12 Chapter 12 : Tekad Mu Fan

"Kamu tidak perlu sampai melakukan hal seperti itu" Mu Feng sangat terkejut melihat apa yang dilakukan oleh Mu Fan.

Tapi Mu Fan tetap berlutut pada Mu Feng "Saat saya masih tinggal di desa tempat saya berasal, hanya saya yang berhasil selamat karena seluruh warga desa berusaha sekuat tenaga untuk melindungi saya dari serangan hewan iblis"

"Setelah saya di selamatkan oleh kedua orang tua Anda dan tinggal di desa ini saya merasa sangat senang akan tetapi ingatan itu masih menghantui saya sampai sekarang"

"Teriakan penduduk desa saya saat diserang oleh hewan iblis dan teriakan minta tolong mereka masih bergema dalam kepalaku" kata Mu Fan yang berlutut di tanah dengan air mata mengalir deras dari matanya.

Mu Feng hanya terdiam mendengar yang diceritakan oleh Mu Fan padanya.

"Saya berlatih dengan sangat keras untuk membuat pikiran saya melupakan ingatan itu dan agar kejadian itu tidak terulang lagi pada desa ini tapi itu masih tidak berhasil"

"Ketika saya mau menyelamatkan anggota klan yang diculik oleh para bandit, sebelum saya berhasil melakukannya saya dikalahkan dan ikut tertangkap oleh mereka"

"Saat keadaan itu saya sadar bahwa saya masih tidak memiliki kekuatan untuk melindungi orang-orang yang saya sayangi"

"Akan tetapi Anda yang seharusnya saya lindungi datang menyelamatkan saya dan semua anggota klan yang ditangkap"

"Dan saat saya dan yang lainnya kembali ke desa saya dianggap sebagai pahlawan dan dibanjiri pujian dari semua anggota klan karena telah membawa pulang anggota klan yang di culik"

"Tapi Andalah orang yang sebenarnya menyelamatkan mereka semua"

"Dan semua harapan dan pujian yang ditujukan padaku itu salah dan saya tidak pantas mendapatkannya" Mu Fan tidak henti-hentinya menangis saat menceritakannya pada Mu Feng.

"Apa pun alasan yang Anda gunakan untuk menutupi kekuatan Anda, saya tahu Anda melakukannya demi kebaikan kami semua, Jadi pemimpin muda tolong latihlah saya!! agar saya dapat memenuhi semua harapan dan pujian dari seluruh anggota klan pada saya dan bisa menjadi orang yang dapat diandalkan oleh mereka semua!! "Teriak Mu Fan sambil tetap berlutut di tanah.

Meskipun Mu Fan bukan orang yang sangat pintar tapi dia tahu kemampuan yang Mu Feng tunjukkan saat dia menyelamatkannya itu bukan berasal dari latihannya dengan leluhur selama dua minggu sebelumnya melainkan berasal dari Mu Feng itu sendiri.

Mu Feng terkejut setelah mendengar permintaan dari Mu Fan "Kamu tidak perlu menghina dirimu sendiri seperti itu"

"Meskipun aku yang menyelamatkan kalian semua tapi kamu tetap pantas menerima segala pujian itu"

Melihat Mu Fan yang tetap tidak berubah setelah Mu Feng mencoba menghiburnya. Mu Feng hanya bisa menggelengkan kepalanya lalu menghembuskan nafas panjang "Mu Fan tatap mataku" suruh Mu Feng.

Mendengar perkataan Mu Feng, Mu Fan menatap mata Mu Feng dengan air mata yang masih mengalir dari matanya.

Ketika dia menatap mata Mu Feng, Mu Fan melihat sosok Mu Feng yang berubah seperti sosok iblis yang sangat besar dan menakutkan. Tubuhnya langsung bergetar hebat dan keringat langsung keluar dari tubuhnya.

'Sosok itu apakah perwujudan dari niat membunuh yang dimiliki pemimpin muda?!'

'Tekanan ini sangat jauh lebih tinggi dari saat pemimpin muda menyelamatkanku tadi! '

'Sebenarnya apa yang telah dilalui pemimpin muda sampai seperti ini! ' pikir Mu Fan saat menatap mata Mu Feng

Mu Feng mengeluarkan aura membunuhnya sampai batas maksimal dan memfokuskannya pada Mu Fan yang membuat suasana di sekitar Mu Fan sangat berat dan mencekam.

"Apa kamu benar mau dilatih olehku? " Tanya Mu Feng dengan dingin pada Mu Fan.

Mu Fan lalu meneguk air liurnya dan menatap Mu Feng dengan mata yang sangat serius

"...Saya benar-benar ingin dilatih oleh Anda!! saya ingin menjadi kuat agar bisa melindungi orang-orang yang saya sayangi!!" meskipun telah dikelilingi dengan niat membunuh milik Mu Feng tapi Mu Fan masih bisa menjawab pertanyaan Mu Feng dengan tekad yang dimilikinya.

Mendengar jawaban yang diberikan Mu Fan dan kesungguhan yang terlihat dari matanya, Mu Feng tersenyum dan menarik niat membunuh kembali ke tubuhnya.

"Baiklah aku akan melatihmu tapi ingat jika kamu tidak bersungguh-sungguh aku akan berhenti melatihmu" kata Mu Feng.

"Saya tidak akan mengecewakan Anda! " jawab Mu Fan dengan sangat senang.

"Besok pagi pergi dan bawa gelang pemberat empat untukmu dan empat untukku, dua pedang besi dan kuas untuk menulis"

"Jika sudah semuanya datang temui aku nanti, untuk sekarang kamu pergi beristirahat dulu sana" Kata Mu Feng berjalan masuk ke rumahnya.

"Baik pemimpin muda! " Mu Fan membungkukkan badannya pada Mu Feng.

Mu Feng yang sampai di kamarnya langsung tidur dengan sangat pulas.

Keesokan paginya di pagoda, Zhao Fan yang sedang bermeditasi membuka matanya lalu berdiri.

Alasan Mu Feng tidak langsung mengirim Zhao Fan untuk pergi membeli bahan untuk membuat obat karena Zhao Fan sudah ratusan tahun tidak kembali ke tubuhnya jadi Mu Feng memberikannya waktu untuk beradaptasi dengan tubuhnya kembali.

"Sekarang saatnya aku pergi membeli semua yang tuan suruh" Zhao Fan lalu keluar dari pagoda dan terbang ke arah Kerajaan Obsidian.

Kultivator bisa terbang saat menembus ke ranah Core Formation jadi Zhao Fan yang sudah berada di ranah Nascent Soul tidak perlu berjalan untuk sampai ke Kerajaan Obsidian.

Zhao Fan terbang melalui hutan iblis untuk sampai ke Kerajaan Obsidian. Zhao Fan hanya memerlukan waktu lima menit untuk sampai ke sana.

Sebelum dia memasuki Kerajaan Obsidian dia berhenti lalu mengambil mantel dan topeng kayu untuk menutupi identitasnya dan menekan kultivasinya ke ranah Core Formation lapisan pertama.

Zhao Fan lalu memasuki Kerajaan Obsidian setelah membayar uang masuk.

Kerajaan Obsidian sangat berbeda dari desa Mu Feng karena bangunan yang ada di sini semuanya terbuat dari batu dan luasnya puluhan kali dari desa Mu Feng.

Setelah masuk Zhao Fan tidak langsung pergi ke toko penjual tanaman obat melainkan berkeliling terlebih dahulu.

Setelah empat jam lebih berkeliling akhirnya Zhao Fan pergi ke toko penjual obat terbesar yang ada di Kerajaan Obsidian.

Toko itu bernama Paviliun Obat, bangunannya berbentuk seperti pagoda yang memiliki lima lantai. Saat Zhao Fan memasuki toko itu langsung tercium bau obat-obatan dari dalam ruangan dan beberapa pengunjung yang sedang berbelanja.

Zhao Fan langsung menuju salah satu pegawai yang bekerja di sana.

"Apa yang saya bisa bantu tuan? " tanya pegawai itu pada Zhao Fan.

Zhao Fan langsung melempar gulungan kertas padanya "Aku ingin semua yang ada di daftar itu dengan jumlah masing-masingnya lima ratus buah"

Pegawai itu terkejut setelah melihat daftar tanaman obat yang ingin di beli dan jumlahnya.

Pegawai itu lalu melihat Zhao Fan dari ujung kaki sampai ujung rambut lalu tersenyum "Anda boleh naik ke lantai tiga di sana Anda akan dilayani oleh manajer kami" Kata pegawai itu menuntun Zhao Fan ke lantai tiga.

Sesampainya di sana Zhao Fan langsung di sambut oleh lelaki tua "Silakan duduk" kata orang tua itu menyuruh Zhao Fan duduk di sofa yang disediakan. Dan mereka berdua duduk saling berhadapan.

"Apa Anda ingin membeli tanaman obat yang ada di sini? " tanya orang tua itu

Zhao Fan lalu melemparkan gulungan kertas " Aku mau semuanya masing-masing berjumlah lima ratus buah" kata Zhao Fan.

Setelah orang tua itu membaca daftarnya dia lalu tersenyum "Mohon tunggu sebentar" orang tua itu lalu pergi mengambil semua yang diminta oleh Zhao Fan.

Setelah lima belas menit orang tua itu kembali sambil membawa kantong penyimpanan dan menyerahkannya pada Zhao Fan "Semuanya yang Anda inginkan ada di dalamnya"

Zhao Fan lalu mengecek isi dari kantong penyimpanan lalu memasukkannya ke dalam cincin penyimpanannya "... Semuanya sudah benar, jadi berapa harga yang harus aku bayar? "

"Karena Anda membeli dalam jumlah banyak saya akan memberi Anda potong harga dua puluh persen jadi semuanya lima ratus ribu batu roh kualitas rendah" Jawab orang tua pada Zhao Fan.

Zhao Fan langsung mengeluarkan Lima ribu batu roh kualitas menengah dan meletakkannya di atas meja "Kau bisa mengecek jumlahnya"

Seratus batu roh kualitas rendah setara dengan satu batu roh kualitas menengah dan seratus batu roh kualitas menengah setara satu roh kualitas tinggi sedangkan batu roh kualitas puncak sangat sulit ditemukan jadi harganya sangat tinggi, Batu roh kualitas puncak setara dengan sepuluh ribu batu roh kualitas tinggi.

"Saya tidak perlu menghitungnya saya percaya pada Anda" jawab lelaki tua itu lalu memasukkan batu roh yang ada di meja ke dalam cincin penyimpanannya.

"Apa anda masih memerlukan sesuatu" Tanya lelaki tua.

"Apa kau punya tungku untuk membuat obat? " jawab Zhao Fan.

"Untuk tungku obat berada di lantai lima mari saya antar Anda ke sana" Zhao Fan dan orang tua lalu pergi ke lantai lima dari paviliun obat.

Di lantai lima terlihat banyak tungku obat yang dipajang di sepanjang dindingnya. Zhao Fan lalu duduk.

"Tungku obat mana yang Anda inginkan? " Tanya lelaki tua pada Zhao Fan.

"Berikan aku tungku obat terbaik yang ada di sini" jawab Zhao Fan.

Lelaki tua itu tersenyum setelah mendengar perkataan Zhao Fan lalu pergi mengambil tungku obat yang ada di sana dan kembali pada Zhao Fan.

Lelaki tua itu lalu meletakkan tungku obat berwarna emas yang memiliki bentuk yang tidak terlalu besar dan memiliki dua lubang pengeluaran. Sekeliling tungku obat itu terukir dua naga yang kepalanya berfungsi sebagai lubang pengeluaran.

"Berapa harga tungku ini? "Tanya Zhao Fan.

"Karena Anda membeli banyak barang dari toko kami maka saya akan memberi potongan harga untuk tungku ini, Anda hanya perlu membayar empat ribu lima ratus batu roh kualitas menengah" Jawab lelaki tua.

Zhao Fan lalu mengeluarkan batu roh dan meletakkannya diatas meja dan memasukkan tungku obat ke dalam cincin penyimpanannya dan berdiri lalu berjalan pulang.

Lelaki tua itu langsung memasukkan batu roh ke dalam cincin penyimpanannya lalu menyusul Zhao Fan " Mari saya antar Anda ke pintu keluar"

Setelah sampai ke pintu keluar lelaki tua itu mengucapkan selamat tinggal pada Zhao Fan.

Zhao Fan lalu berjalan untuk kembali ke desa

'Sepertinya ada yang terpancing dengan umpanku' pikir Zhao Fan sambil tersenyum setelah merasakan tiga orang mengikutinya.

avataravatar
Next chapter