"Chitose-san, siapa biarawati itu? Dan kenapa dia menggigit tanganmu seperti itu?" Tanya Touma yang berusaha untuk tidak mempedulikan keberadaan dari Mugino, Aiba, Mikoto, Saten, Uiharu dan Kuroko.
"Ah, Touma-san, terus terang saja aku tidak tahu siapa biarawati ini," Jawab Chitose yang berusaha keras untuk menahan rasa sakit yang ia rasakan akibat Index yang menggigit tangannya. "Biarawati ini tiba-tiba saja muncul secara mendadak ketika aku mau menaiki tangga. Setelah ia langsung saja melahap onigiri di tangan kananku sampai tanganku ini juga ikut ia masukkan ke dalam mulutnya. Sudah sepuluh menit berlalu semenjak ia menggigit tangan kananku dan ia belum juga melepas tangan kananku dari dalam mulutnya."
"Apa kau sudah mencoba untuk membujuk biarawati untuk melepaskan gigitannya dari tangan kananmu Chitose-san?" Tanya Kotori.
"Aku sudah mencobanya Kotori-san, tapi dia tidak bergeming meski pun aku menggoyang-goyangkan tubuhnya," Jawab Chitose. "Melihat matanya yang tertutup tampaknya biarawati yang menggigit tanganku ini, pingsan tepat setelah ia menghabiskan onigiri milikku."
"Begitu kita tiba di dekat Yuragi Sou untuk menemui Touma-san, kita malah di suguhi kejadian yang aneh dan ajaib," Kata Ruiko sambil menyeringai. "Benar-benar sebuah kebetulan yang sangat aneh. Seolah Touma-san adalah magnet untuk kejadian-kejadian yang unik."
"Kau berkata seolah ini bukan pertama kalinya bagimu mengalami kejadian yang aneh semacam ini Saten-san," Kata Uiharu. "Jangan bilang kalau, kau pernah mengalami hal semacam ini sebelumnya bersama dengan Touma-san dan Konori-Senpai."
"Yup, beberapa kali," Kata Ruiko sambil tersenyum. "Setiap kali aku dan Konori-Senpai bertemu dengan Touma-san, selalu terjadi kejadian yang unik dan menarik."
Ucapan Ruiko membuat Mikoto, Kuroko, Uiharu dan bahkan Aiba dan Mugino meneteskan keringat di pipi mereka. Nasib dan peruntungan seperti apa yang di miliki oleh Touma sampai-sampai ia selalu mengalami kejadian yang aneh?
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Hmm, aku punya sebuah ide yang mungkin bisa di gunakan untuk melepaskan gigitan biarawati aneh itu dari tanganmu, Chitose-san," Kata Touma. "Apa kau mau mencobanya?"
"Boleh saja," Jawab Chitose. "Karena tanganku sudah terasa amat sakit karena sedari tadi di gigit oleh biarawati aneh ini."
"Hei kalian semua," Kata Touma sambil melihat ke arah Mugino, Aiba, Mikoto, Uiharu, Kuroko dan Ruiko. "Apa di antara kalian berenam ada yang membawa makanan?"
Keenam gadis itu menggelengkan kepala mereka, tidak ada satu orang pun di antara mereka yang datang ke Yuragi Sou dengan membawa makanan. Karena mereka berenam datang ke Yuragi Sou dengan satu tujuan yang sama yaitu menemui Touma.
"Onii-chan jangan bilang kalau kau berencana untuk menggunakan makanan untuk membuat biarawati itu melepaskan gigitannya dari tangannya Chitose-san?" Tanya Kotori. "Apa Onii-chan yakin kalau rencana itu bisa di lakukan?"
"Yah, kita tidak akan tahu kalau kita belum mencobanya," Jawab Touma. "Hmm ini menyulitkan, kalau harus membeli makanan di mini market atau pergi ke Yuragi Sou untuk mengambil makanan dulu. Kedua ide itu membutuhkan waktu, sedangkan Chitose-san harus segera di tolong. Aah benar juga Misaki pasti membawa makanan yang ia buatkan untukku, kita bisa gunakan makanan itu untuk membuat biarawati aneh itu melepaskan gigitannya. Misaki-san kenapa kau tidak keluar saja dari balik pohon itu dan temui kami semua?"
'Sigh, sifat pemalasnya Onii-chan keluar lagi, deh,' Kata Kotori sambil menyentuh dahinya. 'Padahal dia bisa bergerak dengan sangat cepat sampai menghasilkan after image, tapi karena dia adalah seorang pemalas yang maunya cuma hidup santai. Ia terkadang lebih memilih jalan termudah yang bisa ia dapatkan untuk memecahkan suatu masalah.'
Mikoto dan Mugino sebagai sesama level lima awalnya tidak percaya dengan ucapannya Touma, bagaimana mungkin ada satu orang lagi level lima di dekat mereka. Begitu juga dengan ke empat gadis lain, tidak mungkin bagi Misaki Shokuhou untuk tiba-tiba saja muncul di dekat Yuragi Sou.
"Ara Touma-san," Kata Misaki yang muncul dari balik pohon sambil membawa tas yang berisi makanan yang ia buat untuk Touma. "Seperti biasa kemampuan persepsimu sangatlah luar biasa."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Kemunculan Misaki, langsung membuat bibir Kotori berkedut dan urat di dahinya menjadi terlihat dengan jelas. Karena di antara semua gadis yang menyukai Touma, Misaki adalah seseorang yang di anggap sebagai saingan terbesar oleh Kotori.
"Kau!" Teriak Mikoto yang langsung marah secara reflek begitu ia melihat rival terbesarnya itu. "Apa yang kau lakukan di sini!?"
"Ara Misaka-san, aku cuma mau memberikan makanan yang kubuat untuk pangeranku," Kata Misaki. "Apa salahnya kalau aku melakukan hal itu?"
"Uuugh, sifatmu memang benar-benar menyebalkan! Aku memang tidak pernah suka dengan dirimu yang selalu bersikap seenaknya begitu!" Kata Mikoto.
"Untuk kali ini aku setuju dengan si nomor tiga," Kata Mugino yang selalu merasa iri dengan ukuran dada dari Misaki. "Sifatmu itu sok elegan itu, benar-benar membuatku kesal."
Aiba yang berdiri di sebelah Mugino, melihat ke arah dadanya Misaki dan membandingkannya dengan dadanya sendiri. Sampai-sampai ia berpikir, apa yang di makan oleh Misaki sampai dadanya bisa menjadi sebesar itu.
"Maafkan aku, kalau aku menyela percakapan kalian bertiga sebagai sesama level lima," Kata Touma. "Tapi aku saat ini sangat membutuhkan makanan yang ada di tasnya Misaki-san supaya Chitose-san bisa terlepas dari gigitan biarawati aneh itu."
Ucapan Touma, membuat wajah Mugino, Mikoto dan Misaki memerah. Meskipun Mugino dan Mikoto tidak menyadarinya sedangkan Misaki tanpa ragu menyerahkan tasnya kepada Touma sambil berkata:
"Ini Touma-san, tas berisi makanan yang kubuat untukmu. Meskipun aku agak sedih karena kau tidak akan memakannya, tapi karena kau akan menggunakannya untuk menolong Nakai-san aku merasa ikhlas makananku di makan untuk orang lain."
"Tenang saja Misaki-san, aku hanya akan menggunakan makanan ini supaya biarawati itu melepas gigitannya," Kata Touma sambil tersenyum kepada Misaki. "Aku akan tetap memakan makanan yang sudah susah payah kau buatkan untukku."
Senyuman dan perkataan Touma membuat wajah Misaki menjadi amat memerah. Pria pujaan hatinya memanglah seseorang yang sangat mengerti perasaan wanita.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Touma membuka tupperware berisi makanan buatan Misaki, dan mendekatkan tupperware itu ke hidungnya Index. Dan benar saja, dalam sekejap mata Index yang tadinya tertutup. Tiba-tiba saja terbuka lebar dan mulutnya yang sedari tadi menggigit tangannya Chitose mulai terbuka dan mengeluarkan banyak air liur.
"Makanan!" Teriak Index sambil melompat ke arah Touma.
Touma dengan gerakan yang sangat cepat berhasil menghindari Index yang melompat ke arahnya sambil menutup tupperware milik Misaki. Sebaik apa pun dirinya, tidak mungkin Touma akan membiarkan Index untuk melahap makanan buatan Misaki yang meskipun tidak seenak buatan Chitose atau pun Shizuka. Tapi Misaki membuatkan makanan itu khusus untuknya dengan sepenuh hati, kalau Touma mengizinkan Index untuk memakan makanan tersebut. Itu berarti Touma tidak menghargai usahanya Misaki.
Index yang kepalanya membentur pohon karena Touma menghindari lompatannya. Langsung pingsan sekali lagi dan terjatuh ke atas tanah. Sedangkan Chitose merasa lega karena akhirnya tangannya bisa terlepas dari gigitan Index, walau pun akibat di gigit oleh Index ada bekas gigitan yang cukup dalam sampai ada sedikit darah yang keluar dari bekas gigitan itu.
"Wow, tidak kusangka idenya Touma-san akan benar-benar berhasil!" Kata Ruiko dengan mata yang berbinar.
"Se-seberapa lapar biarawati itu sebenarnya sampai bisa terbangun dari pingsan karena mencium bau makanan!?" Kata Uiharu yang kaget melihat reaksi dari Index.
"Yah, siapa peduli yang penting Chitose-san bisa di selamatkan dari gigitan biarawati aneh itu," Kata Kotori. "Yang saat ini ingin kuketahui ialah kenapa kalian berdua bisa datang ke dekat tempat aku tinggal? Apa lagi bersama dengan Mikoto-Senpai dan Kuroko-san."
"Ah, kalau soal itu, Misaka-san bilang ingin bertemu dengan Touma-san makanya aku mengajaknya kesini," Kata Ruiko sambil mengusap-usap bagian belakang kepalanya. "Tapi yang lebih penting Kotori-chan, kenapa dari tadi kau memanggil Touma-san dengan panggilan Onii-chan. Apa ada hal yang tidak kau beritahukan kepada kami soal keluargamu?"