webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Super Z

Setelah melewati percakapan yang tidak ada seriusnya akhirnya Zain bisa memastikan bahwa Prince siap untuk menemui Zai. Walaupun akhirnya harus ada Audrey yang menemani dan Audrey tidak mau ditinggal sama Jerem. Zain memutuskan mereka bertiga akan bermain di kamar Zai selama 30 menit tanpa Prince menyapa Zai terlebih dahulu.

Pur menemani mereka di dalam sambil John mengantarkan box isi mainan. Tiba-tiba ruangan itu menjadi sangat ramai, karena Audrey yang selalu kesal karena Prince selalu mengambil apa yang dipegangnya. Jerem selalu menenangkan Audrey agar tidak marah pada Prince.

Frekuensi otak Zai merespon tapi detak jantungnya tetap normal.

Zain dan Tim terus mengawasi selama 30 menit, tapi belum ada peningkatan yang signifikan. Dokter Burhan menyarankan agar ada komunikasi antara Prince dengan Zai.

Zain memberi kode agar Pur membawa Prince ke sana. Zain meminta Prince untuk duduk disamping Zai dan mengajaknya bicara. Prince hanya mengangguk2an kepalanya saja yang dibalas senyum oleh Putra yang melihat mereka.

Kenapa ucap Chan?

Kamu tau, Zain terlihat meragukan anggukan Prince.

Ya, karena ini memang hal yang sulit kalau untuk anak seumur Prince. Jika kita bisa saja bicara sendiri tapi anak2 butuh follow up.

Daddy panggil Prince.

My Prince, mengertikan apa yang di sampaikan Uncle Papa?

Prince melihat ke arah Putra dan Zain bergantian.

Bagaimana jika Prince ceritakan sama Ayah tentang cerita Om Zepri semalam sebelum Prince tidur.

Ah, tentang cerita detektive yang baru? boleh Uncle Papa?

Tentu saja, Prince bisa menceritakan apa saja.

Baiklah, Prince turun dari pangkuan Putra dan masuk keruangan Zai.

Hay Ayah, Ini Prince... Ayah, aku merindukanmu ucap Prince. Ayah sangat senang tidur ya, sampai nga mau bangun2. Hari ini aku akan membagi cerita malam ku dengan Om Zepri. Sekarang tiap malam Om Zepri yang menemaniku tidur dan bercerita. Tapi Om Zepri sangat suka menceritakan tentang detektive. Ayah tau dengan detektive yang berkelompok dan memiliki anjing yang bisa bicara. Semalam Om Zepri menceritakan tentang cara memecahkan kasus penipuan. Prince sangat suka mendengar cerita dari Om Zepri.

Respon Zai masih tidak terlalu signifikan.

Prince melihat ke arah kaca, Mommy panggilnya.

Imel yang melihat Prince memanggilnya meminta Zepri mendorongnya ke dalam ruangan Zai.

Uncle Zepri teriak Zai, ayo kita main tarik Zai mendekati Audrey.

Uncle harus mengantar mommy ke kamar dulu ya, Super Z sama yang lain dulu.

Aku mau ikut Mommy, kalau begitu Prince jalan ya. Uncle tidak bisa menggendong sekarang.

Mau gendong teriak Prince, mommy sama yang lain Prince mau sama Uncle.

Baiklah, Prince naik ke punggung pegangan yang kuat.

Biar saya bantu tuan ucap Pur mengambil kursi roda Imel.

Nga' apa2, biar saya saja yang mendorong Imelda. Kamu berjaga di belakang saja.

Tapi Tuan, akan sulit anda mendorong kursi roda dengan satu tangan.

Saya bisa, kamu ikuti saya dari belakang ucap Zepri sambil berjalan keluar.

Respon Zai meningkat lagi, kedatangan Zepri membawa pengaruh ke emosinya.

Besok kita coba lagi dengan membawa Zepri bermain dengan Prince di dalam ucap Zain.

Sudah waktunya Jerem sekolah onlinenya ucap Lulu ke Zain.

Zain masuk ke ruangan dan memegang lengan Zai.

Papa, Audrey boleh cium Uncle Ayah?

Tentu, ucap Zain.

Uncle, i miss you so much. bisik Audrey di telinga Zai.

Hy, Uncle Ayah. Jerem di sini akan ikut menjaga Uncle Ayah.

Zai, semua orang merindukanmu di sini ucap Zain. Kamu istirahatlah dulu sekarang, abang akan menemani anak2 sekolah Online dulu.

dr. Burhan sudah menyimpulkan jika Prince, Imelda dan Zepri bisa mempengaruhi emosi Zai walaupun dalam kondisinya tidak sadarkan diri.

Kita harus bisa membuat sesuatu yang merangsang keinginan Tuan Zai untuk bangun ucap dr. Burhan di ruang rapat.

Beberapa tim sudah bisa kembali ke KL ucap Zain, pemeriksaan sudah dilakukan untuk selanjutnya biar kami di sini yang meneruskannya. Bagaimana pun, kita tidak bisa mengabaikan pasien di rumah sakit sana ucap Zain.

Ayah akan mengikuti semua arahanmu tapi kapan adikmu bisa bangun?

Sama seperti aku dulu yah, hanya waktu yang bisa memastikan semuanya. Yang penting kita harus berusaha semampu kita.

Bagaimana jika kita bawa Zai kembali saja ucap Datuk Noor?

Yang direspon Zai hanya Imelda dan Prince, selain itu dia tidak menunjukkan apa2. Membawa Zai kembali bersama kita sama saja menghambat penyembuhannya. Di sini Zai ada harapan untuk sembuh, tinggal kita mengatur metodenya saja agar dia bisa cepat sadar lagi.

Kalau dia sudah sehat rasanya ingin ayah pukul dia karena lebih menerima respon dari orang lain dari pada keluarga sendiri.

Tuan jangan tersinggung ucap Putra, bagaimana pun bagi Zai Imelda adalah keluarganya juga. Dan bagi kami, Tuan dan Zain adalah keluarga kami. Mungkin bagi Zai, Imel tidak ada yang melindungi selain dirinya. Semenjak dia menganggap Imel adalah adiknya, dia sudah seperti Kepala Keluarga di keluarga Zen. Sedangkan Tuan baginya adalah seorang yang sangat bisa segalanya jadi tidak perlu di khawatirkan olehnya. Yang pasti Zai juga sangat menyayangi Tuan, itu yang selalu jadi kebanggaan dan kesombongannya pada kami. Karena dia memiliki Ayah seperti Tuan yang selalu bisa memberikan yang terbaik baginya.

Datuk Noor menghapus air matanya.

Aku akan menyerahkan sepenuhnya kepada kamu dan Putra ucap Datuk Noor ke anak sulungnya.

Ayah tenang saja, sekarang ayah bisa beristirahat dulu. Bukankah Ayah besok harus menghadiri acara dengan Perdana Menteri.

Ayah akan kembali segera setelah acara.

Ayah tidak perlu buru-buru. Bagaimana pun Ayah juga butuh istirahat, cukup Zai yang sakit. Kita semua harus sehat demi mensupport kesembuhan Zai ucap Zain ke Ayahnya.

Encek bisa tolong antarkan ayah ke kamar ucap Zain ke sekretaris ayahnya.

Siap Tuan, ayo Tuan kita istirahat dulu.

Nanti kita makan malam bersama di kamar Zai saja ucap Zain, siapa tau dia akan mengiri melihat kita berkumpul bersama.

Baiklah ucap Putra, aku akan kembali ke perusahaan sekarang. Sampai bertemu jam 7 nanti malam Tuan ucap Putra.

Prince ucap Putra yang melihat Anak lelakinya mengintip ke dalam ruangan Zai.

Kenapa Super Z tidak istirahat siang?

Daddy, Prince sangat kasihan melihat Ayah. Apakah Ayah tidak akan bangun lagi?

Ayah pasti bangun sayang, Prince harus bantu ayah biar cepat bangun ya.

Apa yang bisa Prince bantu?

Teruslah mengajak Ayah bercerita dan ikuti yang Uncle Papa katakan.

Tapi Daddy, mommy tadi sangat sedih setelah kembali dari sini.

Aku melihat mommy menangis di dalam kamarnya.

Daddy akan melihat mommy dulu kalau begitu, Prince bobo siang dulu ya. Nanti sore kita main ke taman ucap Putra.

Baik Daddy, Prince mencium Putra dan menuju kekamarnya.