webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Perhatian

Perkenalkan Zai, ini Chan... Dia adalah teman sekaligus keluarga buat ku, dan coffe shop ini adalah Cabang Pertama di sini tapi merupakan gerai Ke - 120 di beberapa negara...

Oh amazing... Boleh saya panggil Abang tanya Zai...

Tentu, silahkan... Senyaman kamu saja jawab Chan...

Silahkan dipilih menunya Chan memanggil seorang waiters untuk melayani Zai...

Oh ya, perkenalkan this is my girlfriend (Zahirah) you can call her name Hirah...

Oh, nice to meet you Chan mengulurkan tangan disambut oleh Putra dan Imelda...

Sepanjang percakapan mereka, Imelda hanya memasang wajah tidak suka dan tidak nyaman...

Putra beberapa kali melirik ke arah Imelda dan menyenggol kakinya... Tapi Imelda tidak merubah sikapnya sama sekali sampai acaranya selesai...

Zai mencoba berpura2 tidak mengerti dengan muka tidak bersahabat yang ditunjukkan oleh Imelda... Dia sesekali mengajak mereka bercanda... Hirah yang terlihat sangat memahami situasi, mencoba tetap tersenyum sesekali jika salah satu dari mereka membuat lelucon konyol... Putra sesekali memegang tangan Imelda dan menepuknya tanda menenangkan hati Imelda... Tapi makin melihat tawa di muka Zai dan Hirah, dia akan semakin kesal...

Kamu kenapa? tanya Putra... Padahal kalau saja sikap mu tidak seperti itu tadi, tidak mungkin orang percaya kalau kamu itu masih belum 17 tahun...

Kenapa? masalah buat kamu?

Bukan buat ku, tapi buatmu... Zai beberapa kali mengajakmu bicara tapi kamu hanya menjawabnya singkat... Bukan kah itu tidak pantas?! Bagaimana pun, dia tidak ada salah padamu sama sekali... Dan hal wajar jika seseorang tidak ingat pada orang lain karena baru 1 kali bertemu bahkan teman kita sekolah pun begitu berpapasan dijalan setelah tamat sekolah, kita saja kadang ragu, dia teman kita atau bukan dan akhirnya akan saling tidak menyapa... Lagian kamu dan Zai baru 1 kali bertemu ketika aku mengajakmu jalan2 di taman, Zai pada saat itu sekedar lewat dan menyapamu karena kamu pasien baru... Tapi melihat kemarahanmu seperti Zai melakukan kesalahan yang besar padamu, sampai aku hampir salah menebak, siapa pacar Zai... Kamu atau Hirah!!

Hey Little sweety kenapa lagi? Sudahlah Put, kamu kebiasaan ngomeli ketiga adikmu... Jadi tanpa sadar kamu kayak orang tua yang lagi marahin anaknya... Mungkin Imelda belum nyaman sama mereka...

Tu, Chan aja ngerti jawab Imelda...

Kalau itu masalahmu, kamu nga' akan berbuat sejutek itu sama Hirah... Kamu seperti wanita yang cemburu... Begitu melihat Zai mengenalkan Hirah tadi...

Duduk sini Chan, Putra menepuk kursi di depannya...

Kamu dan Chan dulu pernah menghabiskan waktu seharian penuh, pada saat itu Chan bertemu sama mantan pacarnya... Dikampus yang akan kamu masuki!! Pada saat itu, kamu dan Chan baru pertemuan kedua, tapi kamu dan Chan sudah seperti berteman sangat lama... Ketika Chan mengenalkan cewek itu padamu, kamu biasa saja dan menyambutnya dengan hangat... Betulkan Chan?!

Iya jawab Chan...

Apakah Imelda tadi menyambut dengan hangat ketika Zai memperkenalkan Hirah??

Chan geleng kepala, seandainya ke tidak nyamanan yang dibahas maka seharusnya Imelda juga pada saat itu akan memperlakukan Dewis dengan cara yang sama... Kenapa tidak??

Karena Imelda hanya menganggap ku tidak lebih dari seorang kakak...

That's Right jawab Putra... Okey, sampai di sini kalian paham... Kalau sifat Imelda seperti tadi ke Hirah dan Zai, jangan salahkan Zai dan Hirah menganggap kamu (sambil menunjuk Imelda) menyukai Zai...

Aku tidak menyukai Zai... Entah kenapa ketika dia tadi menolakku, dan menganggap ku sok kenal untuk berkenalan dengannya... Ya aku merasa sedikit marah, entah karena dia lupa padaku atau marah karena dia menganggap ku menyapanya hanya alasan mengenalnya... Yang Pasti aku tiba2 tertarik padanya, tapi bukan tertarik seperti memiliki perasaan yang kamu pikirkan Putra! Ya tertarik... tapi bukan menyukainya...

Ya terserah kamu sajalah, tapi kamu tetap harus meminta maaf padanya kalau sampai Kalian bertemu lagi... Kamu sudah membuat Zai merasa tidak enak dan tidak nyaman tadi...

Terserah kamu aja, aku nga mau minta maaf... Karena aku tidak berbuat salah padanya... Karena dia sudah mengatakan tidak mengenalku ya aku pun bersikap tidak mengenalnya...

Okey fix, kalian berdua sudah seperti sepasang kekasih yang lagi marahan... Karena jadwalku padat sampai sore ini, aku tidak bisa mengantar kalian kembali ke RS... Setelah semua urusan selesai, aku akan berkunjung ke RS... Okey...

Jangan merasa terbebani, tujuan mu ke sini kan mengurusi bisnismu... Setidaknya kabari kami jika sudah waktunya pulang ke Indonesia, aku akan membawa Imelda kembali ke RS...

Chan memeluk Imelda lalu berbisik, hati2 dengan Putra... Dia bisa melakukan hal lebih gila dari tadi jika kamu sampai hilang lagi dari pandangannya...

Putra segera menarik Imelda ke sampingnya...

Oke, Bro! Kami cabut dulu ya...

Jangan lupa kabari kami ya!!

Iya... Iya... kamu kayak mak2 aja kalau sudah urusan begini... Tawa Chan...

Imelda yang masih kesal dengan Putra, berjalan meninggalkan Putra yang masih berpamitan dengan beberapa kenalan Chan di sana...

Dipegangnya tangan Imelda dan diletakkannya di lengannya... Setidaknya, kamu tetap harus memegang lenganku ketika sedang berjalan... ini akan mengurangi sedikit pikiran laki2 di Mall ini yang mengira kamu adalah orang terdekat ku...

Imelda langsung melepas tangannya dari lengan Putra... Aku nga' mau dikira jalan dengan Om2...

Putra langsung tertawa, jarak umur kita hanyalah 9 tahun... Tapi perkataanmu seolah-olah, aku seumuran sama Ayahmu...

Ya tetap sajalah, kamu jauh di atasku... Imelda melipat kedua tangannya di depan dadanya...

Kalau begitu, dengan begini orang akan lebih tidak menolehmu... Di rangkulnya pinggang Imelda dengan kuat, sehingga Imelda tidak bisa mengelak lagi darinya...

kamu memang lelaki menyebalkan, cibir Imelda sambil mencoba memukul dada Putra yang dengan cepat ditangkapnya tangan Imelda dengan tangan satu nya... dan membuat mereka seolah sedang berpegangan tangan... Semua orang yang berpapasan dengan mereka menoleh seakan-akan merasa seperti dua orang yang sedang di mabuk cinta...

Lepasin nga'... bisik Imelda geram...

Kamu bayar pake apa kalau aku melepaskanmu?

Aku nga punya uang?

Gimana kalau dengan... Putra menatap muka Imelda...

Jangan coba2 ya, dia menutup mulutnya dengan tangannya...

Putra tertawa mengejek... Kamu Geer banget sih... Apa yang kamu pikirkan bocah???

Aku nga mikirin apa2!!!

Jangan bohong, mukamu merah seperti udang rebus jawab Putra...

Anak di bawah umur, jangan mikir yang aneh2 ya... Belajar aja yang benar...

Terus kamu mau minta apa tadi??

Janji...

Janji???? Janji apa??

Selama ingatanmu belum kembali, kamu harus berusaha menjadi orang yang baik dan selalu menuruti apa kataku...

Jadi orang yang baik, OK No problem... Tapi menuruti semua kata2 mu, that's a problem...

Putra tertawa, apa kamu mau menukar dengan sambil menggigit bibir bawahnya sendiri...

Nga' jawab Imelda...

Putra tertawa terbahak-bahak, baiklah kalau begitu kamu harus menerima 2 syarat ku...

Sekarang kita harus kembali ke rumah sakit, sebelum jadwal hipnoterapi dari dokter Zain...

Tapi handphoneku??

Aku akan carikan segera...

Janji...

Aku janji padamu... Putra sambil membukakan pintu taxi dan membantu Imelda memasuki Taxi untuk segera kembali ke Rs...