webnovel

CEO Dadakan

Kenyataan pahit harus ditinggal oleh Ayahnya membuat Imelda harus menerima kenyataan, meninggalkan masa mudanya untuk berjuang mempertahankan perusahaan Ayahnya... Perusahaan ini satu2nya mimpi terbesar ayahnya, ketika ayahnya meninggal, perusahaan sedang dimasa krisisnya, Imelda yang masih sangat mudah dan belum berpengalaman harus berjuang mempertahankan satu2nya mimpi ayahnya...

msarie · Fantasy
Not enough ratings
251 Chs

Lamaran Zepri

Feby menerima telpon dari Zai, bahwa dia sedang menuju ke pantai. Tanpa terasa sudah pukul 5 sore, mereka sampai lupa waktu karena keasyikan mengobrol.

Suamimu tumben nga minta temenin makan siang tadi ucap Shinta. Biasanya hilang 2 jam saja sudah nelponin terus.

Tadi dia istirahat di villa Ibu Imelda, lalu main sama Prince, jadi dia makan di villa Ibu.

Oh, makanya aku tadi berkali-kali menanyakan apakah kamu tidak menyiapkan makan Zai. Karena di hotel kemarin, dia sampai memintamu kembali.

Itu karena dia nga ada temen, ini ada Prince sudahlah mereka pasti asyik main sendiri.

Oh ya, sekalian aja kita kesana buat makan malam. Kan tempatnya dekat sama villa ku, gimana kalau kamu ganti pakaian dulu.

Aku nga membawa banyak baju, memang formal?

Ya, malam ini kita agak sedikit formal karena besok sudah mau pulang. Jadi akan ada beberapa tamu yang menyapa. Paling nga pakai dresslah ucap Feby.

Aku periksa tas sebentar ucap Shinta.

Sepertinya aku tidak membawa baju untuk acara formal.

Bagaimana kalau kamu pinjam punyaku saja? Kita ke villaku berganti pakaian dan langsung ke pantai menyusul Zai.

Ah, aku pakai yang ada saja. Aku sudah banyak merepotkanmu.

Ayolah tarik Feby dan ketika membuka pintu Shinta kaget karena sudah ada 4 pengawal di depan villa mereka.

Maaf mengagetkan Nyonya ucap mereka...

Nyonya mau kemana tanya John...

Kembali ke villa berganti pakaian, baiklah nyonya ucap John yang mempersilahkan mereka berjalan di depannya. Dan 2 pengawal lainnya sudah berjalan duluan.

Kenapa mereka bisa di sini ucap Shinta.

Udah, nanti juga kamu akan terbiasa. Aku awalnya juga agak risih tapi setelah dijelaskan Zai aku paham maksudnya baik.

Aku serasa jadi tuan Putri kalau seperti ini.

Kamu yang harus lebih terbiasa, karena Zepri itu membawahi lebih dari 200 pengawal terdidik. Ibaratnya kamu itu nyonya bos besar mereka.

Shinta tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Aku masih merasa ini tidak nyata.

Ya, tapi ini nyata kawan ucap Feby.

Feby memberikan gaun warna kuning muda ke Shinta, dan flat shoes untuk di pakai.

Feb, ini apakah tidak berlebihan?

Aku pun memakain gaun Ta, lihatlah.

Tapi punyamu kelihatan lebih sederhana dan santai.

Aku hanya punya 2 ini, maaf kalau kamu tidak nyaman menggunakan yang itu. Tapi jujur aku tidak akan menukar gaun kita ucap Feby, karena gaunku sudah kucocokkan dengan pakaian Zai.

Baiklah, aku paham ucap Shinta sambil merapikan rambutnya.

Zai mengetuk pintu kamar.

By, panggilnya.

Ya, Ay kamu sudah kembali.

Aku merindukanmu ucap Zai.

Feby dan Shinta tertawa mendengar perkataan Zai.

Tunggu sebentar, kami akan segera keluar.

Baiklah ucap Zai.

Shinta mengenakan flat shoes yang diberikan Feby tadi.

Bagaimana Ai ucap Feby sambil bergaya di depan Zai?

Kamu luar biasa By, Zai langsung memeluk Feby.

Sepertinya aku harus segera keluar canda Shinta.

Ah, maafkan ya Ta. Seharian ini aku merindukannya karena dia memilih bersamamu seharian.

Apakah Zepri sudah kembali?

Entahlah, aku belum melihatnya ucap Zai. Tapi lebih baik kita langsung ke tempat makan saja.

Aku ngikut kalian saja ucap Dokter Shinta.

Kenapa malam ini sepertinya lebih gelap dari malam kemarin ya ucap Shinta.

Perasaanmu saja ucap Feby, kemarin malam juga seperti ini.

Apa ingatanku yang salah ya ucap Shinta.

Kamu sepertinya kurang fokus malam kemarin ucap Feby sambil menggandengan tangan Shinta menuju tempat makan malam mereka.

Feby tiba-tiba terjatuh, by teriak Zai yang langsung menangkap badan Feby yang oleng.

Benarkan kataku, ini tidak seperti malam kemarin ucap Shinta.

Ai sepertinya kakiku terkilir ucap Feby.

Ta, kamu boleh tolong panggilkan orang-orang dan katakan kalau Feby terjatuh.

Oh, baiklah. Shinta bergegas berlari ke arah tempat makan malam.

Tiba-tiba satu persatu lampu menyala, Shinta menghentikan langkahnya.

Dilihatnya Zepri sudah berdiri di ujung jalan dengan berpakaian jas warna abu muda, disamping kanan Zepri ada kedua orang tua Shinta dan Shanti. Sedangkan di samping kiri Zepri terlihat seorang wanita seumuran ibunya dan dua orang wanita muda yang tak kalah cantik. Di atas mereka terlihat tulisan will you marry me.

Zepri berjalan ke arah Shinta yang terlihat terpaku melihat mereka semua.

Ta, kenapa kamu berhenti.

Papa Mama ucapnya kalian. Dia masih menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Apakah Zepri melamarnya ini.

Zepri mengeluarkan cincin dari sakunya, menikahlah denganku Ta ucap Zepri.

Shinta masih menatap bingung karena di sana ada orangtuanya dan kembarannya.

Semua orang bertepuk tangan dan berteriak, terima... terima... terima...

Ta, aku berjanji akan selalu membahagiakanmu dengan segenap kemampuanku ucap Zepri. Apakah kamu bersedia menerima lelaki biasa ini untuk membahagiakanmu?

Shinta melihat ke arah orang tuanya dan kembarannya.

Mereka menganggukan kepala bahwa setuju dengan lamaran Zepri.

Zep, dengan mengucap bismillah aku bersedia ucap Shinta yang dibarengi sorak dan tepuk tangan dari semuanya.

Zepri langsung memasangkan cincin ke tangan Shinta dan mencium tangannya Shinta.

Terima kasih karena sudah mencintaiku dengan sempurna ucap Shinta, balik mencium tangan Zepri.

Eh tapi Feby ucap Shinta.

Kenapa kamu mencariku ucap Feby.

Ah, kamu tadi akting?

Aku benar-benar terjatuh Ta, tapi aku tidak apa-apa. Sepanjang jalan aku berpikir bagaimana cara untuk membuatmu melewati karpet ini sendirian tadi, tapi tiba-tiba Tuhan membuatku hampir terjatuh.

Tapi kamu tidak apa-apa.

Kenapa-kenapa aku juga rela asalkan bisa mensukseskan acara ini.

Hust ucap Zai. Apa sih kamu by ucap Zai.

Ini hanya istilah saja Ai.

Kami ke sana dulu ya ucap Shinta.

Papa Mama, bagaimana kalian bisa di sini?

Zepri yang menjemput kami, karena syarat darimu adalah mendapatkan restu dari Shanti. Jadi Zepri datang ke rumah dan meminta restu pada kami semua.

Terima kasih Zep ucap Shinta.

Ta, perkenalkan ini ibu dan kedua adikku. Rose dan Jasmine.

Salam kenal bu, salam kenal juga rose dan jasmine. Maafkan karena kita baru berkenalan sekarang.

Kak Zepri sudah menceritakan semuanya, terima kasih karena sudah mau menerima kakak ku dan kami yang orang biasa.

Sama bu, kami juga orang biasa. Aku yang beruntung bisa bertemu dengan Zepri dan kalian semua. Kalian semua pasti sudah melihat semua pemberitaan tentangku tapi kalian menerimaku seperti ini.

Tidak ada yang salah dengan dirimu nak. Kita tidak perlu menjelaskan apa pun kepada siapapun, karena orang yang baik tidak akan memandang orang lain buruk.

Shinta tersenyum ke arah Zepri. Aku tau dari mana kebaikanmu dan ketulusanmu berasal ucap Shinta ke Zepri.

Kami titip Shinta ya bu, mohon bimbingannya jika ada hal yang tidak berkenan. Jangan segan menegurnya jika dia berbuat yang tidak baik, dan tolong sayangi dia karena walaupun dia sudah seusia ini tapi jujur kadang2 masih suka harus diarahkan.

Apa sih mama ucap Shinta.

Kami pun berharap bapak dan ibu bisa menerima Zepri yang seperti ini, jika dia salah silahkan dimarahi saja. Kalau kelewatan Shinta boleh mengadu ke Ibu biar nanti ibu yang marahin Zepri.

Semua orang tertawa.

Kalau Zepri macam-macam, bisa nanti kamu ke aku saja ucap Imelda. Biar nanti Putra yang membantu menghukum Zepri.

Semua orang langsung tertawa melihat Zepri yang langsung posisi siap melihat Imelda menyebut nama Putra.

Sudah santai, hari ini adalah hari mu. Ucap Putra sambil menepuk pundak Zepri.