webnovel

Akting

Dari pada tetap tinggal di atap, Asheel dan Sera mengajak orang yang baru saja menyambutnya ke dalam rumah.

Pada saat ini, Asheel terus menatap seorang wanita succubus yang sebelumnya telah menjadi perwakilan dari orang-orang yang menyambut kepulangannya.

Wanita itu tersipu malu karena merasa ditatap Asheel, yang kemudian nafasnya meningkat hingga dia terengah-engah. Tapi selanjutnya, dia masih bisa menahan diri dari dorongan nafsu yang dia rasakan dari dalam dirinya. Setelah pikirannya cukup tenang, dia menundukkan kepalanya di hadapan Asheel. "Maafkan saya Asheel-sama, Sera-sama, hanya beberapa dari kita yang bisa menyambut kepulangan Anda agar tidak menarik perhatian lebih jauh."

"Itu sudah cukup, Albedo." Asheel sama sekali mengabaikan detail kecil itu. Dia sudah senang saat ada yang menyambutnya pulang seperti ini. Saat ini, dia memperhatikan sesuatu dari wanita succubus di depannya, membuat yang terakhir merasakan dorongan nafsu yang luar biasa sekali lagi.

"Kau..." Asheel perlahan mengamati Albedo dari atas ke bawah. "Apa yang kau lakukan selama aku pergi?"

BOOM!

Pada saat itu, pikiran Albedo tersentak, dan tanpa sadar dia langsung menundukkan kepalanya dengan keras ke lantai. Beruntungnya, sebelum dahinya bisa menyentuh lantai, Asheel sudah menghentikannya dengan tangannya.

Tapi dampak dari gelombang kejut aksi keduanya sangat mengejutkan bagi orang biasa jika ada yang melihatnya, karena angin kencang langsung menyebar seperti ledakan dalam ruangan itu, mengakibatkan berbagai furnitur terhempas dan membentur dinding, menciptakan kekacauan di dalam rumah.

Jika saja Asheel tidak menghentikannya, bangunan ini sudah dipastikan akan hancur membelah ke bawah.

"Bisakah kau tidak merepotkan Tuhan kita lagi dengan perilakumu, Albedo...?" Seorang pria dengan kacamata bundar memancarkan aura kebijaksanaan yang tidak bisa ditolak mengeluh dengan tidak senang kepada Albedo.

"...Demiurge!?" Albedo menggertakkan taringnya untuk sesaat, sebelum ingat jika dia sedang berada di hadapan Tuhan-nya. Perilaku tidak sopan apapun sangat dilarang jika semua anggota dari Floor Guardian sedang berkumpul di satu tempat.

Asheel pada akhirnya mengangkat tangannya untuk menyela sebelum kekacauan di rumah semakin besar. "Maafkan aku, Albedo. Aku lupa jika kau juga memiliki kebebasanmu sendiri."

"Bukan begitu!" Albedo segera berteriak dengan suara rendah. Matanya sudah merah berkaca-kaca, tapi dia sudah tidak bisa membantah lagi. "Tidak, apa yang dikatakan Asheel-sama benar. Ini karena saya tidak bisa menahan diri saya lagi. Saya akan melakukan seppuku untuk penebusan dosa..."

Asheel tidak menyukai arah pembicaraan ini akan berlanjut, jadi dia segera menghentikannya: "Tidak masalah jika itu dengan Yasaka. Aku memaafkanmu!"

"Asheel-sama.....!" Albedo segera memasang senyum lebar di wajahnya. Namun senyum itu segera mereda karena keberadaan Demiurge disini pasti akan memanfaatkan kejadian ini untuk mengejeknya di masa depan.

"Hmph, meskipun Asheel-sama memaafkanmu, tapi jangan lupa untuk menghukum dirimu sendiri."

Benar saja, Albedo sudah memprediksi hal itu. Dia tidak dalam keadaan bisa membalas dengan verbal karena kesalahannya saat ini.

Yang Albedo lakukan seharusnya menjadi masalah serius bagi kehidupan rumah tangga pada umumnya. Itu karena dia memuaskan dirinya dengan Yasaka saat Asheel pergi, yang mana Yasaka adalah salah satu wanita yang termasuk ke dalam harem yang dimiliki Asheel.

Asheel kemudian memeluk Albedo dan mengelus punggungnya dengan lembut. "Ini bukan salahmu, salahku karena pergi terlalu lama."

Dengan senyum dia berkata seperti itu, membuat pandangan orang lain padanya meningkat lagi sebagai Tuhan mereka yang pemaaf.

"Cukup, katakan apa yang terjadi setelah aku pergi?" Meski Asheel sama sekali tidak tertarik dengan itu, sebagai pemimpin yang 'baik', setidaknya dia harus menanyakan ini.

Pada saat ini, Demiurge menjelaskan: "Tidak banyak yang layak untuk menarik minat Asheel-sama. Hanya saja saya telah memperluas informasi dari berbagai fraksi, sekaligus mempersempit kemungkinan dalang dari kekacauan yang terjadi pada fraksi Iblis."

"Kerja bagus, Demiurge. Aku akan mendengar laporan lebih lanjut setelah menyesuaikan waktu. Kalian semua juga, terima kasih telah melakukan pekerjaan kalian dengan baik." Asheel memuji.

Tatapan Asheel mengamati mereka satu persatu, dan mulai menyebut nama mereka: "Shalltear, Aura, Mare, Cocytus, Demiurge, dan Albedo. Senang bisa kembali ke kalian sekali lagi."

"Asheel-sama...." Mereka terharu dengan kepedulian Tuhan mereka.

Setelah suasana cukup tenang, Asheel memutuskan: "Kalau begitu, besok pagi kita akan berangkat menuju Kuoh."

Para Floor Guardian tidak menyalahkan Asheel yang masih ingin bersantai dikarenakan mereka sudah terbiasa dengan sifat Asheel yang seperti ini. Ya, seharusnya kelompok itu bisa langsung berteleportasi ke Kuoh, hanya saja Asheel mempunyai rencana lain.

"Ngomong-omong, aku pulang sambil membawa putriku yang ketiga. Aku harap kalian bisa akrab dengannya."

Pada saat kalimat itu dikatakan, semua orang langsung menjadi heboh. Tapi lebih membuat mereka lebih bersemangat lagi pada kalimat Asheel selanjutnya:

"Diantara kalian yang paling cepat akrab dengan putriku akan mendapat hadiah langsung dariku. Dimulai dari malam ini sampai besok pagi. Jadi, besok adalah penentuan pemenangnya."

Akibatnya, semua orang di sana menunjukkan suasana kompetitif yang luar biasa.

...

Pagi selanjutnya, pemenang sudah diputuskan, dan itu adalah Aura.

Saat ini, Phina sedang tidur di punggung Asheel setelah lelah karena harus berurusan dengan orang-orang aneh itu. Meskipun Phina tidak butuh tidur sebagai keberadaan yang lebih tinggi, tapi dia mengikuti gaya hidup orang tuanya yang bersikap seperti manusia biasa.

Oleh karena itu, tidur adalah sudah menjadi kebutuhan dalam hidupnya.

Pada saat ini, Aura dalam keadaan hati yang gembira. Aura adalah seorang Dark Elf yang memiliki penampilan anak kecil, dengan kedua matanya yang memiliki warna yang berbeda, serta telinganya yang lebih panjang dari telinga pada umumnya. Meskipun mengenakan pakaian pria, Aura adalah seorang wanita.

Sedangkan Mare adalah saudara kembarnya yang memiliki ciri khas yang berkebalikan dari dirinya. Dia adalah seorang laki-laki yang mengenakan pakaian perempuan.

"Sangat disayangkan aku gagal mendapatkan hati sang putri, aku akan berlatih lebih keras lagi!"

Seorang serangga berlian humanoid mengangkat keempat tangannya dengan bersemangat.

"Jangan menarik perhatian manusia dengan wujudmu, Cocytus!" Shalltear memarahi.

Sebagai vampir sejati yang sudah berkembang dengan pengalaman-pengalaman yang dia lalui, seorang bejat itu sudah menjadi lebih bijaksana. Bahkan posisinya sekarang adalah pemimpin tertinggi fraksi vampir di dunia ini.

Ngomong-omong, kelompok Asheel juga sudah memiliki nama di dunia ini yang harus disegani. Mereka memproklamirkan dirinya sebagai iblis yang terpisah dari fraksi iblis.

Daerah kekuasaannya adalah Kuoh yang mana menjadi tempat pertama kelompok itu mendarat di dunia ini.

Blup!

Tiba-tiba saja, sebuah distorsi udara yang mirip seperti genangan air muncul di kehampaan tepat di depan Asheel, dan arus itu membelah menampakan lorong menuju ketiadaan. Dari kegelapan, muncul sesosok iblis dengan penampilan pangeran menyambut Asheel dengan segera.

"Selamat datang kembali, Asheel-sama." Iblis itu membungkuk dengan anggun.

"Oh, Diablo." Asheel menyapa, tapi dalam hati dia mengeluh mengapa orang merepotkan ini muncul tanpa dia mengundangnya.

Diablo benar-benar mengikutinya kemanapun dia pergi, yang benar-benar menyusahkan dia untuk mengusirnya.

'Kita berbagi kesulitan yang sama, wahai teman baikku~' Asheel menghela napas diam-diam di dalam hatinya, sambil memikirkan seekor slime yang seharusnya menjadi Tuan dari Diablo yang sebenarnya.

Setelah reuni singkat, kelompok itu berteleportasi ke Kuoh menggunakan «Gate» yang diciptakan oleh Shalltear. Ophis tidak mengikuti melainkan dia pergi karena ingin bertemu dengan teman naganya.

Setelah kembali ke markasnya yang berupa kondomonium di Kuoh, Asheel akhirnya mempunyai waktu berduaan dengan Sera di kamarnya.

"Apakah menurutmu keputusan itu benar?" Sera bertanya sambil tertawa kecil.

"Jangan mengejekku, aku juga tidak bisa bermain peran sebagus itu," Asheel mengeluh.

"Jadi, apa yang kau rasakan setelah kembali bertemu orang-orang itu?"

Setelah keheningan sejenak, Asheel baru menjawab:

"Aku tidak merasakan apa-apa."

Bagi yang tidak mengerti mengapa Albedo sampai bersujud meminta maaf, jadi Albedo melakukan seks sesama jenis dengan Yasaka. Albedo tidak bisa menahan hasrat seksualnya dikarenakan telah merasakan kenikmatan terlarang yaitu berhubungan seks dengan Asheel. Apalagi Albedo seorang succubus yang telah kehilangan keperawanannya, jadi dia tidak tahan jika tidak bisa merasakan kenikmatan terlarang itu lagi.

Sekian~

Nobbucreators' thoughts