webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Perjalanan Pertama

Putra membantu Imelda menaiki kapal pertama, diikuti oleh teman2 mereka dan anak2. Riel memaksa Dodzan untuk ikut ke kapal yang ada Prince, alhasil Dodzan dan Ajeng pindah kapal. Sedangkan Audrey merengek ingin ikut Dodzan, jadi saja Zain izin untuk pindah ke kapal Zai karena mengikuti anak-anak. Lulu yang sudah mulai cepat lelah malas untuk berpindah-pindah kapal, jadi Zain menitipkan Lulu dengan Chan.

Kamu benar-benar harus istirahat, duduk saja jangan ikut2an mancing pesan Zain ke Lulu.

Iya, kamu jangan takut. Tuh sambil menunjuk Chan yang terlihat memperhatikan mereka. Dia malah lebih mengerikan darimu. Baiklah, aku dan anak2 ke kapal Zai dulu. Zain mencium kepala Lulu dan segera menyusul kedua anaknya.

Kapal pertama sudah siap, sedangkan Zai dan teman-temannya menuju kapal kedua.

Zepri, kamu temani tuan muda saja ucap Putra ketika melihat rombongan Zai. Dan Pur suruh kembali kesini untuk menemani nyonya menjaga Princess.

Baik, Tuan ucap Putra.

Prince yang sudah berada di kapal kegirangan melihat Zai dan Feby datang.

Ayah, akhirnya kita memancing teriak Prince.

Kamu girang sekali ucap Zai.

Karena akhirnya aku bisa merasakan cerita ayah, kalau ayah dari kecil suka sekali memancing dan aku ingin seperti ayah.

Tentu saja sayang, kita masuk dulu. Nanti kalau sudah di tengah baru kita keluar, terlalu banyak angin di sini.

Zepri panggil Zai.

Iya, Tuan.

Tugasmu di sini adalah memastikan bahwa Prince aman, jadi aku ingin kamu mengikuti kemana pun Prince bergerak karena kita di laut.

Baik, Tuan.

Prince bergegas mengambil tempat di samping Feby.

Kak Feby, boleh aku minta minum ucap Prince.

Biar nanti Zepri yang mengambilkan, kamu duduk di sini saja tahan Zai ke Feby.

Zepri yang sudah bergerak mengambilkan Prince minum, memberikan botol minum ke Prince.

Ayah kenapa kamu seperti tidak suka Prince di sini.

Mana ada sayang, Ayah tentu suka kamu ikut ke sini. Jadi kita bisa memancing berdua, betulkan By.

Iya, sayang. Ayah bahkan meluangkan waktu berharga ayah, demi menemani memancing.

Ayah selalu yang terbaik. Aku sangat... sangat... banyak mencintai ayah.

Kalau begitu, kamu rela kan memberikan Kak Feby mu untuk ayah.

Prince memuncungkan mulutnya, hemmm...

Kenapa kamu bingung, kalau begitu kamu pasti tidak begitu mencintai ayah ucap Zai.

Prince sangat mencintai Ayah, sangat... sangat... ucap Prince sambil melompat.

Boleh aku ikut masuk ke dalam ucap Shinta, sepertinya aku sedikit mabuk laut.

Tentu saja ucap Zepri yang menggeser duduknya agar Shinta bisa ikut duduk.

Ayah, aku akan memberikan kak Feby padamu. Aku akan memanggilnya Ibu sesuai dengan keinginanmu.

Wah, anak ayah memang yang terbaik.

Prince langsung melompat turun dari kursi dan berlari ke arah Zepri.

Uncle Zep, Uncle Zep panggilnya sambil berlari mengangkat tangan.

Zepri sigap menangkap Prince dan langsung mendudukkan Prince di pangkuannya.

Ini pacar Uncle tadikan, Prince belum sempat berkenalan.

Hy Aunty, perkenalkan Prince putra pertama dari Daddy Putra dan Mommy Imelda.

Senang mengenalmu Prince, kamu bisa panggil Aunty atau Kakak juga boleh.

Prince, kebetulan Aunty ini adalah temannya Ibu Feby.

Wah, berarti Aunty dokter juga seperti Ibu Feby.

Ya,

Cool... ternyata pandangan mata Prince tidak salah. Aunty seperti Ibu Feby, Prince menyukai Aunty dokter.

Ternyata dia langsung memberikanmu padaku karena dia melihat wanita lain. Padahal Daddy nya sendiri tipe bucin, ini anak dapat ilmu dari mana bisa jadi playboy seperti itu.

Aku curiga dari ayah nya sih dia bisa seperti itu.

Ayahnya siapa by?

Feby melihat ke arah Zai sambi senyum-senyum.

Aku maksudmu? Wah, hatiku sangat terluka by.

Feby puas melihat muka Zai yang tidak terima kata-katanya.

Aku ini type lelaki yang setia, apa lagi sama kamu ucap Zai sambil mengalihkan wajahnya.

Iya, iya aku percaya padamu, nga' lucu kalau kamu begitu Ai. Bagaimana aku mau bersikap manja padamu, sedangkan kamu sendiri malah seperti ini.

Oh iya, Zai langsung berdiri tegap dan mengangkat bahunya. Bagaimana, apakah aku sudah terlihat sangat gagah ucap Zai.

Tentu saja, kamu yang paling gagah di sini jawab Feby.

By, sepertinya rencanaku menjauhkan Shinta dari Zepri tidak akan berhasil. Anak kecil itu sambil menunjuk Prince yang sedang bermain sambil mengobrol dengan Shinta. Dia tidak akan memberi peluang orang lain mendekati Shinta, dia lebih mengerikan dari Putra kalau soal mempertahankan orang lain.

Kenapa kamu bilang Putra mengerikan, bukankah dia baik Ai.

Ya, asal kamu tau. Putra pernah membawa lari Imelda dari ku dulu, bahkan mereka membuat jejak Imelda hilang ketika pulang dari negara ku.

Mereka?

Ya, asal kamu tau. Bang Putra, Bang Chan dan Bang Dave. Sesungguhnya mereka itulah pemain tunggal di sini. Terlihat bersama, tapi dalam hal gerakan mereka bergerak sendiri-sendiri dan selalu berhasil.

Sudah seperti menjalani misi saja cara kamu bercerita.

Ya, aku butuh waktu 1 tahun sampai menjalani pengobatan akhirnya memutuskan untuk mengikuti Imelda ke sini.

Ayah bagaimana?

Aku tidak ingin ayah ikut campur, bang Zain merahasiakan semuanya. Tapi aku bersyukur dengan keputusan bang Zain sekarang. Karena kalau sampai Ayah ikut campur, yang ada hanya pertikaian. Bang Putra orangnya terlihat sangat lemah lembut kesemua orang, tapi jangan pernah menyenggol keluarganya. Dia akan menjadi sangat menyeramkan ucap Zai.

Kalau kamu?

Aku tidak cocok memerankan peran antagonis dengan standar ketampanan seperti ku ini.

Feby tertawa mendengar ucapan Zai. Kamu masih berani narsis, padahal kamu menikahi wanita biasa saja seperti aku malah.

Cantik itu relatif by. Bagiku kamu yang tercantik dari semua wanita yang pernah aku temui.

Wah, ternyata penyakitmu memberikan aku banyak keuntungan ucap Feby.

Hust, kenapa kamu harus menyebut2 soal sakit segala. Aku adalah lelaki yang tulus mencintaimu.

Iya, aku percaya ucap Feby ke Zai yang terlihat tidak suka.

Zai, apakah aku di sini memang hanya untuk melihat kamu bermesraan dengan istrimu ucap Daniel yang tiba2 muncul di depan pintu.

Oh Daniel ku, mana mungkin. Aku tau kalau kamu sekarang single, mana berani aku menunjukkan kemesraan di depan lelaki seperti mu.

Mau sekalian pakai Toa kamu bicara biar seisi laut tau tentang statusku.

Riel, yang berdiri dibelakang Dan mengintip ke arah Prince.

Eh, Princess Riel. Kesini sayang panggil Zai, kamu pasti mencari Prince kan?

Riel sambil mengayunkan tangan Dan, tanda kalau malu melihat ke Prince.

Kamu sudah mau 2 bulan di sini tapi masih saja malu setiap bertemu Prince.

Prince, panggil Riel masuk dan bermainlah dengan orang seumuranmu ucap Zai.

Tapi Ayah, aku mau sama Kak Shinta.

Kak Shinta tidak akan kemana-mana.

Kak, mau ya! temenin Prince main sama temen2?

Shinta melihat ke arah Zepri.

Aku bertugas mendampingi Prince, kamu tidak akan sendirian.

Shinta mengiyakan Prince.

Ini Pap sekalian membawa Jerem, kalian bermainlah di dalam ada tempat tidur.

Bang, masih kecil sudah di suruh main di atas tempat tidur aja.

Kenapa baru nikah otakmu jadi seperti ini, Feb kamu harus meminta Shinta memeriksanya ucap Zain.

Abang jangan sembarangan bicara ucap Zai yang ngambek ke abangnya. Mentang2 sudah terkenal di Jerman, udah nga mau lagi meriksa langsung adiknya.

Zain langsung tertawa. Apa sih, bocah ucap Zain yang kembali keluar karena Audrey bersama Dodzan.

Zepri mengambilkan beberapa botol minuman dan memberikan ke mereka.

Aku sedikit mabuk Ai ucap Feby.

Dan, kamu tunggu sebentar ya. Aku memgantar istriku ke kamar dulu ya.

Aku ke atas dulu kalau begitu.

Tidak apa2, tunggu sebentar saja.

Aku juga dulu pernah menjadi pengantin baru sebelum kamu.

Jadi, nikmati perjalanan pertama kalian. Ucap Daniel sambil melambaikan tangan. Aku akan memeriksa alat-alat pancing kita dulu.