Fikiran kacau balau resah melanda hati Azka Faisal, Azka berwhudlu untuk meringankan beban hatinya dan mendinginkan otaknya.
Ia berdiri di tempat ia mendapat telpon dari Akmal. Sabrina sudah bersih dan di dorong istri Om Abdul.
"Thanks you Mis," ucap Azka mengambil alih dan segera mendorong Sanrina, istri Om Abdul mengangguk lalu senyum.
"Kita solat dzuhur dulu." Ajak Azka lalu mendorong Sabrina, sikap Azka tidak seperti biasa, terlihat jelas dari raut wajahnya yang sedang memikirkan sesuatu.
'Ya Allah aku gundah,'
batin Azka lalu membuang nafas berat.
"Om kami akan salat," ujar Azka. Om Abdul menunjukkan tempat salat.
"Silahkan." Om Kim membukakan pintu untuk Azka dan Sabrima salat. Mereka masuk di ruangan berukuran 3 kali 6 meter. Sudah terpasang sajadah merah untuk Azka menjadi imam. Sabrina memakai mukena dan kakinya memakai kaos kaki ia tetap duduk di kursi roda.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com