Agnese Sanctis mengira kalau setelah ia melakukan ritual terlarang yang dapat mengubah dirinya menjadi Dryad, maka ia akan menjadi sangat kuat dan tidak terkalahkan. Tapi kekalahan yang saat ini sedang ia alami membuktikan kalau ia sudah salah, sebab ia dikalahkan dengan sangat telak oleh Touma bahkan ia sama sekali tidak mendapatkan kesempatan untuk melawan balik.
Agnese mengalami luka bakar yang sangat parah, bahkan kemampuan regenerasi Dryad yang sangat kuat sudah tidak dapat menyembuhkan dirinya sebab api yang membakar tubuhnya melampaui kecepatan regenerasi yang ia bisa lakukan. Selain itu karena regenarasi membutuhkan banyak energi, semua energi yang sudah ia serap dari para anggota gereja Amakusa sama sekali tidak memiliki sisa sebab sudah habis dipakai untuk regenerasi.
Saat ini tubuh Agnese tergeletak di tanah setelah terjatuh ribuan meter. Selain luka bakar tubuh Agnese juga mengalami luka dalam yang parah sehingga walaupun ia masih sadarkan diri, Agnese sama sekali tidak dapat menggerakkan tubuhnya. Yang saat ini ia rasakan ialah kesakitan luar biasa di seluruh bagian tubuhnya.
"Kau tidak mati setelah terjatuh dari ketinggian seperti itu? Kemampuan regenerasi Dryad memang hebat, tapi keadaanmu saat ini sangatlah buruk sampai-sampai aku tidak perlu melakukan apa-apa lagi untuk membunuhmu.Sebab cepat atau lambat kau akan mati karena luka parah yang kau derita."
Perkataan Touma membuat Agnese merasa kesal. Tapi sayangnya ia saat ini sudah tidak dapat melakukan apapun karena kondisi tubuhnya, bahkan Agnese sama sekali tidak dapat berbicara sebab rahangnya sudah terlepas dari persendian ketika ia tadi terjatuh ke tanah.
"Tapi kalau aku membiarkan dirimu mati, maka masalah yang muncul akan bertambah. Dan aku malas kalau harus menangani lebih banyak masalah lebih dari yang saat ini bisa kutangani, oleh sebab itu saat ini aku akan mengembalikanmu ke wujudmu yang asli baru setelahnya luka di tubuhmu itu akan kusembuhkan."
Agnese sama sekali tidak mengerti apa yang Touma maksudkan dengan mengembalikan dirinya ke wujud aslinya sebab saat ini Dryad adalah wujud asli yang ia miliki, jadi kenapa Touma mengucapkan hal semacam itu?
Touma mendekati Agnese lalu ia menyentuh tubuh Agnese menggunakan tangan kanannya dan dalam sekejap suara kaca yang pecah bisa terdengar lalu Agnese pun tubuhnya kembali ke semula dari Dryad kembali ke wujud manusia tepat setelah Touma menggunakan Imagine Breaker untuk menghancurkan efek dari ritual terlarang yang mengubah Agnese menjadi Dryad.
"Menggunakan ritual terlarang untuk mendapatkan kekuatan secara cepat adalah tindakan yang sangat bodoh, kalau barusan aku tidak menolongmu dan kau berada lebih lama dalam wujud Dryad. Maka kau akan kehilangan akal sehatmu dan menjadi Dryad seutuhnya yang hanya hidup berdasarkan naluri. Karena kau sekarang sudah bukan Dryad lagi maka aku selanjutnya akan menyembuhkan lukamu."
Agnese Sanctis yang tidak tahu siapa Touma sebelumnya akhirnya sadar kalau Touma adalah cucu dari Hiko Seijuro tepat setelah Touma menggunakan kekuatan Imagine Breaker kepada dirinya. Sebab hanya kekuatan Imagine Breaker yang bisa melenyapkan semua fenomena supranatural yang tak alami yang bisa menghancurkan efek dari ritual terlarang yang mengubah dirinya menjadi Dryad.
'Le-lelaki yang terlihat pemalas itu adalah Kamijou Touma cucu dari mahluk terkuat di kolong langit! Dan dia melenyapkan wujud Dryadku menggunakan Imagine Breaker! Pantas saja aku tidak memiliki kesempatan untuk menang melawan lelaki itu. Sebab dia jauh lebih kuat dariku!'
Touma lalu memasukkan Senzu Bean ke dalam mulutnya Agnese dan kemudian luka Agnese pun sembuh dalam sekejap. Tapi sebelum Agnese bisa menggerakan tubuhnya, Touma sudah memukul batang otaknya Agnese untuk membuatnya pingsan sehingga Agnese tidak bisa kabur atau melawan.
***
Di saat yang sama ketika Touma sedang membuat Agnese babak belur, Shizuka, Ayu dan juga Motoharu dibuat sibuk menangkap para biarawati yang berada di Kota Akademi. Shizuka dengan kemampuan bela diri miliknya yang superior membuat para biarawati yang mencoba untuk melawan dirinya menjadi babak belur. Ayu membuat para biarawati itu pingsan menggunakan Telepati dengan menekan kesadaran mereka.
Sedangkan Motoharu dibuat sibuk membawa tubuh biarawati yang pingsan karena pukul dan kesadarannya ditekan ke alat teleport milik Hiko yang sengaja ia bawa agar ia bisa mengirim para biarawati itu ke dalam penjara bawah tanah Yuragi Sou.
Kemampuan beladiri Motoharu memang cukup bagus, tapi sayangnya kekuatan fisik yang dimiliki oleh Motoharu tidaklah sekuat Shizuka yang memiliki kekuatan Esper yang bisa meningkatkan kekuatan fisiknya, sehingga Motoharu dibuat kelelahan karena ia harus mengangkat banyak sekali biarawati dalam waktu yang singkat. Keringat dalam jumlah yang banyak mengalir deras dari tubuh Motoharu, ia ingin sekali cepat mengakhiri penderitaan yang saat ini ia alami dan segera kembali ke Yuragi Sou supaya ia bisa segera menaruh kepalanya di pangkuan adik perempuannya.
Dibutuhkan waktu cukup lama bagi Shizuka dan Ayu untuk mengalahkan para biarawati dari Agnese Forces. Sedangkan saat ini Motoharu sudah tidak bisa bergerak sama sekali sebab tubuhnya sudah pegal-pegal dan ia sudah hampir kehilangan seluruh stamina yang ia miliki. Shizuka yang malas membawa tubuh Motoharu kembali ke Yuragi Sou, memanggil taksi lalu menyuruh taksi itu untuk mengirim Motoharu ke Yuragi Sou. (Alat teleportasi milik Hiko dibawa oleh Shizuka)
Sedangkan Shizuka dan Ayu memutuskan untuk pergi ke pusat perbelanjaan, sebab sebelum mereka berdua mendapatkan tugas untuk mengalahkan para biarawati itu dari Motoharu mereka berdua mendapatkan tugas untuk berbelanja dari Chitose. Bagi mereka berdua mengerjakan tugas dari Chitose jauh lebih penting dari mengalahkan para biarawati dari Agnese Forces, sebab keduanya tahu apa yang akan terjadi kalau mereka berdua terlambat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh Chitose.
Sebuah hukuman yang akan membuat mereka berdua mengalami trauma yang mengerikan.
Sementara itu di penjara bawah tanah Yuragi Sou, Chitose sedang sibuk untuk memeriksa keadaan dari para tahanan yang baru saja masuk.
"Ini pertama kalinya aku melihat penjara bawah tanah Yuragi Sou bisa sepenuh ini, selain itu sebagian besar penghuninya adalah biarawati dari Vatican. Kalau Hiko-kun sampai mengetahui hal ini entah reaksi macam apa yang akan ia perlihatkan, apakah ia akan marah ataukah ia malah akan tertawa terbahak-bahak?
Tapi kalau aku mengingat lagi sifat dan kelakuannya Hiko-kun. Mungkin ia malah akan tertawa, nah selanjutnya apa yang akan kulakukan kepada para tawanan ini? Aku tahu dari informasi yang kudapat dari Motoharu kalau satu-satunya orang yang jahat di antara para biarawati itu adalah Agnese Sanctis yang mungkin saat ini sudah berhasil dibuat babak belur oleh Touma-san. Hmm sepertinya akan lebih baik kalau aku membiarkan mereka untuk diam dulu di dalam sel tahanan mereka masing-masing dan mengenai apa yang akan kulakukan kepada mereka nanti akan kurundingkan dengan semua penghuni Yuragi Sou."
Chitose yang bingung dengan apa yang harus ia lakukan kepada para tahanan baru di penjara bawah tanah Yuragi Sou, memutuskan untuk merundingkan masalah itu dengan para penghuni Yuragi Sou. Lagipula ia tidak mau menghabiskan waktu terlalu lama di penjara bawah tanah memikirkan hal ia anggap tidak produktif.
Sebab ia masih memiliki banyak hal yang harus ia lakukan, melakukan sesuatu yang tidak berguna adalah sesuatu yang berlawanan dengan sifatnya yang rajin dan pekerja keras.