webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Siapa Kamu?

Hari ini seperti biasa Imelda akan satu kelas dengan Rey. Imelda sebenarnya malas bertemu dengan Rey tapi apa boleh buat selama 1 semester ini dia harus bertemu terus dengan Rey.

Zepri sengaja duduk di belakang Imelda karena biasanya Afri dan Arimbi akan mengambil posisi di kanan kiri Imelda sedangkan Rey akan disebelah Afri atau Arimbi. Berhubung mereka bertiga sudah tau siapa Zepri jadi Zepri bisa lebih tenang berada di belakang Imelda.

Hari ini, Zai sudah mengirim pesan ke Imelda bahwa akan menemani sampai jadwal kuliah Imelda di mulai jam keempat nanti. Imelda sudah mulai terbiasa dengan kehadiran Zai tiap pagi di kampus. Tapi karena hari ini mereka akan lunch bareng jadi Zai tidak menemui Imelda di depan kampus.

Mbi, aku tukar tempat duduk ya. Ada yang harus aku bicarakan dengan Melda.

Udahlah Rey, kamu taukan kalau aku tidak akan mau menukar tempatku. Kalau kamu ingin disamping Imelda kamu harus bisa datang lebih cepat dari kami bisik Arimbi dan aku tidak ingin membuat Imelda menjadi tidak nyaman.

Satu kali ini saja!! Please...

No!! bicara saja dari situ kurasa Imelda juga akan keberatan kalau aku menukar tempat duduk kita. Udah...

Imelda menoleh ke arah Rey!! Ada apa Rey? Ngomong aja. Aku akan lebih nyaman jika kamu bicara dari sana ketimbang di sebelah ku.

Aku ingin bicara serius!

Ya, nga masalah dari situ. Lagian juga Zepri tidak akan membiarkan kamu duduk di sebelah ku. Imelda menoleh ke arah Zepri dan dibalas senyuman sinis dari Zepri ke Rey.

Apa kamu? Rey marah ke arah Zepri.

Kamu pikir aku akan takut melihat tatapanmu? Jangan buang-buang tenaga mu. Aku diam bukan berarti tidak menjaga Nyonya. Kalau kamu berani satu langkah lagi mendekat. Kupastikan kamu tidak akan bisa kuliah untuk waktu yang lama ujar Zepri sambil tersenyum sinis.

Rey mengumpat Zepri tanpa suara.

Bicaralah!! Toh Afri dan Arimbi juga teman kita. Jadi pasti mereka akan paham.

Baiklah!! Aku ingin kamu jujur? Bersumpahlah demi ayah dan ibumu. Bahwa kamu akan jujur padaku.

Apa hakmu meminta aku bersumpah demi nama orang tuaku? Kamu kekanak-kanakan Rey.

Kalau begitu bersumpahlah demi aku, kalau kamu akan menjawab dengan jujur.

Apa yang sebenarnya akan kamu tanyakan? Kenapa harus bersumpah?

Demi aku, jawab dengan jujur apakah kamu terpaksa menikah dengan Kak Putra?

Imelda tertawa sampai membuat semua orang dikelas menoleh kepadanya.

Aku akan bersumpah demi diriku, bukan demi dirimu. Putra tidak pernah memaksaku untuk menikahinya. Bahkan kamu boleh tanya dengan Zepri, aku yang mengejar Putra. Dan ternyata kami saling menyukai tanpa kami sadari. Jadi pernikahan kami itu pure karena Cinta bukan paksaan. Kenapa kamu pikir jika aku dan Putra menikah karena paksaan.

Karena kamu adalah anak pemilik Aaw Group Company jadi tidak aneh jika banyak yang mendekati untuk menggantikan posisi ayahmu.

Ya aku tidak menyangkal hal itu, tapi Putra bukan lelaki seperti itu dan juga aku dengar dari Putra kamu adiknya Renita. Menurutku kamu pasti mengenal dekat siapa Putra dan bagaimana orangnya.

Tapi every body is change!!

And You Too jawab Imelda.

Aku tidak pernah berubah sama sekali Melda. Kamu yang berubah.

Ya seperti katamu, every body is change.... Jadi jangan mempermasalahkan ini lagi, karena aku akan tidak nyaman berada di dekatmu sebagai sahabat kalau kamu sendiri tidak bisa menjaga arti persahabatan kita.

Aku mencintaimu teriak Rey hingga semua orang diruangan itu menoleh ke arah mereka.

Zepri langsung berdiri dan menarik kerah Rey.

Sudah ku katakan jangan membuat Nyonya tidak nyaman, aku bisa membuatmu menyesali kata-katamu.

Zepri lepaskan ujar Imelda, biarkan aku mengatasi masalah ini.

Tapi Nyonya...

Tutup mulutmu, Imelda menekankan suaranya.

Ada apa ini, seseorang berteriak dari pintu ruang kelas Imelda.

Bang Zai, Imelda kaget melihat Zai di depan ruang kelasnya.

Apakah ada yang mengganggu mu Imel?

It's Okay bang, ini hanya kesalahpahaman. Imelda mengingat pesan Putra, jangan sampai Zai merasa dirinya terancam karena mereka tidak tau apa yang bisa dilakukan Zai jika melihat Imelda terluka.

Siapa lagi lelaki ini? teriak Rey

Hey Rey, Cooling Down ujar Arimbi...

Siapa kamu tanya Zai? Aku adalah penjaga Imel.

Oh, ternyata kak Putra sangat ketat menjagamu hingga mengirimkan banyak bodyguard untukmu. Apakah kamu tidak merasa tertekan?

Bodyguard, jaga ucapanmu. Aku adalah Abang angkatnya Imel.

Sejak kapan Melda punya kakak angkat.

Itu bukan urusanmu jawab Zai. Imel jawab abang, apakah dia mengganggumu?

Tidak bang, ini hanya salah paham. Rey adalah teman SMA ku. Dan kami sedang tidak sependapat.

Apa yang kamu katakan Melda? Aku Rey dan aku menyatakan perasaanku padanya.

Oh!! Kamu pasti sangat merasa terhina sekarang karena aku akan membantu Imel menjawab. Kamu di tolak!!

Apa hakmu mewakili Melda menjawabnya?

Aku punya hak untuk menjaga dan melindunginya. Jika Imel merasa tidak nyaman, aku bisa saja menyingkirkanmu.

Aku akan lihat, seberapa hebat kamu dan Putra hingga bisa menyingkirkanku dari sisi Melda.

Bang, biarkan saja dia. Bukankah lebih baik kita makan sekarang?! Aku sangat lapar hingga perutku sakit.

Urusan kita belum selesai ujar Zai sinis. Aku akan menghabisimu dengan mudah jika Imel merasa tidak nyaman di sini. Jadi mulai hari ini, jaga jarakmu dengan Imel. Atau aku yang akan membuatmu tidak bisa ada di sini lagi.

Sudah ku katakan. Aku tunggu apa yang kamu dan Putra bisa lakukan padaku tantang Rey. Aku tidak akan pernah membiarkan Melda menderita dengan Putra.

Stop teriak Imelda. Rey aku katakan cukup, sudah cukup. Berapa kali pun aku jelaskan, kamu tidak akan pernah mau mengerti jadi aku rasa semua percuma. Aku hanya tidak ingin persahabatan 6 tahun kita berakhir sia-sia. Kembalilah ketempatmu semula ujar Imelda menegaskan.

Zai membawa Imelda meninggalkan kelas dan membawa Imelda ke Cafe. Arimbi dan Afri meredakan emosi Rey.

Imelda mengirim sebuah pesan ke Arimbi.

Mbi sampaikan ke Rey, Zai berbeda dengan Putra. Dia bisa saja memberikan nyawanya demi diriku, dan itu berarti dia juga akan melakukan apa saja demi kebahagiaanku. Tolong jangan memancing dirinya. Aku tidak akan membantunya lain kali. Karena Zai bukan orang sembarangan. Tetaplah ditempatnya jika masih ingin berada di dekatku, tapi jika Rey berulah sekali lagi jangan salahkan aku jika aku tidak menolongnya nanti.

Imel apa perlu abang mengambil kelas yang sama denganmu dan anak itu?

Tidak perlu bang, aku bisa mengatasinya. Aku dan dia sudah berteman selama 6 tahun, dan aku tidak ingin dia juga terluka ujar Imelda.

Aku akan menjagamu, kamu tenang saja.

Bang Zai tidak perlu khawatir karena aku akan mengurus hal ini sendiri.

Imelda melihat raut muka Zai yang terlihat sedang memikirkan sesuatu.

Bang, apakah masih ada yang mengusik pikiran abang?

Bukankah lebih baik abang menanyakan padaku dari pada menerka nerka ujar Imelda.

Tidak ada, kamu yakin tidak apa-apa bertemu dengan lelaki itu?

No Problem bang!! Aku tidak masalah!! Ada Zepri juga di kelas itu. Aku pasti aman kok.

Baiklah!! Jika kamu merasa tidak nyaman, sampaikan saja padaku.

Imelda mengangguk dan melanjutkan makannya.