Bagaimana jika peri yang kau harapkan untuk mengabulkan permintaan mu malah menjadi peri yang memintamu untuk mengabulkan permintaannya? Aku Valentresia, inilah yang terjadi padaku sekarang!
Aku Valentresia yang hidup di keluarga sederhana, ya sederhana... Hanya ada beberapa rumah yang di fasilitasi kolam berenang, 10 mobil Lamborghini (belum termasuk milik pribadi ku) , 5 perusahaan elektronik (belum perusahaan kecil lainnya) dan apa ya? Ntah lah terlalu banyak jika di sebutkan. Hehehe, aku bercanda aku hidup dalam gemilang kekayaan keluarga ku. Kalau di bandingkan dengan teman-teman aku masih sangat standar di sekolah ku. Aku hidup bersama papa dan mama. Hidup ku sangat bahagia.
Tapi itu dulu...
Sekarang telah berbeda tahun lalu papa dan mama meninggal, beberapa perusahaan bangkrut dan rumah banyak yang di jual untuk menutupi kerugian yang terjadi. Aku sangat bersyukur masih memiliki kakek dan nenek yang membantu ku untuk tetap bersekolah. Mereka menolong dalam mengurus perusahaan yang di tangani papa.
Aku bersikeras untuk tetap bersekolah dan akan menjadi penggerak perusahaan papa kelak serta bahkan membuat perusahaan sendiri.
Di sekolah aku sangat periang dan mudah untuk bergaul. Aku memiliki banyak teman. Namun ada satu temanku yang sangat karib, namanya Tesa burg. Dia anak campuran. Dia sangat terbuka tentang dirinya padaku begitu pun aku.
" Valen ke kantin yuk" ajak Tesa.
"Ayuk" aku menyetujui.
Oh ya dari tadi aku di kelas dan sekarang jam istirahat, aku dan Tesa pun pergi ke kantin.
Kami berjalan melaui koridor sekolah. Brukk
"Maaf maaf kak saya tidak sengaja." Aku merapikan baju senior yang ngak sengaja aku tabrak.
Sial... Ini kak Jessen. Dia cowok yang ku suka
Kak Jessen hanya menatapku dan pergi.
Huh... selamat
"Gila ganteng banget ya kakak itu." Aku tersipu malu.
Tessa menatapku. "Valen jangan deketin dia, kan kau tau kakak itu sangat introver."
Aku tersenyum. "Tapi aku suka."
Kami pun kembali berjalan menuju kantin. Dan lebih gilanya kami berjumpa lagi dengan kak Jessen.
Ya Tuhan apakah dia jodohku...
Karena terlalu excited aku mendatangi mejanya. "Hai kak"
Dia melirikku sekejap. "Aku sibuk, pergi. Dasar bodoh."
Kretekkk
Rasanya dunia ini goyang. Aku shock.
Ternyata bener kata orang dia itu selain introver dia juga ngak punya perasaan.
Aku membuka mulut. "Denger ya kak, jangan sok ganteng deh. Ya aku tau kakak ganteng, tapi di atas langit masih ada langit jadi jangan merasa WwoW."
Ku tatap tajam mata nya. "Aku juga bisa dapet yang lebih ganteng dari pada kakak tau ngak! Lihat aja nanti!" Aku pergi meninggalkan nya dan menarik tangan tesa. "Aku jadi ngak selera makan. Ayo balik ke kelas."
Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan plus malu plus plus emosi
coming soon