Chapter 22 . Mari bertarung .
Liko ( bos ) : " suara apa itu , pesawat ? , Beraninya Kalian kabur lagi ".
Pak Frey : " maaf , tapi engkau harus tetap disini . pak Aidan , pak Dani dan pak Harry , mari kita bertarung ".
Pak Aidan : " hehe .... Akhirnya bisa bertarung dengan serius"
Pak Harry : " sudah kutunggu perintahmu pak Frey ".
Pak Dani : " akhirnya bisa bertarung lagi , udah lama ini saya ga bertarung ".
Mereka bertiga akhirnya mengeluarkan skill yang sebenarnya , diketahui ternyata mereka bertiga adalah trio fighter , sebuah julukan untuk orang - orang Yang terkenal suka bertarung dan tentu juga kuat . Mereka pun menyerang kembali anak buah bos Liko tersebut dengan serangan yang mematikan .
Liko ( bos ) : " APA YANG SEDANG TERJADI ? Arghh sialan ".
Sang bos pun membuat segerombolan iblis dan monster - Monster untuk mengejar pesawat tersebut .
Pak Frey : " kenapa Liko , kau gelisah ya , maaf ya Hahaha , ayo sini mari kita bertarung dengan serius ".
Liko ( bos ) : " beraninya ya kau , rasakan ini skill pengendali pikiran ku , the mind control activate ".
Pak Aidan , pak Harry dan pak Dani : " Tidakkk...!! , pak Frey... !!!".
Liko ( bos ) : " Diam Kalian semua!! , Cepat angkatkan tangan kalian ke atas , hellcurt , qalan , Peter cepat ikatkan tangannya , mari kita pulang , udah ku kirimkan iblis dan monster - Monster untuk mengejar anak - anak itu ".
Hellcurt , Peter , qalan : " baik bos ".
Liko ( bos ) beserta anak buahnya pun kembali ke markas dengan membawa pak Frey , pak Aidan , pak Harry dan pak Dani yang pikirannya berada dalam kendali sang bos Liko .
Di dalam pesawat
Putri : " Bu Vina , pak Frey dan guru lainnya kemana ? " .
Bu Vina : " itu .. Hmmm... Me..re..ka .. , oh ya mereka ada urusan jadi nanti mereka akan telat untuk pulang nya
Putri : " hmm .. mencurigakan .. ".
Bu Reyna : " iya benar kok kata Bu Vina , mereka lagi ada urusan mendadak ".
Putri : " eh gitu ya , okay ".
Bu Vina ( dalam hati ) : " fiuhh , kuharap mereka berempat baik - baik saja ".
Anak - anak disana lanjut beraktifitas kembali sama seperti biasanya . Ada yg lanjut tidur , bermain game , mendengarkan musik dan sebagainya.
20 menit kemudian
Pak Bagas melihat sebuah titik aneh di dalam Radarnya .
Pak Bagas ( alat komunikasi ) : " Bu Vina , saya melihat titik aneh di radar , bisakah Bu Vina mengecek apakah titik aneh tersebut ".
Bu Vina ( alat komunikasi ) : " baiklah ".
Bu Vina : " putri , saya ke depan dulu ya , dipanggil sama pak Bagas ".
Putri : " baiklah ..".
Bu Vina pun menuju ke area pilot untu menemui pak Bagas.
Pak Bagas : " tolong ya Bu , bisa di cek apakah itu ".
Bu Vina : " baiklah .., hmm ku panggil siapa ya , soalnya kan ini di atas langit , enggak mungkin saya panggil kan Rara ".
Pak Bagas : " terserah ibu aja dah ".
Bu Vina : " okay , ku panggil elangku aja , Jack .."
Bu Vina ( bahasa elang ) : " Jack bisakah kamu memeriksa apakah ada sesuatu yang mendekati pesawat ini ".
Jack ( elang ) : " baik ".
Bu Vina pun mengirimkan Jack si elang untuk menyelidiki titik aneh tersebut .
Beberapa menit kemudian
Jack pun kembali ke Bu Vina
Jack ( elang ) : " saya kurang tahu sih itu apa tapi saya menlihat sekumpulan iblis dan monster menuju ke sini ".
Bu Vina : " HAH AAPPAAA....!!"
pak Bagas : " Kenapa Bu Vina , bikin kaget aja , teriak gitu ".
Bu Vina : " i.nnii.. paa..k... Katanya .. a..ddaa .. sekumpulan iblis dan monster menuju ke sini ".
Pak Bagas : " bicara apa sih Bu , ini aja aman kok , jangan bercanda deh ".
Bu Vina : " saya tidak bercanda pak ... ".
Darurat - darurat , sekumpulan iblis dan monster sedang menuju kesini .
Bu Vina : " tuh kan benar gimana ini pak ".
Pak Bagas : " kamu benar Bu , hehehe maaf tadi kurang mempercayai pembicaraan nya tentang sekumpulan iblis dan monster ".
Bu Vina (alat komunikasi ) : " bu Reyna , bisa dengar , keadaan darurat , ada sekumpulan iblis dan monster menuju ke sini , kayaknya itu dari skill nya bos organisasi cathar itu , tolong jaga anak - anak ya untuk tidak panik ".
Bu Reyna (alat komunikasi ) : " baik ".
Pak Bagas : " kalau begini terus , bisa - bisa iblis dan Monster tersebut sampai , dan terpaksa harus melakukan pendaratan darurat ".
Bu Vina : " arghh ... Bentar pak saya minta bala bantuan di sekolah dulu ".
Pak Bagas : " okay ".