webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistic
Not enough ratings
147 Chs

Sarita Menyesal Sampaikan Saran

Lucya ke luar ruang pemeriksaan dengan wajah cerah. Tak seperti yang ditakutkannya. "Terima kasih," ujarnya pada Randi.

"Tidak juga didampingi berterimakasih pula," Melina cemberut.

"Semua yang disampaikan Randi semalam itu yang ditanyakan." Lucya tertawa. "Aku malah menyampaikan ucapan Radi menjawabnya. Yang aku ingat-ingat."

"Ke mana lagi nih? Lapar."

"Ya, makan kalau lapar."

"Eh, info penting," ujar Lucya ketika berjalan ke parkiran.

"Hanjo ternyata sudah diperiksa!"

"Wah, hebat!" cetus Melina kencang. "Petugas itu yang ngasih tahu?"

"Aku yang nanya."

"Lalu apa hasil pemeriksaannya?"

"Mana bisa tahu. Hanya tercatat di bekas polisi." Randi yang menjawab.

"Kirain bisa tahu juga."

"Wuih, gimana gaya cecunguk itu menjawab pertanyaan polisi. Berkeringat dingin pasti," sebut Melina yang tidak mau membayangkan.

"Paling sama seperti aku juga. Tidak setegang dalam bayangan," kata Lucya menduga.

"Bedalah. Dia itu terlapor. Sementara kita yang melaporkan dia."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com