Mitsuari Ayu, duduk di atas tatami yang ada di dalam kamarnya yang berada di Yuragi Sou. Tepat setelah ia pulang dari rumah sakit Heaven Canceller bersama dengan Touma. Semua cedera yang ia alami sudah sembuh berkat kacang Senzu, dan saat ini yang ia perlukan hanyalah memulihkan tubuhnya yang kaku akibat berbaring selama lebih dari satu minggu di tempat tidur.
Sebagai salah satu murid di Tokiwadai, biasanya ia diharuskan untuk tinggal di salah satu asrama. Tapi sama seperti Kotori ia memilih tinggal di Yuragi Sou, karena ia merasa lebih bebas kalau ia tinggal di luar asrama. Lagipula berkat Hiko yang menjadi wali dari dirinya, ia mendapatkan keistimewaan untuk tinggal di luar asrama Tokiwadai selama ia mempertahankan nilai yang bagus dalam semua pelajaran yang ia ikuti.
Kehidupannya sewaktu ia kecil di Kota Akademi sangatlah keras, dan di saat ia mengalami moment terburuk dalam hidupnya ketika ia akan diculik oleh organisasi L.S.S. yang ingin memanfaatkan kekuatan miliknya. Touma dan Hiko datang menolong dirinya dan di saat itulah ia mendapatkan cahaya baru yang menyinari kehidupannya yang gelap.
Bahkan di saat ia akan bunuh diri karena peneliti di pusat penelitian memberitahukan kepadanya kalau selamanya ia hanya akan menjadi Esper Level tiga meskipun Tree Diagram membuktikan kalau ia memiliki kemungkinan untuk menjadi Level Lima.
Touma mencegah dirinya untuk bunuh diri dan Hiko menjadi wali sekaligus orang yang mensponsori dirinya supaya ia bisa menjadi Esper Level Lima. Yang saat ini sudah dicapainya dengan menjadi nomor delapan dari Esper Level Lima.
Berita dirinya menjadi Esper Level Lima diterima dengan baik oleh semua orang di Yuragi Sou. Mereka semua mengucapkan selamat karena ia berhasil mencapai sesuatu yang diinginkan oleh banyak sekali murid di Kota Akademi.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di saat Ayu, sedang berada di kamarnya di Yuragi Sou. Touma saat ini sedang berada di lapangan rumput yang berada di tepi sungai yang ada di dekat sebuah jembatan besi yang cukup besar. Di hadapan Touma berdiri Mikoto yang saat ini masih memakai seragam Tokiwadai. Wajah Mikoto terlihat sangat bersemangat, karena dia akhirnya bisa melawan seseorang yang kuat.
Sedangkan Touma terlihat tidak bersemangat, karena ia merasa malas harus melawan seseorang seperti Mikoto. Yang ia sudah ketahui semua jurus dan kemampuannya karena pengetahuan yang ia miliki mengenai Mikoto dari anime Toaru yang ia tonton di masa lalu sebagai Ranma. Sama seperti masa lalunya sebagai Ranma, Touma tidak tertarik untuk melawan seseorang yang lebih lemah dari dirinya.
Tapi karena ia tahu kalau Mikoto akan terus memaksa dirinya untuk bertarung. Touma akhirnya memilih untuk menerima tawaran berduel dengan Mikoto dengan catatan, kalau Mikoto kalah ia harus menerimanya dengan lapang dada dan tidak akan memaksa Touma untuk berduel lagi.
Mikoto tentu merasa agak keberatan dengan syarat yang diajukan oleh Touma. Tapi karena ia sudah tidak sabar lagi untuk bertarung dengan Touma, akhirnya Mikoto menerima persyaratan yang diberikan oleh Touma. Walaupun dengan berberat hati. Karena setidaknya walaupun ia kalah oleh Touma, ia akan memiliki kesempatan untuk bertarung dengan Touma yang kekuatannya membingungkan untuk Mikoto.
"Kita hanya akan melakukan sparring yang tidak mempertaruhkan nyawa," Kata Touma sambil sedikit menguap. "Tak perlu sebersemangat itu."
"Tentu saja aku merasa bersemangat!" Kata Mikoto dengan aliran listrik yang memercik dari tubuhnya. "Karena akhirnya aku bisa melawanmu dengan seluruh kemampuan yang kumiliki! Meskipun hanya sparring!"
Touma menghela nafasnya, ia benar-benar tidak suka berurusan dengan gadis tsundere yang suka bertarung seperti Mikoto. Karena di kehidupannya yang dulu Akane juga memiliki sifat yang sama. Meskipun dari segi sifat Mikoto jauh lebih baik dari Akane.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mikoto tahu kalau ia langsung memakai Rail Gun, sparring yang ia lakukan dengan Touma tidak akan terasa seru. Makanya saat ini Mikoto memulai serangannya hanya dengan menggunakan listrik yang hanya cukup untuk membuat seseorang merasa kesemutan. Mikoto ingin tahu apakah serangan paling lemah miliknya akan berpengaruh kepada Touma atau tidak.
Touma sama sekali tidak bergerak ketika ia menerima serangannya Mikoto, karena serangan selevel itu tidak akan ada pengaruhnya untuk Touma. Jadi ia memilih untuk diam saja dan tidak bergerak sama sekali. Memang Touma akan merasakan sedikit rasa sakit, tapi rasa sakit seperti ditusuk jarum tidak akan ada pengaruhnya untuk Touma.
Dan Touma sama sekali tidak memiliki niat untuk menyerang Mikoto saat ini, karena ia ingin tahu, serangan apa saja yang akan dilakukan Mikoto terhadap dirinya. Sekuat apakah Esper Level Lima nomor tiga, hanya dengan melihat dari anime saja tidak dapat memberikan Touma gambaran jelas sekuat apa Mikoto sebenarnya, apakah dia memang sekuat yang Touma bayangkan atau tidak.
"Tcch seranganku yang paling lemah sama sekali tidak ada pengaruhnya padamu," Kata Mikoto yang merasa sedikit kesal karena serangannya lagi-lagi tidak mempan pada Touma. "Kau memang sangat kuat Kamijou! Tapi jurus yang tadi kugunakan adalah jurusku yang paling lemah yang cuma bisa digunakan untuk membuat seseorang merasa kesemutan! Seranganku yang berikutnya akan jauh lebih kuat lagi!"
Touma merasa terlalu malas untuk menanggapi, ucapannya Mikoto. Dan secara perlahan ia mengeluarkan sebuah sarung tangan berwarna putih dengan simbol alchemy, yang langsung dipakainya di tangan kirinya. Kalau Mikoto akan mulai menggunakan serangan yang lebih kuat tidak mungkin Touma hanya akan diam saja dan bertahan. Karena sekuat apapun tubuh yang ia miliki terkena serangan listriknya Mikoto tetaplah berbahaya. Dan Touma tidak ingin tubuhnya terluka meskipun ia bisa menyembuhkan lukanya dalam sekejap.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Di saat Touma dan Mikoto sedang bertarung. Kotori, Shizuka, Chitose dan Index pergi berbelanja ke Mall. Index yang saat ini tinggal di Yuragi Sou, tidak memiliki pakaian lain selain pakaian biarawati miliknya dan kimono yang Chitose berikan kepada dirinya. Index awalnya ingin menolak, karena ia tidak ingin menambah jumlah hutang yang ia miliki.
Tapi Shizuka dan Kotori menjamin kalau hutangnya Index tidak akan bertambah. Setelah mendengar hal itu, Index merasa lega. Karena hutang yang ia miliki sudah sangat banyak dan Index tidak mau menambah lagi jumlah hutang yang ia rasa tidak akan bisa ia bayar walaupun ia tinggal di Yuragi Sou sampai ia meninggal.
Setelah Index dibelikan beberapa helai baju baru untuk ia pakai di saat yang diperlukan. Mereka berempat memutuskan untuk makan dulu di sebuah restoran cepat saji. Sebelum mereka berempat kembali ke Yuragi Sou. Index berbinar matanya ketika ia tahu kalau mereka akan makan, karena Index sudah merasa lapar.
Masalah Index yang makan terlalu banyak sudah berhasil diatasi dengan perawatan melalui akupuntur yang dilalukan oleh Touma dan Chitose kepada Index. Setelah Chitose melakukan pemeriksaaan kepada Index, Chitose menemukan kalau Index memiliki sedikit masalah pada tubuhnya yang menyebabkan tubuhnya tidak pernah merasa kenyang, sehingga saat ini Index bisa makan secara normal.
Yang tidak diketahui oleh Kotori, Index, Shizuka dan Chitose ialah di dalam restoran cepat saji yang baru saja mereka masuki ada seseorang yang akan memberikan masalah baru untuk Touma dan juga untuk semua penghuni Yuragi Sou. Sebuah masalah bernama Himegami Aisa sang pemilik kekuatan Deep Blood yang nyawanya diincar oleh para vampire kelas bangsawan.