"Aku sudah membaca pikiran dari lelaki bernama Stiyl dan perempuan bernama Kaori itu," Kata Touma sambil meminum teh yang disediakan oleh Chitose. "Mereka berdua memiliki tujuan untuk menghapus ingatannya Index, agar otaknya tidak terbebani. Karena menurut mereka berdua delapan puluh lima persen kapasitas memori di otaknya Index sudah penuh akibat diisi oleh seratus tiga grimoire. Dan sisa lima belas persen kapasitas memori yang ada di otak Index di sisakan agar Index bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Yang harus dihapus setahun sekali, ketika sisa lima belas persen memori yang dimiliki oleh Index sudah penuh."
"Mereka berdua benar-benar bodoh kalau mereka mempercayai hal semacam itu," Kata Chitose yang duduk di hadapan Touma sambil memakan senbei. "Otak manusia normal mampu mengingat memori sampai seratus empat puluh tahun, tidak mungkin otak biarawati itu tidak mungkin penuh hanya dengan menyimpan data dari seratus tiga ribu grimoire, Hiko-san dan diriku adalah orang yang sudah hidup selama ratusan tahun. Tapi kami berdua tidak pernah mengalami masalah dalam mengingat, dan itu semua dikarenakan bukan hanya otak kami berdua saja yang menyimpan memori yang kami miliki selama ratusan tahun tapi juga roh kami. Makanya kami berdua bisa hidup selama ratusan tahun tanpa pernah mengalami masalah kepenuhan memori."
"Wajar kalau mereka tidak terlalu mengerti soal cara kerja otak manusia dan jumlah memori yang bisa ditampung oleh otak," Kata Touma. "Itu semua karena mereka berdua tidak pernah mempelajari sains terlalu dalam dan lebih memfokuskan diri mereka mempelajari sihir. Sampai ke momen dimana mereka berdua percaya kata-kata atasan mereka yang menyebutkan kalau lima belas persen kapasitas otak manusia hanya cukup untuk menampung satu tahun memori, mereka sama sekali tak sadar kalau mereka sudah ditipu."
"Kemungkinan besar atasan dari mereka berdua dengan sengaja melakukan penghapusan memori pada biarawati itu agar ia tidak bisa mengkhianati organisasi yang memasukkan semua grimoires itu ke dalam memori semantiknya," Kata Chitose yang terlihat kesal karena hal yang terjadi pada Index. "Dengan seratus tiga ribu grimoires di dalam otaknya, kemungkinan biarawati itu untuk menjadi dewa sihir sangatlah tinggi."
"Apa sebenarnya yang diincar oleh Necessarius dengan memasukkan seratus tiga ribu grimoires ke dalam kepalanya Index?" Kata Touma. "Aku sama sekali tidak mengerti tujuan mereka melakukan hal itu."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Necessarius? Biarawati bernama Index itu adalah bagian dari organisasi yang berada di bawah naungan geraja Anglikan?" Kata Chitose yang terlihat tidak terlalu senang mendengar Touma menyebut-nyebut soal Necessarius. "Itu berarti kemungkinan besar, Laura Stuart pemimpin dari Necessarius adalah orang yang menjadi dalang dibalik penghapusan ingatannya Index."
Touma tahu mengenai Laura Stuart, yang merupakan pemimpin Necessarius, sebab wanita itu muncul beberapa kali di anime Toaru yang ia tonton di kehidupan sebelumnya. Tapi sayangnya Touma tidak mengetahui banyak hal mengenai Laura Stuart, sebab sebagai Ranma ia hanya menonton ketiga season anime Toaru dan tidak membaca novel Toaru terlalu detail. Sebab di kehidupan sebelumnya, sebagai Ranma. Membaca buku dengan banyak tulisan bukanlah hal yang ia sukai.
"Chitose-san, dari nada bicaramu yang agak ketus tampaknya kau tidak terlalu menyukai Necessarius dan Laura Stuart," Kata Touma. "Apakah kau memiliki pengalaman buruk dengan Necessarius?"
"Tiga puluh tahun yang lalu Necessarius pernah mencoba menculikku atas perintah Laura Stuart, karena mereka penasaran kenapa aku tidak pernah bertambah tua selama ratusan tahun," Kata Chitose dengan raut wajah yang suram. "Tapi usaha mereka gagal karena aku membuat para anggota Necessarius itu mendapatkan kesialan."
"Hmm pantas saja kau tidak merasa terlalu suka ketika aku membicarakan Necessarius," Kata Touma yang meminum tehnya sampai habis. "Rupanya organisasi anti sihir dari gereja Anglikan itu pernah melakukan sesuatu yang buruk kepadamu."
"Ya, para anggota Necessarius itu terkadang lebih merepotkan dan lebih ngotot dari para ilmuwan di Kota Akademi," Kata Chitose yang terlihat kesal. "Makanya sebisa mungkin, aku tidak mau berurusan dengan Necessarius."
"Kalau begitu, apa yang harus kita lakukan dengan Index yang merupakan anggota Necessarius?" Tanya Touma. "Apa kita harus mengusirnya? Atau apa kau akan tetap ngotot membiarkan Index untuk tetap berada di Yuragi Sou sampai ia bisa membayar hutangnya?"
"Tentu saja aku tidak akan membiarkan Index untuk pergi, sampai ia bisa membayar hutangnya yang bernilai puluhan triliun yen," Jawab Chitose. "Karena Hiko-san akan marah padaku kalau ia tahu seseorang memakan kacang senzu miliknya dengan gratis tanpa membayar."
"Itu berarti kita akan sering berurusan dengan Necessarius," Kata Touma yang merasa malas kalau harus sering bertemu dengan Kaori ataupun Stiyl di masa depan, karena mereka berdua sangat menyusahkan, terutama Stiyl yang kalau di anime memanfaatkan Touma sebagai alat untuk menyelesaikan masalah. "Sigh ini benar-benar merepotkan."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Distrik tujuh di sebuah gedung tanpa jendela yang pada kenyataannya adalah pesawat antariksa, yang merupakan tempat tinggal dari Aleister Crowley salah satu pendiri dari Kota Akademi. Tsuchimikado Motoharu sedang melaporkan hasil pengawasan kepada Aleister mengenai pengawasan yang ia lakukan selama dua puluh empat jam terakhir terhadap Touma, Yukina dan Index.
[Tsuchimikado, kuharap kau memberikan kabar bagus untukku, yang bisa membuatku merasa senang,] Kata Aleister yang anehnya saat ini berbicara dengan suara tinggi seperti wanita dan tubuhnya yang berada di dalam tabung kaca tidak berada dalam posisi terbalik.
"Nomor nol dari Esper level lima, Kamijou Touma berhasil mengalahkan Kanzaki Kaori dan Stiyl Magnus, dan ia hanya mengalami sedikit cedera dari pertarungan itu," Kata Motoharu yang sebenarnya saat ini merasa agak jijik dengan Aleister. Tapi memilih untuk tidak menunjukkan rasa jijiknya itu, supaya Aleister tidak curiga dan ia tetap terlihat profesional di depan Aleister yang adalah kliennya. "Ia membawa mereka ke Yuragi Sou, tapi setelah itu aku tidak tahu apa yang Kamijou lakukan kepada mereka berdua."
[Kekalahan seorang Saint dan penyihir tingkat menengah, di tangan Kamijou Touma masih ada dalam kalkulasiku. Hanya saja aku tidak bisa menebak apa yang akan dilakukan oleh Kamijou Touma kepada mereka berdua,] Kata Aleister. [Kuharap dia tidak membunuh mereka berdua, sebab mereka berdua adalah pion yang penting untuk rencanaku.]
"Kami-yan tidak akan membunuh mereka berdua super intendent Aleister," Kata Motoharu sambil menyeringai. "Dia itu terlalu pemalas untuk melakukan hal semacam itu."
[Selain mengenai Saint Kanzaki Kaori dan Stiyl Magnus, apakah kau punya kabar lain yang ingin kau sampaikan padaku?] Tanya Aleister.
"Aku menyadap pembicaraan antara, Himeragi Yukina dan atasannya di Organisasi Lion King," Jawab Motoharu. "Dan Kami-yan ternyata benar primoginetor keempat seperti yang dicurigai oleh Organisasi Lion King sebab ia terlihat menyembuhkan lukanya dalam sekejap tepat setelah pertarungannya dengan Kaori dan Stiyl, aku belum memiliki informasi kenapa Kami-yan bisa menjadi seorang primoginetor. Tapi aku akan berusaha mencari informasi itu secepat mungkin."
[Kau tidak perlu mencari informasi itu, Tsuchimikado. Karena aku yakin kalau mencoba mencari informasinya kau hanya akan memancing kemarahan Hiko Seijuro. Kamijou Touma seorang Primoginetor adalah sesuatu yang memang di luar perhitunganku, tapi hal itu tidak akan menghambat rencanaku. Meskipun memang agak merepotkan karena aku harus mengubah sedikit isi dari rencanaku.]
Aleister tidak menyangka sama sekali kalau Touma bisa menjadi sosok yang sangat berbahaya seperti Primoginetor, tapi ketika ia menyadari kalau Touma tidak pernah menggunakan kekuatan Primoginetor kecuali untuk menyembuhkan lukanya. Tapi hal semacam itu tidak akan terlalu mempengaruhi rencananya untuk melenyapkan sihir dan mujizat dari Bumi. Dan ia tidak takut kepada Touma karena ia sendiri memiliki cara khusus untuk membunuh monster seperti Primoginetor dan dewa sihir.