webnovel

Cerita Gadis Kembar

Cerita tentang anak gadis kembar yang terpisahkan akibat orang tuanya bercerai . Lexa yang sebagai kakak harus tinggal bersama sang ayah dikota , sedangkan Lexy sang adik tinggal bersama sang Ibu di kampung . Meskipun Lexa hidup serba mewah , namun semua itu tak menjamin hidupnya bahagia . Ia menjadi bad girl yg slalu membuat onar disekolahnya maupun diluar sekolah . Lexa tak pernah mendapat perhatian yang lebih dari ayahnya , karena sang ayah tidak memperdulikannya , saking sibuknya dengan semua perkerjaan dan bisnisnya . Setelah 10 tahun berpisah akhirnya Lexa dan Lexy dipertemukan kembali . Meskipun kedua org tua mereka tdk mengetahuinya . Dan terkadang mereka tukar posisi walaupun sulit namun mereka berhasil membuat keluarganya kembali bersama .

Fhee_Mellyndha · Others
Not enough ratings
27 Chs

Chapter 19

Mentari telah menyapa pagi. Langit mulai terang. Sinar mataharipun menyelip disela sela awan hitam yang kian merubah menjadi putih. Membuat dunia bersahabat dengan hari ini. Pagi yang begitu cerah , semoga Jum'at ini Jum'at baik seperti Axis yang slalu ada kejutan disetiap hari hari tertentu.

Lexy telah bangun sebelum fajar terbit. Ia telah bersiap untuk kesekolah hari ini. Kali ini ia memakai seragam batik khas sekolah dengan dibalut sweater putih garis hitam dibagian lengan atas. Lexypun menata rambut dengan mengucirnya seperti ekor kuda . Ia memang tak tahu keseharian kakaknya seperti apa . Namun Lexy mencoba berusaha untuk terlihat seperti Lexa.

Setengah 6 pagi , ia telah duduk dimeja makan untuk sarapan pagi. Kemudian ia menyantap sepiring nasi goreng bikinan sendiri. Ia membuatnya tak hanya untuk dirinya sendiri , tetapi untuk para asisten rumahnya juga ia bikinin.

BiInahpun kaget , melihat Lexy tengah duduk dan sarapan dimeja makan sendirian diwaktu sepagi itu.

"Pagi non !" sapa Bi Inah. Lexy yang sadar adanya bi Inah langsung mengajaknya sarapan bareng .

"Eh bibi . Sini bi ! Sarapan bareng , saya udah masak nasi goreng banyak nih." sahutnya seraya menuangkan nasi goreng tersebut kedalam piring.

"Ini teh bikinan siapa non ?" tanya bi Inah heran sembari menggeser tempat duduk kebelakang. "Non , bisa masak ?" lanjutnya sambil tertawa kecil. Lexypun terkejut dan langsung batuk tersedak makanan ketika mendengar ucapan bi Inah.

"Aduh non ! Maaf ." kata Bi Inah seraya menyodorkan segelas air putih. Lalu diteguk oleh Lexy.

"Hehee.. Iya bi gak papa kok ." cengir Lexy sembari melanjutkan kembali makannya. "Berarti tu orang gak pernah masak dirumah ." gumam Lexy dalam hati. "Eummpp ? Emangnya saya gak pernah masak gitu bi ? Lexypun pura pura bertanya.

"Pernah sih , cuma sekali. Itupun gagal." ucap bi Inah santai seraya menyantap makanannya.

"Hah ? Gagal ?" Lexy terkejut lagi. "Memangnya masak apaan bi ?"

"Ceplok telor non."

"Astaga ! Ceplok telor wae g teu bisa." Pekik Lexy dalam hati sembari tepuk jidat.

"Non ? Ini enak banget non ." bi Inah memuji. "Ini beneran kan , non Lexa yang bikin ?" tanya bi Inah memastikan. Lexy hanya tersenyum menjawab pertanyaan bi Inah.

Setelah beberapa menit berbincang bincang dimeja makan . Lexypun pamit untuk berangkat ke sekolah, Saat hendak keluar gerbang rumah , Lexy kaget dengan kedatangan mobil sport yang tiba tiba berhenti tepat didepan ia berdiri. Kemudian seseorang membuka kaca mobilnya. Dan ternyata...

"Cepetan naik !" titah orang didalam mobil tersebut.

Lexypun menurut dan langsung membuka pintu mobil kemudian masuk . Merekapun segera melaju menjauhi rumah Lexy.

"Kok gak bilang ?" tanya Lexy mengawali obrolan.

"Apa ?" tanya balik orang tersebut tanpa melirik Lexy.

"Elo mau jemput gue ?" ucap Lexy.

Kemudian orang tersebut mengernyitkan alisnya dan menoleh ke arah Lexy lalu kembali menatap kaca depan mobil. "Harus gitu ?" pekiknya.

"Iya ? Ng.. nggak juga sih." jawab Lexy.

Tak butuh waktu lama , merekapun telah sampai disekolah. Orang tersebut membawa Lexy sampai keparkiran sekolah. Kemudian Lexy keluar dari mobil tersebut.

"Alexa !" teriak seseorang. Lexypun menengok ke arah suara. Ternyata Jessica dan Bella telah sampai juga diparkiran sekolah. Lalu Lexy menghampirinya tanpa menunggu orang yang mengajak pergi bareng kesekolahnya.

"Tumben lo bareng dia ?" tanya Jessica.

"Entahlah." jawab singkat Lexy.

"Kok gitu ?" timpah Bella.

"Tiba tiba muncul aja depan rumah gue." ucap Lexa seraya berjalan menuju kelas dengan diikuti kedua sahabatnya.

Setibanya dikelas , ternyata Lexy kedatangan tamu tak diundang. Ia telah lama ditunggu oleh seseorang.

"Hah ? Ngapain tu orang dikelas kita ?" tanya Bella kesal.

Lexy yang melihat orang tersebut hanya tersenyum kecil dan bersikap santai seraya melipat kedua tangannya didepan dada. Terlihat orang itu tengah duduk dikursi miliknya. Dan terus menatap kesal Lexy dari pertama Lexy masuk kelas sampai ia berhadapan dengan orang tersebut.

"Ngapain lo pagi pagi masuk kelas kita ?" celetuk Bella.

"Bukan urusan lo !" ketus orang itu lalu menatap Lexy dari jarak yang begitu dekat.

"Heh Catokan ! Jangan cari ribut disini deh." ucap Jessica dengan nada tinggi.

"Apa lo bilang ? Catokan ?" pekik orang itu. "My name is Cantika , Cantika Aurellia." Tegasnya. "Enak aja lo bilang gue catokan." Jeasica hanya cengengesan mendengar ucapan itu.

Semua murid heran dan bingung. Kenapa Cantika sepagi itu sudah bikin onar dikelas mereka. Awalnya Lexy tak ingin meladeninya , karna menurutnya itu tak penting. Lexa berniat duduk dikursinya dan mengabaikan Cantika. Namun yang terjadi , Lexy ditarik kebelakang sampai kepentok meja sebelah.

"Heh Lexa !? Kenapa sih elo gak mati aja ?" teriaknya. Tetapi Lexy mencoba mengabaikannya lagi. Ia kembali duduk ketempatnya.

"Cantika ! Jaga mulut lo !" tukas Jessica.

"Elo cari mati dikelas gue ?" timpah Bella.

"Diam lo !" bentak Lilly kepada Bella.

"Apa lo ?"

"Bacod lo !"

Tiba tiba... PLAAKKK !!!

Satu tangan melayang dan mengayun tepat bagaikan sebuah pesawat yang mendarat mulus tepat dijalur bandara.

"AAWWHH !!!" Lirih Bella seraya memegang pipi tembemnya. Semua orang sontak terkejut melihat kejadian tampar menampar tersebut.

Wajah Bella memerah , matanya mulai berkaca kaca dan membendung air. Namun bendungan itu jebol karna air yang melampaui batas membuat air mengalir dipipi. Kemudian Ikhsan muncul dan sempat melihat adegan tersebut. Ia segera menghampiri Bella.

"Bella !" gumamnya. "Elo gak papa ? tanyanya seraya memegang wajahnya dengan kedua tangannya. Bellapun tak bisa menahan sakitnya karna tamparan yang cukup keras. Ia menangis dipelukan Ikhsan. Lexypun marah sampai menggebrak meja. Ia mengingat kata kata yang pernah diucapkan oleh kakaknya. Jika ada yang mengusiknya , abaikan. Tetapi jika ada yang menyakiti temannya maka bertindaklah.

Kemudian Lexy beranjak dari tempat duduknya. Melangkah perlahan mendekati Cantika. Ia menatap tajam mata Cantika sampai dirinya tak bisa berkutik dari pandangan Lexy. Ia tak tahu apa yang bakal Lexy lakuin kepadanya. Mungkin ada perasaan gugup dihati Lexy. Karena sebelumnya ia tak pernah seperti ini. Lexypun mengangkat tanggannya ke atas lalu mengayunkannya sama persis seperti apa yang dilakukan Cantika terhadap Bella. Cantikapun memejamkan matanya tak ingin melihat ekpresi wajah yang dikeluarkan oleh Lexy. Namun nyatanya , Lexy malah menampar Lilly.

PLAAKK !!!

Jeritan Lillypun keluar dari mulut manisnya itu. Cantika sangat terkejut setelah apa yang dilakukan Lexy terhadap sahabatnya.

"Uuuhhh ! Pasti sakit tuh ." ucap salah seorang murid.

"Lo ?" Terlihat jelas raut wajah yang memerah menahan emosi seperti bom yang akan meledak. "Lancang sekali lo nampar senior ?" bentaknya seraya jari telunjuknya gak berhenti nunjuk nunjuk wajah Lexy.

"Kenapa ? Gak terima ?" tukas Lexy. "Gue cuma ngelakuin hal yang sama sepeti apa yang elo lakuin terhadap sahabat gue ." tegasnya.

"Gue itu SE NI OR LO !" ucap Cantika menegaskan.

"Gue gak mau tahu . Mau elo itu senior kek , artis kek , atau siapalah. BODO AMAT !"

Saking kesalnya dengan perlakuan Lexy terhadapnya , Cantika mendorong Lexy sampai terjatuh hingga kepala Lexy kejedot ujung meja sampai sedikit mengeluarkan darah dibagian dahi kirinya.

Dan ternyata adegan itu telah direkam oleh seseorang dikelas dengan menayangkan siaran langsung di instagram. Seketika rekaman itu viral disekolah dan viewers nya mencapai hampir ribuan orang yang nonton.

"STOP CANTIKA !" teriak Ikhsan seraya membangunkan Lexy dengan dibantu oleh Jessica. "Elo gak bakalan menang melawan Lexa." tegasnya. "Gimanapun caranya , elo tetep gak bakalan menang."

"Maksud lo apa , ngomong kaya gitu ?" ucap Cantika nyolot.

"Elo itu bukan tipe Dirgan , mana mau dia sama nenek sihir kayak elo."

Cantika makin geram , mendengar Ikhsan ngatain dirinya sepeti nenek sihir. "Apa lo bilang ? NENEK SIHIR ?" Ikhsan hanya tertawa kecil mengacuhkan ucapan Cantika.

Tiba tiba muncul sosok Dirgan tepat didepan pintu kelas. Dirgan tak berselera masuk kelas , ketika melihat sosok Cantika yang membuat keributan dikelasnya. Mau tidak mau Dirgan harus masuk karena bel masuk sebentar lagi berbunyi. Namun ia diam mematung dan menghentikan langkahnya didepan pintu seraya mengawasi Cantika dari jauh.

"Gue ingetin lagi sama elo !" ujar Cantika terhadap Lexy. "Dirgan milik gue , yang harusnya berangkat kesekolah bareng Dirgan itu cuma gue. Inget itu !" Kemudian Cantikapun pergi meninggalkan kelas Lexy.

Setelah Cantika keluar kelas , Dirgan melanjutkan kembali langkah kakinya menuju mejanya. Seketika ia melihat wajah Lexy , lalu menghampirinya. Dirgan melihat darah yang keluar dari dahi Lexy.

"Duduk !" titah Dirgan. Lexypun menurutinya. Dirgan menaikan poninya keatas , lalu membersihkan sisa darah yang keluar dan menutupnya dengan plester perekat yang ia bawa.

BRAAKKK !!!

Gebrakan Bella sontak mengagetkan semua orang termasuk Lexy dan Dirgan.

"Oh My God !" ucapnya panik seraya menatap layar ponselnya.

"Apaan sih lo , Bell ?" tanya Jessica.

"Coba kalian buka instagram lo lo pada." titah Bella yang tak berhenti menatap layar ponsel. Merekapun menurutinya , alhasil semua terkejut dengan video berdurasi 10 menitan yang tayang beberapa menit yang lalu. Video tersebut merupakan scene Lexy yang didorong Cantika sampai terjatuh dengan caption "Senior yang gak ada akhlak"

Lexy hanya tersenyum sinis , melihat video tersebut. Jessicapun tertawa girang.

"Hahaa.. Mampus lo Catokan !" pekiknya.

Bel masukpun berbunyi , kelaspun dimulai. Semua murid fokus terhadap pelajaran pertama yang diawali dengan mapel matematika.

Sementara itu , dikelas Cantika. Ia masih dengan amarah yang bergejolak seperti larva yang meletup letup dimerapi . Bibirnyapun tak berhenti komat kamit serperti mbah dukun sedang banca mantra atau orang yang sedang berdzikir. Iapun mendudukan pantatnya dikursi dengan wajah yang kusut seperti keresek bekas bungkus gorengan.

Belum reda amarah yang ia pendam , sudah ada lagi yang membuat amarahnya semakin menjadi jadi.

"Girls , coba cek instagram kalian." celetuk Lilly. "Buruan !"

"APA APAAN NIH ?" Teriak Cantika setelah melihat siaran langsung yang telah berakhir.

"AARRGGGHHHH !!!" Kekesalanpun semakin meluap. Cantika melemparkan ponselnya ke lantai dan mengacak ngacak buku yang ada dimejanya. Semua orang yang ada dikelasnyapun bergidik ngeri melihat kelakuan Cantika seperti itu.

"Can ? Udah dong . Jangan marah marah disini." ucap Lilly menenangkan seraya mengelus pundaknya.

"Malu dong Can , kita ini RED DEVILS ." tegas Dhea.

"BODO AMAT !" sahutnya dengan nada tinggi.

Beberapa jam kemudian , setelah kegiatan belajar mengajar usai. Sekolahpun dibubarkan , karena hari ini hari jum'at. Biasanya sekolah membubarkan murid lebih awal dikarenakan para kaum adam harus mengikuti salat jumat bagi yang menjalankannya.

Oleh karena itu , Dirgan meminta Lexy and the geng untuk menunggunya disekolah , karena ia akan melaksanakan kewajibannya di mushola sekolah bersama dengan murid yang lain serta para guru juga.

Lexy memilih untuk menunggu dikantin sekolah , sembari ngemil dan makan makan bersama kedua sahabatnya. Tak hanya mereka bertiga yang ada dikantin , beberapa adik kelas bahkan seniorpun masih ada yang belum pulang karena ada kegiatan disekolah.

Dirgan sengaja menyuruh Lexy menunggu disekolah karna ia khawatir jika Lexy pulang hanya dengan wanita saja. Ia takut jika ada yang mengganggunya nanti.

Selang beberapa menit , Dirgan dan Ikhsan telah selesai melaksanakan salat jumat. Merekapun akhirnya pulang bersama. Meskipun tidak dalam satu mobil. Kemudian mobil merekapun beranjak pergi meninggalkan parkiran sekolah.

Didalam mobil Dirgan , Lexy hanya menatap layar ponsel miliknya. Ia memutar kembali tayangan video dirinya saat sedang dibully oleh Cantika. Dirgan yang sesekali melirik ke arahnya merasa heran dengan tatapan Lexa seperti itu.

"Kenapa ?" tanya Dirgan mengawali obrolan setelah beberapa menit mereka keluar dari sekolah. Dengan santainya Dirgan menyetir dan melajukan mobilnya dengan pelan , tapi gak pelan pelan amat juga sih.

Lexypun menengok kearah Dirgan yang sedang fokus menyetir. "Video ini viral dan banyak yang nonton ." ucapnya santai.

"Bagus dong ." tukas Dirgan.

"Kok bagus ?"

"Dengan begitu , elo bisa nyingkirin dia secepatnya dari sekolah."

"Maksud lo ?" Lexy sama sekali tak mengerti kata kata Dirgan .

"Elo dulu pernah kasih dia peringatan."

"Peringatan ?"

"Iya , jadi elo dulu kasih dia 2 pilihan." jelas Dirgan. "Pertama ! Elo bilang , jangan ganggu elo lagi maka dia akan aman. Kedua ! Elo suruh dia keluar sendiri dari sekolah atau dia dikeluarin dari sekolah dengan seribu penyesalan." Lanjut Dirgan.

"Kenapa gue ngancam dia ?" tanya Lexy penasaran.

"Elo kan yang punya sekolah . Wajarlah elo ngomong kaya gitu. So , gak yang perlu elo takutin."

"Gue ? sanggah Lexy. "Yang punya sekolah ?" Lexy terkejut mendengar itu. Dirgan hanya mengerutkan keningnya dan meliriknya dengan ujung mata.

"Ngapain sih sekaget itu ? Elo kan amnesia , mana bisa ingat." ucap Dirgan datar.

Lexypun berpikir dalam hati. "Ya jelas gue gak ingat , gue kan Lexy bukan Lexa."

" Kenapa lo diam ? Ada yang lo ingat ?" tanya Dirgan.

"Eng... enggak kok.Gue gak papa." jawab Lexy.

"Yang gue tahu , Lexa itu orang nya pintar. Dia gak suka kekerasan walaupun dirinya sendiri sangat keras. Tadi kenapa elo diam aja saat didorong si Cantika ?" tanya Dirgan. "Biasanya lo lawan balik ." tambahnya.

"Eummpp ? Gue ?" Lexypun segera memutar otak mencari alasan. "Gue sengaja , gak lawan dia. Biar dia senang." ucapnya cengengesan yang kelihatan bukan Lexa banget.

"Dia benar benar berubah." gumam Dirgan dalam hati.

Tak lama kemudian , Dirgan berhenti didepan rumah berpagar besi hitam tinggi. Iapun mematikan mobilnya. Lexy tak menyadarinya , ia terus menatap layar ponselnya.

"Turun !" titah Dirgan jutek.

"Ngapain ?" tanya Lexy tanpa menoleh Dirgan.

"Turun !" nada Dirgan agak tinggi.

"Iya , iya gue turun." ucap Lexy seraya membuka pintu mobil. Namun matanya masih tertuju di layar ponsel. Entah apa yang dilakukannya sampai ia tak menyadari bahwa ia telah sampai didepan rumahnya.

Lexy keluar dan turun dari mobil. Kemudian , mobil Dirgan melesat begitu cepat tanpa pamit. Akhirnya Lexy menyadari bahwa ia telah ditinggal oleh Dirgan.

"Lha ? Kok ditinggal ?" gumamnya seraya menurunkan ponsel dari tangannya. "Lha gue dimana nih ?" tanyanya sembari celingak celinguk melihat keadaan sekitar.

"Non ! Non Lexa !" panggil seseorang dari arah belakang dia.

"Kok kayak ada yang manggil ?" batin Lexy. "Jangan jangan ? AAAHHHH !!! HANTUU !!!" teriak Lexy sambil berlari menjauh dari tempat ia turun tadi. Kemudian berhenti berlari dan ngerem mendadak kaya sepeda yang lagi melaju kencang tiba tiba harus berhenti karena ada e'e ayam didepan sepeda itu.

"Tunggu deh ? Kayaknya ni pagar rumah , gue kenal ?" sontak Lexypun melihat sekitar dia. Tengok kanan tengok kiri , Iapun berjalan mundur , kembali ke tempat ia berdiri tadi. Seketika ia terdiam dan menatap lekat lekat dari luar pagar gerbang rumah tersebut.

"Ini kan rumah gue ?" gumamnya seraya menggaruk kepala padahal tidak gatal sama sekali.

"Non Lexa !" teriak seseorang mengagetkan."

"ASTAGA !" pekik Lexy. "Pak Muklis ngagetin aja." ucapnya.

"Lagian , non Lexa . Dari tadi saya panggil panggil malah kabur. Pake acara bilang hantu lagi." gerutu Pak Muklis.

"Hehee... Iya maaf Pak ." ujar Lexy cengengesan. "Tadi saya gak fokus, pas turun dari mobil. Saya juga gak tahu , kalo udah nyampe rumah."

Pak Muklis sebagai satpampun tertawa mendengar ucapan Lexy.

"Hahaa... si Enon ada ada aja."

"Kalo gitu , saya masuk dulu ya Pak ." ujar Lexa sembari berjalan masuk kedalam gerbang rumah.

"Silahkan non."

Lexypun bergegas masuk kedalam rumahnya dan segera menaiki anak tangga menuju kamarnya.