webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Rasa Bersalah

Putra semalaman membuka inbox emailnya, sejak dia tiba di Rumah Sakit dia sangat fokus ke Imelda sampai2 tidak terpikir untuk mengecek pekerjaannya sama sekali...

Imelda yang sudah bangun melihat Putra sampai tertidur di meja tiba2 mengelus kepala Putra, kamu pasti sangat lelah ujarnya...

Kok aku merasa pernah melihat dia seperti ini ya, tapi dimana pikir Imelda keras... Ah... Sudahlah... Jawabnya santai... Lebih baik aku ke taman saja ujarnya sambil berjalan santai...

Maaf tuan Putra, seorang perawat membangunkannya... Dimana Nona Imelda?

Putra kaget dan langsung memeriksa kamar mandi, ah maaf suster aku ketiduran... Aku akan mencari Imelda sekarang...

Tolong sampaikan ke bagian keamanan, untuk membantu mengecek CCTV...

Putra merasa kecolongan lagi, bisa2nya dia ketiduran dan tidak tau jika Imelda keluar kamar sendirian... Kali ini kalau terjadi apa2 sama Imelda, dia sudah tidak punya nyali lagi menghadapi Tuan Anggo dan Nyonya Zen...

Putra keliling rumah sakit tapi masih tidak menemukan Imeda... Dia menuju ruang Pengamanan dan mencoba mengecek CCTV... Itu...Itu... Jalan itu menuju kemana??

Danau belakang rumah sakit jawab petugas keamanan... Tanpa menunggu jawaban Putra langsung berlari ke arah Danau belakang rumah sakit...

Imelda teriak Putra dari jauh...

Imelda menoleh sambil melambaikan tangan kearah Putra tapi tidak menghentikan langkahnya...

Putra berlarian ke arah Imelda dan langsung berteriak apa yang kamu lakukan di sini?

Kamu tidak tau seberapa bahaya nya kamu di sini sendirian?? sambil menarik pergelangan tangan Imelda...

Lepaskan teriak Imelda, aku hanya ingin melihat air di danau itu... Aku nga akan kabur dan kamu berani2nya membentakku teriak Imelda sambil menangis...

Kamu tau kan kalau kamu belum stabil, jika sewaktu-waktu kamu terjatuh ketika sendirian siapa yang akan membantumu...

Dokter Zain dan pengamanan yang menyusul kelokasi membuat situasi jadi ramai...

Apa yang terjadi?

Imelda langsung menghentakkan pegangan tangan Putra, dan berjalan kembali ke kamar...

Maafkan saya Dok, saya ketiduran dan tiba2 Imelda sudah tidak di kamar... Saya terbawa emosi..

Rasa bersalah dan takut kehilanganmu yang membuatmu jadi begini, saya akan menemui Imelda dulu... ada baiknya kamu sarapan dan menghirup udara segar dulu di sini, nanti kalau saya sudah selesai sama Imelda akan saya kabari...

Imelda yang kesal sama Putra tidak langsung balik ke kamar, dia memilih duduk ditaman... Dokter Zain mencoba mengajaknya bicara...

Kamu sudah merasa lebih baik?

Sebenarnya tadi sudah tapi sekarang nga'... Saya nga suka sama sekali sama dia, kenapa ayah dan ibu bisa2nya meninggalkan saya sama dia di sini...

Dokter Zain mencoba mendengarkan amarah Imelda sambil sesekali tersenyum...

Nona, apakah nona tau jika Putra adalah orang yang mengajak Nona ke suatu tempat hingga Nona kehilangan ingatan?

Imelda memandang ke arah doktet Zain, maksudnya??

Awal ceritanya, nona ingin sekali ke pantai... Dan Putra berjanji akan mengajak nona ke suatu pantai jika urusan kalian sudah selesai, tapi pantai yang nona dan Putra datangi adalah sebuah tempat dimana dulu Nona pernah mengalami hal buruk... Pada saat itu Putra sedang memeriksa keamanan an Villa tempat Nona istirahat ketika selesai Nona sudah tidak ada lagi di depan villa dan Nona ditemukan Putra di sebuah gubuk dalam keadaan tidak sadarkan diri hingga di bawa ke sini Mungkin karena itu Putra sangat takut ketika Nona menghilang tadi... Bahkan selama Putra menyelesaikan semua urusan yang nona tinggalkan selama Nona tidak sadarkan diri, dia selalu menghubungi untuk melakukan komunikasi dengan Nona walaupun Nona dalam keadaan tidak sadarkan diri... Baiklah Nona, jadwal pemeriksaan Nona akan dilakukan setelah Nona selesai jalan2 nanti... Saya izin, memeriksa pasien lainnya ujar Dokter Zain...

Imelda sangat kaget mendengar penjelasan Dokter Zain, ingatannya benar hilang tapi kenapa hatinya sakit begitu mendengar penjelasan dari Dokter Zain... Sebenarnya siapa Putra, kenapa setelah mendengar penjelasan Dokter Zain dia merasa bersalah pada Putra...

Cukup lama Imelda melamun di taman itu, dan tiba2 perutnya terasa lapar... Dia sedikit malu ke,Bali ke kamar, dia bingung harus ngapain kalau ketemu Putra Nanti... Tapi apa daya, dari pada kelaparan ujarnya... Dia anak orang kaya di negaranya, tapi di sini jangankan uang, handphone saja dia tidak punya... Sambil berjalan dari taman dia terus memikirkan bagaimana cara meminta maaf pada Putra hingga dia tidak fokus dan menabrak Putra yang sedang berjalan di depannya..,

So Sorry Sir...

Putra menoleh, dan langsung memegang kepala Imelda.. Kamu baik2 saja? Apakah sakit? Kamu jalan sambil melamun?

Imelda tersenyum malu2, maafkan aku ya... Karena keluar tidak ngomong padamu...kupikir kamu akan belum bangun ketika aku kembali ke kamar...

Aku yang harus minta maaf, karena tertidur tadi... Dan tiba2 memarahi mu ...

Aku yang teledor tapi aku menyalahkan orang lain atas kesalahanku sendiri...

Baiklah, aku memaafkanmu kata Imelda, tapi aku lapar boleh minta Duit buat beli roti...

Kamu lapar?! Aku punya duit tapi karena kita akan keluar dari rumah sakit jam 10 nanti, ada baiknya kamu makan, makanan yang sudah disiapkan oleh rumah sakit ya senyum putra mengembang...

ah... baiklah.... Imelda berjalan sambil mendengus kesal...

Putra sudah memesan taxi online, dia dan Chan sudah sepakat hari ini hanya mengajak Imelda di acara grand opening Coffe Shop Chan. Jalan2 pun hanya disekitaran Mall tempat Coffe Shop Chan...

Dimana mobil kita??

Bentar lagi nyampe...

Ayo...

Taxi? Kenapa nga rental aja, kan kita akan jalan2...

Ini juga kita jalan2, udah masuk... Putra mendorong Imelda masuk ke dalam mobil...

Kita ke Gurney Paragon ya Pak...

Okey Sir!!

Itu bukanny mall kan?

Yapz... Jawab Putra sambil tersenyum lebar...

Tapi kan aku maunya bukan ke situ...

Hari ini, Chan pembukaan gerai baru di sana... Sebagai adik dan teman yang baik, kita harus hadir. No Tapi... Tapi... Ya...

Baiklah, habis itu harus main ya...

Iya jawab Putra sambil tersenyum mencurigakan...

Hay Little Princess, sapa Chan ketika melihat Imelda dan Putra turun dari Taxi... Imelda melihat lalu membuang muka...

Kenapa??? Ngambek ujar Chan...

Udah kita tinggalin aja kata Putra, dia juga nga akan bisa kemana-mana. Uang nga' punya, passport nya pun aku yang pegang... Putra berjalan sambil menggandeng Chan...

Imelda sambil cemberut mengikuti langkah mereka... Tiba2 Imelda berlari menyusul Putra dan langsung memegang tangan Putra...

Kenapa? Putra langsung berhenti...

Ada yang ngeliatin aku terus dari tadi...

dimana??

Disana tunjuk Imelda...

Mana???

Di situ...

Nga' ada orang di sana, perasaanmu saja kata Putra...

Serius jawab Imelda...

Okey.. Okey...

Putra melepas tangan Imelda dan menggeser Imelda ketengah antara dia dan Chan...

Lalu meletakkan tangan Imelda di lengan Chan dan lengannya...

Gimana sekarang? Kamu merasa aman?!

Imelda tertawa, yakin mau seperti ini?

Pasti nga' ada cewek yang mau menoleh kalian kalau aku begini...

Setidaknya ini adil buat ku jawab Putra, kalau kamu hanya menggandengku maka Chan bisa seenaknya ngecengin cewek sini... Tawa Putra...

Ah, paling juga kita lagi sama adek bungsu... Mana ada orang percaya kalau dia ini pacar kita, liat aja dandanannya...

Chan menunjuk Imel dari atas ke bawah...

Wah... kalian ngeledek aku ya... Jawab Imelda...

Kita kan janjinya ketaman bermain, jadi aku berpakaian seperti ini. Kalau tau mau ke acara resmi aku pake pakaian yang lain jawab Imelda...

Kamu mau beli baju ganti?? tanya Putra...

Ayo, kita ke situ... Chan menunjuk Beb*butterfly store...

Baiklah... akan aku tunjukkan seberapa besar pesonaku... Jawab Imelda sambil tertawa....

Imelda lelah, sudah hampir setengah jam dia bolak balik menukar baju yang di cobanya... Yang buat dia lelah, Chan dan Putra terkesan sengaja mengerjainya...

Kalian berdua tunggu di kasir saja, aku akan memilih baju ku sendiri... Imelda langsung mengusir Chan dan Putra...

Baiklah, jawab mereka sambil tertawa...

Imelda memilih dress tanpa lengan berwarna Navy dengan manik2 kecil dibagian dada sampai ke bawah, membuat dress ini terlihat mewah, di padukan dengan sepatu high hell berwarna senada dan tas mini berwarna Silver... Diikatnya rambutnya ke atas, membuat lehernya terlihat sangat jenjang...