webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistic
Not enough ratings
147 Chs

Ruang Rapat pun Dimantrai

Sabtu pukul 06.15 WIB dalam ruang meeting di sebuah hotel.

Hanjo membuka pintu. Belum ada orang di dalam. Ruangan masih kosong. Meja rapat panjang terhampar di tengah ruangan.

"Ini ruang yang akan dipakai itu Pak De," ujar Hanjo pada pria setengah baya yang berada di sebelahnya. "Nanti mulai rapat jam delapan lewat."

Pak De mengangguk-angguk sambil mengusap-usap dagunya. Ia seperti memikirkan sesuatu. "Ya, ya. Boleh saya lakukan sekarang?" tanyanya sopan.

"Tentu, Pak De. Silahkan saja, apa yang mau Pak De lakukan. Mumpung belum datang mereka," kata Hanjo tersenyum menahan kegembiraan. Kegembiraan untuk mengatasi ketakutannya.

Pa De mengeluarkan bungkusan dari dalam tas ransel. Bungkusan kain berwarna hitam. Dikeluarkannya sesuatu dari bungkusan kain itu Daun-daun yang sudah terikat. Beragam daunnya. Terlihat dari perbedaan bentuk daun-daun itu.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com