webnovel

1. Hari Yang Sangat Sibuk

Pagi Ini Jean duduk di meja kerja nya di Kantor, Perusahaan Unicorn yang sedang maju pesat dalam persaingan usaha di Kota ini. Jean adalah CEO dari Perusahaan Tersebut, usia nya baru 32 Tahun tapi karir nya begitu cemerlang. Karyawati di kantor banyak sekali yang menyukai CEO mereka karena ketampanan nya dengan bibir merah, kulit putih, alis tebal rambut hitam dan mata Coklat nya dengan bulu mata lentik. Nama Lengkap nya Jean Chandra Putra.

Jean Memiliki seorang sekertaris bukan wanita yang cantik nan sexy namun sekertaris nya ini adalah seorang Pria bernama Tyo, Tyo adalah teman sekelas Jean semasa Kuliah Management Bisnis di London. Saat Ayah Jean memyerahkan Perusahaan Unicorn ini kepada Jean, saat itu juga Jean mengajak Tyo untuk menjadi sekertaris nya. Jean yakin mereka berdua akan menjadi Tim yang sangat Solid dlama bekerja dan memajukan bisnis Unicorn ini.

"tok tok " suara ketukan pintu di depan ruangan Jean.

"Masuk " Jean Mengizinkan yang di luar untuk masuk.

" Permisi Bos, saya membawakan dokumen yang Bos minta silahkan di cek kembali. " seru Tyo.

" ok Thank You Bro, Taruh dulu di atas meja. kalu lihat sendiri masih banyak yang harus aku pelajari. Lihat lah setumpuk kontrak kerja ini yang harus aku baca dengan baik nanti pasti aku cek laporan mu " seru hari tanpa melihat kearah Tyo.

"Apa Kau mau Kopi Bos?" tanya tyo

"Boleh, tapi jangan terlalu Manis" seru Hari

"Siappp, akan ku suruh Office Girl untuk membuat nya sekarang" lalu Tyo mememcet nomor extention Pantry dan minta di buatkan 2 cangkir kopi hitam. 7 menit kemudian Office Girl datang mengetuk pintu membawa 2 cangkir Kopi.

" Permisi Pak Tyo, ini Kopi nya kata Mba Tini Office Girl mulai masuk ke ruangan CEO nya dan meletakan Kopi di Meja depan Sofa dalam ruangan Jean. Tini sangat mengagumi CEO nya yg begitu tampan, dia berharap sedikit saja CEO nya mau menoleh atau mengucap terimakasih tp sayang nya CEO mereka terlalu dingin namun tetap handsome.

" Makasih Mba Tini Kopi nya. " Ucap Tyo dengan senyum di wajah nya. melihat itu mba Tini sumringah kata nya dalam hati ga di lihat sm Pak Jean gpp deh dipandang Pas Tyo juga boleh hihihi

"Sama Sama Pak Tyo, saya permisi dulu jika butuh yang lain tlp saja ke pantry ya. "

"Ini kopi nya Bos". Tyo menyodorkan secangkir Kopi kepada Bos nya Jean.

"Thanks Bro, Oiya tolong bantu cek kontrak2 kerja yang numpuk ini kalo ada kejanggalan dalam kontrak tolong segera info segera, karena ini ada sekitar 10 perusahaan yang secepat nya harus kita berikan feedback nya. Jangan Lupa meeting kita dengan Mr. Kim sore ini jam 16.00 kau siapkan berkas berkas nya jangan sampai ada yang tertinggal."

Tyo segera menjawab " Siap Bos, mana saja kontrak yang harus saya cek?" seru Tyo.

"ini, ini dan ini" Jean Menyodorkan map map berisi kontrak kontrak kerja kepada Tyo.

Tak terasa waktu sudah sangat cepat berlalu sampai tiba nya jam makan siang, namun secepat waktu berlalu secepat itu pula Jean telah menandatangani 10 kontrak Kerja nya dibantu dengan Tyo. Dan mereka langsung pergi makan siang. Mereka pergi ke Restoran Jepang yang berada tidak Jauh dari Kantor nya.

Saat Jean dan Tyo menyantap makanan mereka tiba tiba perhatian Jean tertuju pada sosok seseorang yang ada di luar kaca Restoran sedang berjalan sambil berbincang dengan teman nya.

Deg

Ada Desiran di Hati Jean saat seseorang itu lewat.

mengingatkan Kembali akan masa SMA dulu.

senyuman gadis cantik yang tidak akan pernah dia lupakan dan menyejukan hati setiap mereka berpapasan.

Nama nya Rania, seorang siswa SMA yang selalu juara Kelas, baik hati, tidak sombong dan tidak suka bergaul bergenk seperti gadis gadis lain. Rania bukan lah Jean Lover, dia tidak seperti gadis lain di sekolah nya yang selalu mengeluh eluhkan Jean. Jean bukan lah pria yang suka di kejar kejar karena menurut dia seharus nya pria yang mengejar seorang gadis bukan sebalik nya. Oleh karena itu kepada Rania, Jean merasa sangat tertarik dan Penasaran mengapa dia bukan seperti gadis lain di sekolah nya yg selalu cari perhatian Jean. Namun Jean tidak bisa mendekati nya karena dia tau jika dia mendekati Rania, maka gadis 1 sekolah nya akan membuly nya habis - habisan. Namun lamunan nya buyar setelah Tyo memanggilnya 2 kali.

" Bro, bro, Jean apa kau tidak lapar? mengapa kau tidak menghabiskan makanan mu? ada yang sedang kaunpikirkan? " tanya Tyo Penasaran ada apa dengan Bos sekaligus teman nya itu.

" Ah tidak, aku hanya sedang berfikir sesuatu hal mari makan dan segera kembali ke kantor segera karena setelah ini banyak Tugas menanti kita.

" OK Bos". jawab Tyo

"Tyo apakah kau punya Pacar?" tanya Jean

Deg ( Tyo heran apa maksud Si Bos tumben dia menanyakan hal pribadi seperti ini ).

"Ah bagaimana aku bisa punya pacar kalo setiap hari selalu ditemani kerjaan dan mendampingi mu Bos, mana ada waktu mencari Pacar". ucap Tyo sambil nyengir.

" Bagus, kau tidak boleh pacaran dulu sebelum aku " seru Jean

" Apaaa? apa Bos sudah Gila? kau ingin aku jadi Bujang Lapuk? haaaaah sial nya aku. " Tyo mulai Frustasi

"hahahahha Jean Tertawa bahagia".

" makanya kau harus membantu ku mendapatkan kekasih terlebih dahulu baru kau boleh mencari kekasih". seru Jean.

"Kau Bosku atau Ayah ku ?" seru Tyo tak habis pikir "Tapi Bos sudah dapat calon nya belum? kalo belum sama saja Bos sama Aku Jomblo sejati ahahaha ".

" Tentu saja aku punya orang yang aku kagumi, dan aku seperti nya akan mulai mendekati nya". seru Jean Yakin

"Benarkah? " aku bahkan selama kuliah bersama dengan mu belum pernah lihat kau menjalin hubungan dengan gadia manapun" Tyo Penasaran

"hmmmm Rahasia ahahahha" tawa Jean Puas

"Ais Sial benar nasib ku, harus menunggu kau memiliki Kekasih baru aku boleh mencari kekasih peraturan macam apa itu, kau sungguh terlalu".

" sudah terima saja dan habiskan makanan mu".

jika kau mau membantu ku aku yakin aku bisa cepat mendapatkan gadis yang aku sukai. tunggusaja tugas yang akan aku berikan. ku rasa ini cukup adil, bukankah tidak lucu kalau kau punya kekasih duluan daripada bos mu. sudha terima saja nasib mu. nanti aku pun akan membantu mu mencari kekasih" jelas Jean

Sedangkan Tyo sudah begitu kesal namun apa mau di kata bahkan masalah pribadi pun diatur oleh Bos nya. Tyo merasa Sial sekali saat ini dan merutuki jalan hidupnya.

Next chapter