Tokiwadai Middle School adalah sekolah elit khusus untuk perempuan dimana ada tiga orang Esper lima yang bersekolah di Tokiwadai. Misaka Mikoto, Misaki Shokuhou dan terakhir Esper Level lima nomor delapan Mitsuari Ayu yang baru saja menjadi Esper level lima. Selain tiga esper level lima, Tokiwadai juga memiliki jumlah Esper level empat paling banyak dibandingkan sekolah lain.
Karena itu Tokiwadai memiliki syarat yang ketat dimana hanya Esper level tiga saja yang bisa menjadi murid di sekolah itu.
Saat ini Yukina Himeragi, baru saja kembali lagi ke kamarnya yang ada di Asrama Tokiwadai. Ia yang saat ini sedang berbaring di tempat tidurnya, merasa kelelahan setelah perjalanan jauh menggunakan kapal laut. Yukina sama sekali tidak bisa menutup matanya, karena ia dibingungkan dengan apa yang terjadi setelah ia dikalahkan oleh Panzer Magier. Karena ketika ia dan Sayaka terbangun, tahu-tahu mereka berdua sudah berada di kapal pesiar lengkap dengan semua benda yang mereka bawa ke pulau awan.
Yukina melihat ke arah Sayaka, lalu menghela nafasnya sambil tersenyum. Yukina merasa senang karena akhirnya ia mendapatkan teman sekamar, terutama karena teman sekamar yang ia dapatkan adalah seniornya di organisasi raja singa. Mereka berdua juga sempat menjadi teman sekamar di saat keduanya masih menjalani pelatihan sebagai exorcist di organisasi sehingga saat ini ia tidak lagi merasa kesepian di asrama Tokiwadai berkat keberadaan Sayaka.
Sayaka Kirasaka yang saat ini sudah menjadi murid pindahan tahun ke tiga di Tokiwadai sedang tertidur dengan lelap tepat di tempat tidur kedua yang ada di kamarnya Yukina. Awalnya pihak organisasi raja singa hanya ingin Yukina yang menjadi pengawas dari leluhur keempat. Tapi karena selama Yukina menjadi murid di Tokiwadai ia hampir sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk melakukan tugasnya dengan baik. Maka Organisasi raja singa memutuskan untuk mengirim Sayaka Kirasaka sebagai bantuan bagi Yukina.
***
Di luar asrama Tokiwadai, Misaka Mikoto yang tidak memakai seragam Tokiwadai karena ia sudah tidak tinggal di asrama Tokiwadai. Sedang berdiri sambil menyandarkan tubuhnya di tembok asrama karena ia sedang menunggu Kuroko yang ingin bertemu dengan dirinya setelah selama lebih satu minggu keduanya tidak saling bertemu. Mikoto sebenarnya merasa agak enggan untuk bertemu dengan Kuroko, karena ia tahu kalau Kuroko pasti akan melakukan hal yang tidak senonoh kepadanya.
Tapi karena ia tidak mau Kuroko terus-terusan menelepon dirinya. Mikoto dengan terpaksa menunggu Kuroko di depan asrama Tokiwadai.
"Sigh, di saat aku ingin membaca koleksi manga klasik milik Chitose-san, Kuroko malah meneleponku berkali-kali dan memaksaku untuk bertemu dengannya di depan asrama Tokiwadai," Kata Mikoto sambil melipat kedua tangannya di dada. "Yah, sudahlah selama dia tidak memiliki niat untuk melakukan hal bodoh kepadaku, kurasa tidak ada salahnya menghabiskan waktu bersama dengan Kuroko sesekali."
"Misaka Mikoto-san apa yang kau lakukan dengan memakai pakaian kasual tepat di depan asrama Tokiwadai! Apa kau lupa dengan aturan asrama yang melarang penghuni asrama untuk memakai pakaian kasual di area asrama!"
Kepala asrama Tokiwadai yang sangat galak. Tidak suka dengan penampilan Mikoto yang menurutnya melanggar aturan. Sehingga ia memutuskan untuk memarahi Mikoto agar Mikoto tidak berani lagi untuk melanggar aturan asrama Tokiwadai. Tapi yang tidak disadari oleh sang kepala asrama ialah ia benar-benar tidak ingat kalau Mikoto sudah tidak lagi tinggal di asrama Tokiwadai.
Kemarahan dan kegilaannya dalam menegakkan aturan membuat dirinya lupa akan hal tersebut.
Mikoto ingin sekali bilang kepada sang kepala asrama kalau ia sudah tidak tinggal di asrama Tokiwadai. Tapi rasa takut yang ia miliki kepada sang kepala asrama membuat dirinya tidak dapat melakukan apapun.
***
"Ibu kepala asrama, apa anda lupa kalau Misaka-san sudah tidak tinggal lagi di asrama Tokiwadai, sehingga aturan asrama sudah tidak lagi berlaku untuknya?"
Tsuchimikado Maika salah satu calon maid yang bekerja di asrama Tokiwadai tiba-tiba saja menyela sang kepala asrama yang sedang memarahi Mikoto. Dan sang kepala asrama yang tidak suka diganggu ketika ia sedang memarahi seseorang, melakukan sesuatu yang agak menakutkan dan tidak masuk akal. Sang kepala asrama memutar kepalanya seratus delapan puluh derajat ke arah Maika yang ada tepat di belakangnya.
Dan Maika beserta dengan Mikoto dibuat memucat wajahnya karena mereka berdua melihat sesuatu yang hanya ada di film horor.
"Tsuchimikado Maika, kau berani menggangguku yang sedang memarahi Misaka Mikoto dengan mengatakan kebohongan yang tidak masuk akal! Apa kau mau kuhukum untuk membersihkan seluruh area asrama. Tidak mungkin pihak Tokiwadai akan mengizinkan Misaka Mikoto yang merupakan Esper paling kuat di Tokiwadai untuk tidak tinggal di area lain selain dari asrama Tokiwadai!"
Maika yang juga merasa takut kepada sang kepala asrama dibuat diam tak berdaya. Karena di matanya sang kepala asrama saat ini terlihat sangat menyeramkan karena penampilannya saat ini bagaikan hantu menakutkan yang baru saja keluar dari film horror.
"Apa yang baru saja diucapkan oleh Maika-san, bukanlah sebuah kebohongan lho, kepala asrama. Karena kepindahan Misaka Mikoto dari asrama Tokiwadai sudah disetujui oleh para petinggi sekolah atas permintaan dari Hiko Seijuro XIII salah satu dari orang dengan kekuasaan tertinggi di Kota Akademi. Kau menolak untuk percaya sebuah kenyataan yang sudah jelas untuk kenikmatan yang kau dapatkan dengan memarahi para murid yang tinggal di asrama Tokiwadai. Apa kau ingin kulaporkan ke atasanmu atas perbuatan semena-mena yang baru saja kau lakukan?"
***
Di depan sang kepala asrama, Touma tiba-tiba saja muncul dan dengan santainya mengucapkan perkataan yang agak menghina sang kepala asrama.
Untuk menolong Mikoto dan Maika.
"A-Apa yang kau katakan! Tidak mungkin para petinggi Tokiwadai akan mengizinkan esper terkuat di Tokiwadai untuk tinggal di luar asrama Tokiwadai! Itu adalah sebuah pelanggaran berat!"
Sang kepala asrama yang arah kepalanya sudah kembali normal masih tetap saja ngotot dan tidak mau percaya dengan ucapan Touma.
"Dan kau orang luar! Jangan berani mencoba untuk menggunakan nama Hiko Seijuro-Sama! Memangnya kau itu siapa! Sampai-sampai kau berani menggunakan nama beliau!"
Touma menghela nafasnya, ketika ia melihat kekeras kepalaan yang diperlihatkan oleh sang kepala asrama. Ia berpikir mungkin ia harus menggunakan cara lain agar sang kepala asrama bisa mengerti yang ia ucapkan.
"Bu-bu kepala asrama, le-lelaki yang kau sebut sebagai orang luar adalah cucu kandung dari Hiko Seijuro, yaitu Kamijou Touma. Ku-kupikir adalah sebuah hal yang wajar kalau dia menggunakan nama kakeknya," Kata Mikoto dengan gugup.
"Da-dan lagi aku memang sudah tidak tinggal di Asrama Tokiwadai selama lebih dari dua minggu, apa kau sama sekali tidak menyadarinya. Pa-padahal kau sendiri yang menandatangani dokumen kepindahanku ke Yuragi Sou, sampai-sampai kau menangis darah dan berteriak kalau Asrama Tokiwadai akan kehilangan reputasinya karena aku sudah tidak tinggal lagi di Tokiwadai, bahkan kau sampai memohon-mohon kepadaku untuk tidak pindah."
Mendengar ucapan Mikoto, sang kepala asrama dibuat menganga. Ia tahu kalau Mikoto sama sekali tidak pernah berbohong kepada dirinya. Dan karena perkataan Mikoto itu, akhirnya sang kepala asrama ingat kalau Mikoto memang sudah tidak tinggal di asrama Tokiwadai.
Dan ia dibuat bingung kenapa ia bisa sampai melupakan hal sepenting itu. Dan baru bisa mengingatnya setelah Mikoto mengatakan hal itu kepadanya.