikan kesialan terburuk yang bisa ia alami tanpa menyebabkan dirinya kehilangan nyawa."

"Ah, tidak kusangka ada seseorang yang berani mengucapkan kata-kata yang bahkan tidak berani diucapkan oleh siapapun di Yuragi Sou," Kata Kirika dengan keringat yang menetes di pipinya. "Orang itu pasti akan mengalami kesialan menahun selama satu atau dua minggu, karena sudah berani membuat Chitose-san marah."

"Sudahlah tidak perlu lagi membahas orang itu! Lebih baik kita segera pulang ke Yuragi Sou!"

Chitose kali ini menarik lengan Kirika dan Index di saat yang sama. Index yang sedari tadi sudah merasa kesakitan karena genggaman tangan dari Chitose yang menyakiti lengannya, hanya bisa pasrah dan menunggu Chitose melepaskan genggamannya. Karena apapun yang ia lakukan untuk melepaskan genggaman Chitose tidak ada gunanya. Bahkan setelah ia berteriak dengan kencang.

Kirika yang sudah tahu betapa kuatnya Chitose kalau ia sedang marah cuma bisa pasrah. Karena ia tahu percuma mencoba untuk berdebat dengan Chitose kalau ia sedang marah. Memasrahkan diri adalah hal terbaik yang bisa ia lakukan saat ini.